Hujan mulai turun dengan derasnya, membuat pandangan ke depan sedikit terganggu. Tinggal 5 km, mereka akan segera sampai di Desa Kalong. Tidak terasa, waktu sudah menunjukan pukul delapan malam. Mobil terpaksa berhenti, ketika melihat jalanan utama menuju Desa Kalong dipenuhi oleh tanah dan lumpur. Suasana jalan gelap gulita dan hujan turun dengan derasnya. Hanya cahaya dari mobil, menemani mereka dalam gelapnya hujan.
Satu garis tertangkap pada ponsel miliknya. Tidak ada yang bisa mereka lakukan selain berputar arah. Kilatan cahaya mulai terlihat dan suara guntur nyaring terdengar. Derasnya hujan, membuat kondisi jalan semakin parah. Di tambah minimnya penerangan di jalan. Samping kanan dan kiri, hanya ada pepohonan dengan akar yang besar dan batang berserabut.
"What the hell, kalau begini terus kita gak bisa lewat," kata Fadil sambil memandang jalan.
"Tenang saja Tuan, Elisa yang hebat ini bisa membuat jalan."
"Soal itu, serahkan padaku!"
"Hei, memangnya kamu mau apa?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com