Sementara di rumah Aldan, Ibu Aldan tidak henti-henti menampilkan wajah bersedih, sehingga membuat Aldan ikut bersedih melihatnya.
Ayah Aldan yang sedang mandi setelah pulang dari rumah sakit, membuat Ibunya duduk sendiri di ruang keluarga, dengan melamun sendiri.
Aldan datang menghampiri ibunya, memperhatikan wajah ibunya lekat-lekat, kemudian menggenggam tangan ibunya, sebelum Aldan menggenggam tangan ibunya, Arin belum sadar jika Aldan berada di sampingnya.
"Aldan…." ucap ibunya, dengan nada sedikit kaget, karena melihat Aldan sudah ada di sampingnya.
Aldan tersenyum kepada ibunya. "Ibu … apakah ibu baik-baik saja?" tanya Aldan yang mencemaskan ibunya itu.
Ibunya kemudian tersenyum kepada Aldan, meskipun Aldan tahu bahwa senyum ibunya adalah senyum terpaksa.
"Ayahmu pasti sangat merindukan Kirana, apa lagi Kirana sama sekali tidak berubah, bahkan ia semakin terlihat sangat anggun sekarang," ucap ibunya, dengan melantur ke sana kemari.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com