webnovel

kehidupan Seon Ho

"Bukan gomawo." Ibu Seon Ho mengingatkan Seon Ho.

"Gamsahamnida, Imo." Seon Ho meralat ucapannya.

Seon Ho kemudian bermain bersama Kiki dan Jung Kook. Saat ini mereka bertiga bermain kuda-kudaan. Jung Kook menjadi kuda sedangkan Kiki dan Seon Ho duduk di punggung Jung Kook. Kiki dan Seon Ho tertawa senang.

"Hana ... Gomawo." Ibu Seon Ho berterima kasih sekali lagi

Hana tersenyum.

Jika saja hari itu Kiki tidak masuk daycare, Mungkin Seon Ho sudah bersama ayahnya sekarang.

Flashback

Ayah Seon Ho tiba-tiba jatuh sakit. Berdasarkan hasil tes darah, Rontgen, MRI, dokter tidak menemukan penyebab penyakit ayah Seon Ho.

Ayah Seon Ho menjalani hari-harinya di rumah sakit. Keuangan yang semakin menipis, sedangkan pengeluaran yang semakin besar untuk pengobatan ayah Seon Ho menyebabkan Ibu Seon Ho harus menjual barang-barang di rumah mereka. Itu pun belum cukup. Ia meminta pinjaman ke teman-temannya. Tetapi tidak ada yang mau meminjamkan dengan berbagai alasan.

Dulu ...

Saat kami masih berada di atas. Saat kami mengadakan pesta. Kalian selalu datang .

Sekarang ...

Saat kami terpuruk. Saat kami berada di bawah. Kalian pergi meninggalkan kami.

Mereka akhirnya terpaksa menjual mobil.

"Maafkan aku ..." Ayah Seon Ho berkata pelan. Ia tahu selama ia di rumah sakit, mereka tidak mendapatkan pemasukkan karena ayah Seon Ho tidak bekerja.

Seon Mi hanya menggelengkan kepalanya "Yang terpenting kamu sembuh."

Akhirnya ayah Seon Ho meninggal. Seon Mi berusaha tegar demi Seon Ho yang sangat terpukul kehilangan ayahnya. Seon Ho selalu menangis teringat ayahnya.

Saat mereka masih berduka cita, datang pegawai bank. Mereka akan menyita rumah Seon Ho dan ibunya. Rumah mereka dijadikan jaminan. Bukan ayah Seon Ho yang meminjam uang di bank. Ayah Seon Ho hanya sebagai penjamin hutang temannya. Tetapi karena teman ayah Seon Ho kabur, merekalah yang harus melunasinya.

Kertas warna merah dengan tulusan nominal harga barang ditempel di semua barang yang masih tersisa di rumah.

Seon Mi dan Seon Ho dengan terpaksa pindah ke goshiwon.

Hari-hari berikutnya Seon Ho menjadi pendiam. Seon Mi selalu berusaha menghibur Seon Ho tetapi tidak berhasil.

Sampai akhirnya Seon Mi memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dan Seon Ho.

Keesokkan harinya Seon Mi masih bekerja. Seon Ho juga masih dititipkan ke daycare. Saat ia hendak menjemput Seon Ho, ia membeli obat.

[WARNING : TIDAK UNTUK DITIRU]

[Untuk yang merasa mengalami hal yang sama, percayalah pasti akan ada jalan keluar yang terbaik yang akan Tuhan berikan. Tetap berdoa. Tetap berusaha. Tetap semangat. Tuhan memberkati kita semua]

Seon Ho ...

Sudah waktunya kita bertemu ayah.

Seon Mi menjemput Seon Ho. Hari terakhir ia dan Seon Ho bernafas di dunia ini. Tetapi ia bisa melihat wajah Seon Ho yang jauh berbeda. Seon Ho tidak muram lagi.

Seon Ho tersenyum?

Bukan hanya tersenyum. Tetapi senyum yang sangat lebar.

"Eomma ..." Seon Ho memeluk ibunya.

"Eomma ... Ada anak baru di daycare. Namanya Kiki. Ia lucu. Tadi ia bilang 'Nama saya Kiki. Mohon makanannya.' Semuanya jadi kasih makanan ke Kiki. Lucu, ya eomma." Seon Ho bercerita panjang lebar tentang Kiki ke ibunya.

Senyum Seon Ho sudah kembali.

Saat di rumah ...

Seon Mi melihat Seon Ho menaruh satu ikan kecil kesayangannya ke toples kecil.

"Mau dibawa ke daycare?"

"Buat Kiki, eomma."

Seon Mi sedikit terkejut. Hanya ikan-ikan mungil itu yang dibawa Seon Ho saat ke goshiwon. Hampir semua mainan dan barang lainnya dijual dan ditinggal karena kamar di goshiwon yang kecil. Boleh dibilang ikan-ikan itu teman Seon Ho selama ini.

Seon Mi memutuskan untuk menunda keinginannya bertemu ayah Seon Ho.

Setelahnya Hana meminta ijin untuk membawa Seon Ho pulang ke rumahnya bersama Kiki sampai Seon Mi selesai bekerja.

Di rumah, Seon Mi selalu mendengarkan cerita tentang Kiki dari Seon Ho. Bagaimana Kiki menjadi aktor cilik.

"Eomma ... Seon Ho mau jadi manager Kiki. Ajari Seon Ho tulis "manajer"." Seon Ho memberi Seon Mi secarik kertas dan pulpen.

Seon Ho lalu menirunya.

"Kalau Seon Ho besar, Seon Ho mau belajar nyetir mobil sama eomma."

Seon Mi menitikkan air matanya. Melihat Seon Ho yang sudah mempunyai semangat hidup lagi, membuatnya ikut jadi bersemangat.

Dalam hatinya, Seon Mi berterima kasih dengan keluarga Kiki.

Keesokkan harinya ...

Seon Ho membawa pulang kantong plastik berisi susu bubuk dan beberapa bungkus camilan.

"Eomma ... Ini tadi Imo yang beliin. Katanya karena Seon Ho sudah jadi manajer Kiki. Seon Ho harus minum susu biar Seon Ho kuat. Biar Seon Ho bisa jagain Kiki."

"Ini buat eomma." Seon Ho memberi camilan kesukaan ibunya.

Sampai akhirnya hari ini saat Jung Kook berulang tahun. Seon Mi bisa melihat senyum Seon Ho yang sangat lebar. Tanda Seon Ho bahagia.

Flashback end.

Ibu Seon Ho melihat jam.

Sudah jam 7 malam.

"Seon Ho ... Ayo pulang. Sudah malam." Ibu Seon Ho mengajak Seon Ho pulang.

"Imo ... Samchon ... Ki ... Hyung pulang dulu. Bye ... Bye ..." Seon Ho berpamitan.

"Bye ... Bye ..."

Seon Mi, ibu Seon Ho menggandeng tangan Seon Ho. Dalam hatinya, ia sangat berterima kasih dengan Hana.

Hidup ini berat ...

Tapi tetap harus aku jalani.

Seon Mi menatap ke langit yang penuh bintang.

Seon Ho appa ...

Maafkan aku ...

Untuk saat ini aku dan Seon Ho masih berada di sini.

Tunggu sampai saatnya kami dipanggil, barulah kita akan bertemu.

Seon Mi melihat Seon Ho yang tersenyum sambil memeluk kotak berisi cake pemberian Hana.

🌼🌼🌼

BTS (Behind The Scene) :

Sebenarnya tokoh Seon Ho ini tokoh yang numpang lewat. Satu bab selesai. Tetapi entah kenapa jadi beberapa bab.

Ada kemungkinan Seon Ho akan menjadi bagian dari keluarga Hana. Ada kemungkinan Seon Ho akan berpisah dengan Kiki.

Silakan komen ...

Sekali lagi terima kasih sudah membaca. Cerita yang sebenarnya tamat di saat Hana berbaikan dengan ayahnya. Yang entah kenapa terus berlanjut sampai akhirnya Kiki bakal punya adik atau mungkin adik-adik?

Sekali lagi terima kasih.

Terbuka untuk saran dan kritik.

Tapi jangan terlalu kejam, ya.

Love you