"Kenapa ga jadi?"
Sean mendongakkan wajahnya menatap Reva. Apa wanita itu menantangnya? Dengan sekali tarikan Sean berhasil mendudukan Reva di atas pangkuannya.
"Apa si Baby Boy masih tidur?" tanya Reva dengan polos. Dia pun tidak sungkan menggerakkan bongkongnya.
Gerakan Reva yang sangat tepat mengenai miliknya, sontak saja membuat Sean menggeram. Mana kuat adiknya mendapat perlakuan seperti ini?
Reva kembali bangkit dari pangkuan Sean. Berdiri dengab tegak, menguncir rambutnya tinggi-tinggi. Setelah itu, dia kembali mendunduk, menatap Sean dengan jarak yang sangat dekat.
"Apa kamu lagi marah sama Jihan? Apa iya Jihan bohong sama kamu?"
"Kemari," titah Sean, menyuruh Reva kembali naik ke atas pangkuannya.
Masih dengan rasa penasaran yang tinggi, Reva tetap nurut apa yang pria itu mau. Tidak lagi duduk miring, kini keduanya saling berhadapan dengan jarak yang sangat intens.
"Kamu marah sama Jihan?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com