Hana menggendong Kiki yang sudah tertidur di pangkuan Jung Kook. Membaringkannya di ranjang.
Tak lama kemudian Jung Kook masuk kamar.
"Noona ..."
Hana tahu maksud Jung Kook.
"Kiki baru aja tidur. Aku takut ia bangun."
"Di kamar mandi?"
"Dingin."
"Bilang aja kalau Noona nggak mau. Nggak usah alasan."
"Kookie ... Aku perlu jeda. Aku perlu istirahat dari hal 'itu'. Aku rasa kita harus bicara tentang hal 'itu'."
"Apa yang harus dibicarakan?" Jung Kook tidak mengerti.
"Kookie ... Staminamu dan staminaku itu beda. Aku terkadang tidak bisa mengimbangi staminamu. Aku mohon pengertian darimu."
"Kenapa Noona baru bilang sekarang?"
"Aku selama ini berusaha menurutimu karena memang itu kewajibanku sebagai istrimu. Tapi aku sudah kewalahan. Terkadang aku melayanimu bukan karena keinginanku tapi karena terpaksa."
"Seharusnya Noona bilang dari dulu."
Hana mulai menangis "Hiks ... Hiks ... Hiks ..."
"Noona ... Kenapa menangis?" Jari-jari Jung Kook mengusap air mata Hana.
"Aku takut. Hiks ... Hiks ... Hiks ... Aku takut kalau aku tidak melayanimu, kau akan mencari wanita lain sebagai pelampiasanmu. Aku takut kalau kalau kau akan meninggalkanku dan Kiki."
"Noona ... Apa aku pria seperti itu?"
Hana menganggukkan kepalanya "Kau masih muda. Wajahmu juga lumayan. Pasti ada wanita yang mau tidur denganmu dengan sukarela."
"Noona ... Percaya padaku. Aku hanya akan tidur dengan Noona. Di hati Jeon Jung Kook hanya ada seorang wanita bernama Jeon Hana."
"Kau yakin?"
"Aku yakin-seyakinnya."
Hana merasa lega. Bebannya terasa terangkat.
"Jadi hari ini libur?" Jung Kook bertanya.
"Malam ini aku mau libur dulu. Biarkan aku beristirahat. Aku sudah mengantuk."
"Besok malam?"
"Libur."
"Besok lusa?"
"Libur."
"Nggak libur lagi kapan?"
"Minggu depan."
"Kelamaan Noona. Besok, ya?"
"Aku nggak bisa kasih jawaban iya. Sekarang kita tidur."
Hana menutup matanya dan tak lama kemudian ia tertidur.
🌼🌼🌼
Pagi hari ...
Jung Kook sedang lari pagi.
"Ting ... Tong ..." Bel berbunyi.
Hana melihat dari interkom ~ Nam Joon oppa! Ada apa dia ke rumah Yoon Gi oppa?
Hana membuka pintu. Nam Joon sama terkejutnya melihat Hana berada di rumah Yoon Gi.
Hana berkelahi dengan Jung Kook sehingga ia ada di sini? Atau hanya bertamu? Atau jangan-jangan Hana dan Yoon Gi Hyung balikan?
"Masuk oppa." Hana mempersilahkan Nam Joon masuk ke dalam rumah.
Nam Joon duduk di sofa. Nam Joon mengenal Yoon Gi karena Hana. Sewaktu Hana dan Nam Joon baru jadian, Hana memperkenalkan Nam Joon ke Yoon Gi. Semua pria yang ingin dekat dengan Hana harus mengantongi ijin dari Yoon Gi secara Yoon Gi itu masih terhitung kakak Hana walaupun hanya kakak sepupu.
"Aku panggilkan Yoon Gi oppa."
Hana mengetuk pintu kamar Yoon Gi " Oppa ... Nam Joon oppa datang."
Yoon Gi keluar kamar dan menemui Nam Joon.
Tapi Nam Joon hanya diam. Ia rencananya hendak bercerita sesuatu yang privat ke Yoon Gi.
"Hana ... Belikan aku roti." Yoon Gi tahu Nam Joon tidak ingin Hana mendengar curhatannya.
"Roti yang kemarin aku beli di supermarket masih ada." Hana tidak paham dengan isyarat dari Yoon Gi untuk meninggalkan mereka berdua.
Yoon Gi memandang ke Kiki ~ Ki ... Bantuin samchon bawa eomma keluar sebentar. Nam Joon samchon mau bicara.
Kiki menganggukkan kepalanya seolah mengerti arti tatapan Yoon Gi.
"Eomma ... Taman ..." Kiki menarik tangan ibunya. Ia ingin ke taman.
"Kiki mau ke taman? Sore aja."
"Sekayang."
"Sekarang?"
Kiki mengiyakan.
Hana mengambil cardigan untuk Kiki dan dirinya. Kiki menggandeng tangan Hana.
"Aku pamit dulu, oppa. Aku bawa Kiki ke taman." Hana keluar rumah. Meninggalkan Nam Joon dan Yoon Gi.