Seusai melihat-lihat dan berbelanja, Riujin kembali mengajak Ariela masuk ke dalam alun-alun.
"Sayang, kau ingin langsung pulang atau naik bianglala lagi?" Tanya Riujin.
"Tentu saja baik sekali lagi, kan sayang jika tiketnya tidak.
terpakai," jawab Ariela.
"Tapi nanti setelah di atas jangan banyak gerak, ya?" Pinta Riujin.
Mata terbelalak mendengar perkataan ., "kau takut
?" Ujar Ariela dan wajahnya terlihat bersiap ingin mengejek suaminya.
"Aku tidak takut, hanya saja tidak nyaman saja kalau gerbongnya goyang-goyang...." Elak Riujin.
"Hahaha, kenapa tidak mengaku saja? Ketahuan dari wajahmu, sebenarnya kau takut kan?" Ejek Ariela.
"Tidak, sayang...." Riujin menggandeng Ariela untuk menuju ke areal Biang Lala.
"Haha, dasar... tidak mau mengaku,"
"Kenapa aku harus mengakui sesua--"
BRUK!
Seorang gadis kecil menabrak Riujin, dia merasakan sesuatu yang dingin dan basah di bagian perutnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com