Udara sejuk sekali, diiringi dengan semilir angina yang berembus membuat siapa saja nyaman berada di tempat itu. Tempat dipenuhi oleh orang-orang yang sedang berolah raga. Selain itu, ada juga orang yang melepas kepenatan setelah bekerja satu minggu penuh.
Meysha, sudah berada di taman. Ia mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan Anggasta. Tetapi sejak tadi, ia belum menemukannya. Kemudian, Meysha berjalan mencari tempat yang nyaman untuk mereka belajar. Setelah menemukan tempat yang pas, Meysha merogoh ponsel yang ada di dalam tasnya. Ia mencoba untuk menghubungi Anggasta.
Tidak lama kemudian, Anggasta terlihat. Ia pun segera berlari menghampiri Meysha. Ternyata, Anggasta terjebak kemacetan sehingga ia sedikit terlambat. Beruntung Meysha dapat memakluminya.
"Kenapa kamu memperhatikan aku seperti itu?" tanya Anggasta tidak nyaman dengan tatapan yang diberikan oleh Meysha.
"Tidak. Siapa juga yang memperhatikan kamu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com