Kembali ke saat ini ...
Tangan kanan Jung Kook menggandeng tangan Kiki. Sedangkan tangan kirinya memegang tas perlengkapan Kiki dan dirinya. Mereka berjalan menuju ke tempat parkir.
Jung Kook menaruh Kiki di baby seatnya. Ia lalu melajukan mobilnya menuju gym tempat ia biasa berlatih.
Sesampainya di gym ...
Jung Kook menurunkan Kiki. Ia kemudian menggandeng Kiki menuju ke gym.
"Kiki tunggu di sini." Jung Kook meminta Kiki untuk menunggunya berlatih.
Appa harus menang, Ki.
Appa juga harus memenangkan hati eomma.
Saingan appa sangat berat, Ki.
"Appa ... Fiting (fighting)." Kiki menyemangati ayahnya.
Jung Kook mulai berlatih. Sedangkan Kiki bermain dengan mainannya.
Setelah melakukan 5 set latihan, Jung Kook beristirahat sebentar. Meminum air putih untuk menghidrasi tubuhnya. Hana tidak membawakan mereka bekal. Jadi mereka makan di luar. Jung Kook mengajak Kiki menuju ke tempat makan terdekat.
Jung Kook melihat menu makanan. Kiki meniru Jung Kook, ia juga melihat menu. Seolah-olah sudah bisa membaca tulisannya.
"Terbalik, Ki." Jung Kook membalik buku menu yang dipegang Kiki.
"Kiki mau apa?"
"Jeon ..."
"Iya ... Kiki itu Jeon. Tapi sekarang Kiki mau makan apa?"
"Ini ..." Kiki menunjuk gambar pajeon di buku menu.
"Pajeon?"
"Iya ..."
"Pajeon satu. Bibimbap dua." Jung Kook memesan makanan.
"Minumannya?"
"Lemon tea dua. Minta mangkuk kosongnya satu."
"Mohon ditunggu. Kami akan segera menyiapkannya."
Pelayan itu kemudian berjalan menuju bagian dapur. Memberitahu Koki menu yang mereka pesan.
Jung Kook dan Kiki sedang menunggu pesanan mereka.
"Kiki marganya Jeon."
"Sukanya makan pajeon."
"Pipinya kayak melon."
"Perutnya sudah kayak balon."
Appa hina Kiki? ~ Kiki menatap tajam mata Jung Kook.
Makanan datang. Membuat Kiki lupa akan kemarahannya.
Waktunya makan. ~ Wajah Jung Kook dan Kiki jadi berseri-seri melihat makanan.
Jung Kook mengambil separo bibimbap dan meletakkannya di mangkuk kosong untuk Kiki. Kemudian mengiris pajeon dan menaruh di mangkuk Kiki.
Jung Kook dan Kiki mulai makan.
"Dulu appa sama eomma pernah makan di sini waktu Kiki masih di dalam perut." Jung Kook memberitahu Kiki.
Saat-saat itu sudah jadi kenangan bagiku dan Noona.
Jung Kook ingat saat itu mereka hanya bisa memesan satu mangkuk bibimbap dan satu gelas lemon tea. Mereka membagi dua satu porsi bibimbap. Dan membagi dua satu gelas lemon tea.
Pemilik tempat makan melihat mereka. Ia kasihan melihat Hana yang sedang hamil. Ia memberi mereka satu porsi pajeon.
"Kami tidak memesan pajeon." Bukannya Hana dan Jung Kook tidak mau memesan pajeon. Mereka ingin tapi mereka harus berhemat.
"Ini service. Gratis."
"Gamsahamnida." Jung Kook dan Hana sangat berterima kasih.
Flashback end.
Kiki meminum lemon tea. Tanpa sengaja gelas yang ia pegang tumpah membasahi bajunya. Kiki mulai menangis. Ia takut ayahnya marah.
"Appa nggak marah. Kiki bisa ganti baju." Jung Kook menghapus air mata Kiki yang mulai menetes.
Jung Kook melihat ke dalam tas perlengkapan Kiki. Mencari baju ganti untuk Kiki.
Eh ... Kok nggak ada?
Biasanya Noona siapin satu set baju ganti kalau Kiki keringetan.
Noona lupa masukkinnya?
Jung Kook tak ingin Kiki masuk angin. Ia mengambil baju bersih miliknya di mobil. Melepas baju Kiki dan memakaikan kaosnya yang berukuran big size. Membuat Kiki yang mungil tenggelam.
"Hi ... Hi ... Hi ..." Kiki menirukan bunyi hantu saat kepalanya terbenam kaos Jung Kook. Lengan kaos yang panjang bila dipakai Jung Kook, membuat tangan Kiki tidak terlihat.
"Sementara pakai ini, Ki. Tadi Eomma lupa taruh baju Kiki di tas."
[pic]