Rayi berjalan menghampiri Luna , dia duduk ditepi tempat tidur Luna . Dilihatnya Luna masih acuh , kemudian Rayi menepuk tempat tidur Luna menyuruh Luna mendekat . Luna melihat Rayi membawa micelar water dan juga kapas , membuat Luna menahan tawanya .
" sejak kapan dia tahu itu fungsinya untuk membersikan sisa make-up " batin Luna yang bergerak mendekat kearah Rayi . Dengan lembut Rayi membersihkan wajah Luna dari sisa make -up ,
" cewek itu kalo mau tidur bersihin mukanya dulu , biar ga jerawatan " omel Rayi ,
" berapa cewek yang udah kamu bersihin pake ini ?" tunjuk Luna pada micelar waternya ,
" jangan bahas hal ga penting " gerutu Rayi , dan membuang kapas yang kotor yang ia bawa .
" jangan ngalihin pembicaraan yaw " hardik Luna , Rayi yang kembali duduk dihadapan Luna menghela nafas .
" cuma dua sama kamu " kata Rayi
" siapa satu nya ?" tanya Luna memasang wajah jutek
" Gladis sama kamu puas " kata Rayi pasrah , Luna terbahak .
" good boy " Luna mengelus rambut Rayi senang ,
" kamu ya masih bisa - bisa nya ketawa , ga tahu gimana jantungannya aku sama kak kamu" omel Rayi
" beneran deh , aku ga tahu kalo temen - temen Enji lagi nyabu di depan . Sumpah beneran kalo tahu aku udah ngobrol di depan ruko mungkin " kata Luna menjelaskan ,
" lagian kamu ngapain sih masih main sama dia " omelan Rayi berlanjut ,
" aku tahu kok , ga semua orang bisa nerima dia dengan semua masa kelamnya . Sebenarnya aku udah mau langsung pulang pas tahu dia tidak berubah dari terakhir dia hilang . Tapi saat aku lihat tatto 'Semicolon' di lengan kirinya , aku ga bisa diem aja ninggalin dia kan " cerita Luna
" terus kalo semisal yang datang tadi bukan kak Nakula kamu mau gimana ?" hardik Rayi
" aku udah pernah ngalami kayak gitu , dan selama aku ga salah aku ga takut . Aku disana cuma dengerin Enji cerita aja " elak Luna membuat Rayi depresi
" okey , okey . Aku ga akan nglarang kamu kalo kamu mau ketemu Enji . Tapi itu harus di keramaian atau ada aku disana ngerti " kata Rayi membelai rambut Luna ,
" gimana kak Nakula udah kasih wewenang belum?" kata Luna berbisik ,
" hahaha " tawa Rayi pecah , Luna buru - buru menutup mulut Rayi dengan tangannya ,
" iih jangan keras - keras , nanti sia - sia pengorbanan aku " kata Luna menenggok ke arah pintu kamarnya ,
" iya berhasil ide kamu " ucap Rayi ikut berbisik dengan menahan tawanya . Luna mengulurkan tangan untuk Hifive . Dan saat mereka sedang Hifive tiba - tiba Nakula menyembulkan kepala di depan pintu .
" ngapain kalian ?" tanya Nakula curiga ,
" ga kok kak , Luna setuju untuk makan malam " kata Rayi beralasan , Luna langsung mengangguk setuju .
" buruan udah pada laper nih " gerutu Nakula dan langsung pergi .
" sayang tapi aku lagi diet " renggek Luna
" badan sekecil itu mau diet " amuk Rayi berdiri dari duduknya berjalan kearah meja rias untuk menaruh micelar water Luna .
" aku ga makan diatas jam 6 " renggek Luna lagi
" kalo kamu ga makan , kak Nakula ga akan ijinin kamu ikut mama " bisik Rayi , spontan Luna berbinar - binar
" beneran kak Nakula bilang gitu ? " tanya Luna,
" lagian mama tuh , anaknya aja kak tahu malah kamu tahu kalo ada acara di bali " gerutu Rayi
" anak kan gadis kesayangan nya mama kamu " kat Luna manja sambil mengerlingkan mata . Rayi yang melihat itu sangat gemas dengan tingkah manja Luna . Rayi segera berjalan keluar di ikuti Luna yang bergelayut di lengan Rayi .
Nakula yang melihat itu jadi sebal , dan memisahkan mereka dengan menarik Luna menjauh .
" ini wilayah kekuasan gue , jadi loe harus berdiri 1 meter dari adek gue " ucap Nakula yang mengandeng tangan Luna disampingnya . Rayi hanya tersenyum , dia tahu sikap Nakula semata - mata untuk melindungi adiknya .
Saat makan bunda begitu senang menyiapkan makanan untuk Rayi , bahkan bunda tidak menyiapkan makanan untuk Nakula dan Sadewa yang sudah menyodorkan piringnya .
" bunda yang anak bunda kita loh " kata Nakula heran , Rayi hanya tertawa lucu . Sadewa geleng - geleng heran sambi mengambil makanan sendiri .
" nanti kalo kalian semua udah nikah ,siapa yang bakalan jagain Luna kalo bukan Rayi " sela bunda , Luna tertawa senang karena dapat pembelaan dari bundanya .
" biarin - biarin udah biarin . Rayi pusing sendiri hadapi Luna " kata Sadewa sambil menyuapkan nasi ke dalam mulutnya .
" enak aja aku ga separah itu ya " elak Luna , Rayi mengusap lembut kepala Luna .
" dia baru beberapa bulan , kita udah 23 tahun . Hahaha" tawa Nakula pecah begitu juga Sadewa .
" iih jorok tahu kak " renggek Luna saat makanan Nakula dan Sadewa berceceran , " ga mau makan ah bunda , jorok baget tuh " Luna mendekat ke bundanya .
"alasan aja kamu tuh " Sadewa berkelakar ,
" udah - udah kalian itu ya , mau makan tenang aja susah " omel bunda , membuat ketiga anaknya kembali duduk ditempatnya . Rayi hanya bisa tersenyum melihat ramainya keluarga Luna saat makan .
Selesai makan Luna membantu bundanya untuk beres - beres . Sedangkan Rayi , Nakula dan Sadewa duduk di ruang tamu . Tiba - tiba Abi masuk tanpa permisi , dibelakangnya Yudistira mengikuti
" eh anak kecil udah malam kluyuran wae " goda Sadewa ,
" mau tidur sama oma " kata Abi geloyor pergi .
Saat menyadari Yudistira datang , Rayi segera memberi salam . Yudistira membalas salam Rayi , dan duduk diantara mereka .
" gimana udah beres berkas - berkasnya ?" tanya Yudis pada Sadewa
" udah beres kak , 2 mingguan lagi nikah kantor " jelas Sadewa , Yudistira mengangguk faham .
" kok kalian sampai kecolongan Luna sampai ketemu Enji gitu " tegur Yudistira
" dia nih kak yang nganterin Luna ke Enji " tuding nakula pada Rayi .
" mana dia tahu Enji itu siapa , harusnya kamu udah tahu kalo Enji udah balik ke sini sebelum Enji hubungi Luna " sanggah Yudistira
" lagian kamu juga udah gede masih aja ga bisa bedain mana yang berpengaruh baik atau buruk . Kakak kamu kan ga 24 jam nonstop bisa jagain kamu " kini giliran Luna yang kena ceramah ,Luna yang baru keluar dari ruang kelurga langsung duduk manis . Nakula , Sadewa dan Rayi hanya bisa menunduk sambil menahan tawa melihat Luna tidak berkutik didepan kakak tertua nya .
" iya kak maaf " kata Luna menyesal .
" good girl " puji Nakula
" orang sekarang kamu pacaran juga kakak - kakak kamu ga ada yang ngrecokin , masak iya kamu masih kayak anak kecil ga malu sama keluarga Rayi kalo kamu sampai bikin ulah lagi " lanjut Yudis , Luna hanya mengangguk - angguk saja tanpa berani menjawab .
" iya kak , iya " akhirnya Luna menjawab
" Rayi nanti kalo dia dalam pengawasan kamu nglakuin hal yang aneh - aneh , kamu bisa langsung bilang ke kita " lanjit Yudis
" siap kak " kata Rayi tegas
" aneh - aneh apa coba " elak Luna
" sore ini contohnu , katemu Enji . Rayi aja bisa ngeh diawal ketemu sama Enji padahal dia ga kenal siapa Enji " jelas Sadewa
" hemb iya udah iya ,,, " kata Luna pasra .