"Eomma gommun tung-tung-hae (Mama beruang gemuk dan tambun)?" suara Hana menirukan nyanyian Jung Kook.
Jung Kook tidak berani menoleh ke belakang. Ia tahu ada Hana di sana. Tadi ia pikir Hana berada jauh darinya dan tidak akan mendengar nyanyian 3 beruang yang ia rubah.
Gawat ini. Gawat darurat.
🌼🌼🌼
Jung Kook hanya bisa pasrah saat melihat menu makan malam tanpa daging. Piring Jung Kook penuh dengan sayur.
Tadi pagi Noona janji mau masakin bulgogi karena aku nganter Kiki ke studio ~ Jung Kook hanya bisa berkata dalam hatinya. Ia tidak berani ngomong. Salah ngomong bakal jadi perang.
Jung Kook ... Jung Kook ...
Kau kan paling tahu kalau Noona itu paling sensitif dengan kata "tua" dan "gemuk".
Tapi ... Tiap detik, tiap menit, tiap jam, tiap hari, kita selalu tambah tua. Noona juga tambah gemuk. Semua baju saat Noona masih belum melahirkan, sudah tidak muat lagi.
Noona ...
Emangnya makan sayur bisa nurunin berat badan? Lihat aja gajah. Badannya gede. Gajah itu makannya apa? Sayur, kan.
Jung Kook hanya bisa pasrah dan memakan salad.
"Eomma ... Sayul." Kiki memakan sayur.
"Kiki pintar, ya. Kiki harus banyak makan sayur. Biar lancar pup nya."
Noona ... Lagi makan, ngomongin pup.
🌼🌼🌼
Keesokkan harinya Hana dan Kiki pergi ke pasar. Membeli bahan mentah untuk dimasak.
Hana membeli wortel, kentang, dan sayur yang lain. Ia juga membeli daging. Kemarin seharusnya ia memasak bulgogi tapi karena sebal dengan Jung Kook ia hanya membuat salad.
Di tempat penjual seafood, Hana melihat kepiting. Ia jadi teringat dengan Nam Joon lagi.
Flashback
"Aku nggak suka seafood. Tapi aku paling suka makan kepiting." saat itu Nam Joon mengajak Hana ke restoran kepiting setelah Nam Joon dan Hana selesai menonton film di bioskop.
"Hana ... Kau mau yang mana?"
"Kepiting asam manis saja." ucap Hana setelah membolak-balik buku menu.
Nam Joon memesan kepiting asam manis ke pelayan dan beberapa menu pendamping.
"Aku rasa kau lebih manis." puji Nam Joon.
"Dari mana oppa tahu kalau aku manis? Oppa kan belum pernah memakanku."
"Aku akan "memakan"mu saat malam pertama kita setelah menikah."
Hana tersipu malu. Ia beruntung, selama ia berpacaran sejak dari Yoon Gi, Tae Hyung dan sekarang Nam Joon, mereka tak pernah meminta "lebih". Hanya sebatas berciuman. Dan itu pun tidak sering.
"Oppa ... Apa kau yakin ingin menjadikanku ibu bagi anak-anakmu?" Hana bertanya ke Nam Joon.
"Apa kau tidak mau menjadi ibu bagi anak-anakku?"
"Aku mau. Tapi ada yang bilang kalau kepintaran seorang anak itu menurun dari ibunya. Kalau anak-anak kita bodoh bagaimana?"
"Kan ada aku. Aku bisa mengajari anak-anak kita. Nggak usah kuatir." ucap Nam Joon yakin.
"Ayo kita makan" kata Nam Joon saat kepiting pesanan mereka datang.
Flashback end.
"Eomma ..." Kiki menarik-narik rok Hana. Ia ingin membantu Hana membawakan barang belanjaan.
"Kiki bawa ini aja." Hana memberi Kiki tas plastik yang paling ringan yang berisi rempah-rempah.
Kiki udah gede, ya. Mau bantuin eomma.
"Kiki mau pajeon?" Harum pajeon yang baru matang membuat Hana lapar.
Kiki menganggukkan kepalanya.
Hana dan Kiki mampir sebentar di warung makan. Saat pajeon datang, Hana memotongnya kecil-kecil dan menaruhnya di piring Kiki.
"Ditiup dulu, Ki. Masih panas."
Hana memesan satu porsi lagi untuk dibawa pulang untuk Jung Kook.
Setelah beberapa saat ...
"Kiki sudah kenyang?"
Kiki menganggukkan kepalanya. Hana menghabiskan pajeon yang tersisa.
"Ayo kita pulang." Hana membayar pajeon yang ia beli.
Hana dan Kiki pulang ke rumah.