webnovel

Nikah Siri

Nay adalah seorang wanita muda yang ceria dan jika di tanya hobinya apa dia suka mengalah,jika di tanya cita-citanya apa dia mau membawa kebahagiaan ke dalam hidup orang lain, keinginan terbesarnya hanya berharap merasakan di mencintai dan di cintai tanpa harus menyakiti. Kisah hidupnya penuh dengan duka, perjalanan hidupnya penuh dengan perjuangan. Wanita tangguh yang sesungguhnya beranjak kuat dari sebuah luka, beranjak dewasa dari sebuah kebodohan. Ialah Auristella Nayyara Kamayel.

Jinhan_Anjasmara · Urban
Not enough ratings
57 Chs

Menikahimu III

*Di dalam Mobil putih yang sedang berjalan.

"Nay, nanti keluarga ku berkumpul semua kamu pasti sudah tau, kamu mengerti jika kita harus merahasiakan pernikahan ini di hadapan banyak orang, karena acara ini di adakan di hotel kita, terlebih rekan bisnis Manuel, yang banyak dari mereka juga jadi rekan bisnisku. Jadi apa kamu tidak keberatan jika nanti aku tidak bisa menemanimu di acara resepsi." tanya Rey sambil melihat istrinya

"Iya Rey aku udah tau kok, nanti kita jangan deket-deket dulu hehehehe, dan Rey karena ini acara kak Manuel kita jangan sampai merusak nya ya Rey" ucap Nay

"Iya sayang" ucap Rey sambil memeluk istrinya tersebut

*Di dalam Mobil berwarna abu-abu yang sedang berjalan

"Bagaimana perasaanmu Dewi?"

"Setidaknya kini aku lega karena sudah menjadi istrimu"

"Aku belum lega, di resepsi nanti banyak sekali rekan bisnis ku, Vellycia dan Rey, rekan bisnis orangtua kami, aku takut diantara mereka juga ada musuh Bisnisku, aku takut kamu dalam bahaya" jelas Manuel

"Tidak ada yang akan membahayai kita selama Allah menjaga kita. Jika sesuatu yang buruk memang harus terjadi, itu sudah menjadi bagian darib rencana-NYA,"

"Baiklah aku akan berusaha tenang, namun Dewi tetaplah waspada jangan menerima makanan dari siapapun yang tidak kamu kenal bahkan dari seorang pelayan atau siapapun"

"Iya sayang" ucap Dewi malu.

Manuel yang di panggil sayang untuk pertama kalinya pun merasa bahagia sekali sambil tersenyum, ia menyentuh tangan Dewi dan menciumnya. Dewi menyembunyikan merah pipinya dari selembar kain cadar yang menutupinya.

*Di dalam mobil merah yang sedang berhenti

"Hallo Rey, mobil keluargamu semua sudah masuk, ada 1 mobil berwarna gold yang tidak asing, itu seperti mobil Natasya"

"Apa???" ucap Rey kaget

"Hmmm sepertinya akan ada pertunjukan hari ini, persiapkan dirimu dan Nay" kata Vellycia

Rey hanya terdiam, mendadak ia tidak bisa berkata apa-apa. Nay yang melihatnya pun bertanya, ada apa namun Rey tidak menjawabnya sama sekali.

Setelah menghubungi Rey, Vellycia menghubungi Manuel.

"Hallo Nuel, apa kau bersama Dewi?"

"Iya ada apa?"

"Coba kamu cek belakang, apa ada mobil yang mengikutimu"

"Aku rasa iya, 2 mobil warna hitam"

"Ini ulah Edrick, tetaplah waspada jangan berhenti sebelum masuk hotel, kerahkan anak buahmu"

"Kamu tau dari mana jika ini ulah Edrick?"

"Anak buahku berhasil menangkap penembak jitu yang tadi pagi sempat mengincar kepalamu"

"What tadi pagi berarti sewaktu akad?"

"Iya berdoa saja semoga mereka belum ada yang masuk kedalam hotel, keamanan di hotel oleh Rey di perketat sejak semalam"

"Baiklah, aku sebentar lagi tiba, akan aku kerahkan anah buahku untuk menjaga Dewi, tolong pastikan Hotel sangat aman, jika mereka sudah bisa mengincar kepalaku berarti Dewi juga dalam bahaya" kata Manuel panik

"Iya, tetaplah waspada" ucap Vellycia

Vellycia menutup telepon nya, ia berfikir keras "Mengapa Natasya (mantan pacar Rey) bisa datang ke acara ini dan ia datang bersama rombongan keluarga Rey, ada apa ini" gumam Vellycia dalam mobil,. Lantas Edrick (sepupu Manuel yang menjadi musuh bebuyutan Manuel) sudah sejauh apa tindakanmu ini Rick kuharap aku tidak perlu sampai membunuh mu" ucap Vellycia seorang diri

Tidak lama kemudian mobil Rey masuk, di susul beberapa mobil,dan terakhir mobil Manuel. Segera mereka masuk kedalam hotel lewat pintu lain. Mereka masuk keruangan masing-masing dengan pengawalan sangat ketat dan mereka segera bersiap-siap.

Di Ballroom hotel Aster sudah banyak tamu undangan yang datang. Nampak keluarga Rey, beserta keluarga Vellycia sedang berbincang-bincang. Keluarga Dewi berbincang-bincang dengan banyak tamu lainnya. Dan mempelaipun masuk bersama kedua orangtua mempelai mereka duduk di panggung yang sudah di dekorasi sangat indah bernuansa islami tersebut. Tak lama kemudian Vellycia bersama Nay masuk mereka duduk di deretan belakang, dan terakhir yang datang yakni Rey berbalut jas merah maroon membuat Rey nampak tampan. Rey melewati Vellycia dan Nay, langsung menghampiri ibu dan ayahnya, disana ia melihat seorang wanita cantik berambut pendek berkulit putih bertubuh langsing dengan tinggi yang hampir sama dengan Rey, menyapa Rey dan memeluk Rey sembari mencium pipi kanan dan kiri Rey.

Nay yang melihat itu berusaha sabar ia menggenggam tangan Vellycia sembari bertanya siapa wanita itu, Vellyciapun menceritakan tentang Natasya. Nay hanya terdiam mendengarkan cerita tersebut. Setelah semua tamu sudah datang acara Resepsi pun dimulai.

Dimulainya Resepsi dibuka oleh MC yang membuka acara, setelah itu sambutan dan doa, proses adat sunda, dalam pernikahan pun tidak terlupakan, bacaan sholawat dari anak yatim piatu yang dibuatkan panggung dengan indahnya, bacaan ayat suci Alqur'an dari para santri.

Manuel menyempatkan berbicara di atas panggung dengan membawa secarik kertas ia berkata,

"Hal terindah yang pernah aku lakukan selama 30 Tahun kehidupanku adalah saat ketika aku menikahimu. Hal yang tak pernah aku sesali selama 30 Tahun kehidupanku adalah saat pertama kali aku mengetuk pintu rumahmu. Hal yang sangat aku banggakan selama 30 Tahun kehidupanku adalah disaat aku mengucapkan kalimat syahadat sebagai wujud kecintaan ku dengan agama ini dan dirimu. Hal yang sangat aku sukai ketika aku mendapatkan hadiah terbaik selama 30 tahun kehidupanku adalah hadiah yang kau berikan padaku sore itu. Hal yang sangat aku syukuri selama 30 tahun kehidupanku adalah berdiri di samping mu saat ini menjadi suami mu.

Maafkanlah aku dengan kebodohanku yang mungkin nanti kesulitan untuk membimbingmu. Maafkanlah aku dengan segala kekurangan ku yang mungkin nanti aku melakukan kesalahan yang bisa melukai hatimu, aku berharap tidak akan pernah melukaimu sampai akhir nanti." ucap Manuel sembari melihat istrinya di sampingnya.

Dewi hanya tersenyum dan mengambil tangan Manuel lalu mencium punggung tangan Manuel, dan Manuelpun mencium kening istrinya tersebut semua tamu bertepuk tangan melihat kemesraan halal nan sopan yang diberikan oleh Manuel dan Dewi tersebut. Saat tamu-tamu sedang bersuka cita, ayah Rey naik keatas panggung yang disediakan untuk MC dan ia berkata,

"Selamat siang para hadirin perkenal kan saya Adeeva, saya ayah dari Rey, sementara pria yang sangat bahagia di panggung utama itu (sambil menunjuk Manuel) adalah sahabat anak saya sedari sekolah dan orangtuanya juga sahabat saya sedari masih remaja, hubungan kami sangat baik, sehingga banyak yang bilang jika Manuel, Vellycia, Rey, dan Natasya adalah anak saya. Nah di hari yang berbahagia ini saya juga hendak menyampaikan sebuah kabar yang membahagiakan, jika di pesta pernikahan Manuel bersama sang istri juga menjadi pesta pertunangan anak kami Rey dan Natasya.

Perlu diketahui semua orang jika Rey, Natasya, Vellycia, dan Manuel merupakan sahabat sedari sekolah. Hingga mereka semua meljelma menjadi gadis dan pria dewasa yang sangat sukses." ucap Ayah Rey

Rey kaget bukan main, ia diam tak bisa bicara, ia melihat ke arah Nay yang diam dan berusaha kuat di samping Vellycia, yang sedang bergumam "sudah kuduga, paman apa sebenarnya rencanamu" gumam Vellycia sambil melihat tajam ke arah Rey.

"Pak Adeeva, kami dengar anak anda sudah menikah, ya dengan wanita Indonesia?" ucap salah seorang wartawan (yang diundang oleh keluarga Afsheen, tanpa sepengetahuan keluarga Manuel)

"Oh kemarin juga Rey dikabarkan memiliki anak dari seorang supermodel dari Prancis (sambil tertawa), maklumi saja kabar burung selalu mengitari anak-anak ini, dimana banyak sekali musuh yang hendak menjatuhkan mereka. Rey dan Natasya bisakah kalian naik kemari nak" ucap Ayah Rey

Rey diam, ia melihat wajah istrinya lagi, dan Nay memberi kode dengan berkata pergilah sambil tersenyum tanpa suara, Rey melihat itu iapun mengerti maksut Nay. Natasya yang merangkul tangan Rey, Rey merasa ada yang aneh dengan dirinya ia bergumam dalam hati "tangan ini yang selama 4 tahun lamanya memberi kehangatan, kini tangan ini kembali lagi memberikan rasa yang sama" merekapun naik ke atas panggung, dan dengan berat hati Rey memasang kan cincin di jari Natasya dan Natasya pun begitu sebaliknya. (Cincin yang sudah disiapkan oleh orangtua Rey, rencana Orangtua Rey pun berhasil). Semua orang mengetahui jika Rey sudah bertunangan dengan Natasya anak dari pengusaha kaya raya asal Jepang. Setelah itu Rey turun dan berpamitan ke kamar mandi, disusul oleh Manuel.

"Ada apa denganmu Rey?" ucap Manuel marah

"Aku tidak bisa menolak, ini acara pernikahanmu aku tidak mau membuat ini kacau, ini permintaan Nay"

"Lantas apa yang akan terjadi dengan Nay, kau tau kekuatan Natasya dan orangtuanya, kebengisan keluarga Natasya, apa kau tidak memikirkan Nay yang saat ini sedang mengandung anakmu" ucap Manuel kesal.

"Aku akan mengurusnya nanti setelah acara ini selesai"

"Segera selesaikan urusanmu Rey, Nay itu gadis baik, jangan sampai dia terluka karena keserakahan keluargamu"

"Hmm baiklah, kembalilah ke pestamu, aku akan segera menyusul" ucap Rey.

Manuel pun pergi kembali ke pestanya, sementara Rey masih di kamar mandi hotel ia melihat kaca, ia melihat Natasya dan Nay di kaca tersebut, "ada apa denganku, sadarlah Rey Natasya hanyalah masa lalu mu, ingatlah kamu sudah memiliki Nay, dia sedang mengandung anakmu, jangan jadi brengsek Rey" gumamnya dalam hati sambil memukul kaca didepannya.

Rey pun menghubungi Vellycia untuk membawa Nay pergi dan kembali ke Villa. Rey pergi lebih dulu meninggalkan hotel tanpa berpamitan. Sementara Vellycia mendapatkan pesan dari Rey pun mengerti, ia bergegas menuju Manuel dan Dewi untuk berpamitan memberitahu jika ia akan kembali lebih dulu, Vellycia juga berpamitan kepada keluarganya. Di saat Nay menunggu Vellycia yang sedang berpamitan. Natasya dan ibunya Rey mendatangi Nay yang seorang diri.

"Sudah waktunya tuan putri itu bangun" ucap ibu Rey

Nay hanya diam ia melihat ibu mertuanya itu dengan muka datar.

"Kisah Cinderella itu tidak akan berlaku untukmu" ucap Natasya tersenyum sinis.

Nay masih diam, Vellycia yang melihat Nay di datangi oleh ibu Rey dan Natasya itupun segera kembali menghampiri Nay, dan mengajak Nay pergi untuk mengantarnya ke Villa.

Pesta pernikahan masih berlangsung dengan meriahnya. Keluarga Rey menginap di hotel lain bukan di hotel Aster, Rey sudah menunggu di lobi hotel. Setelah Rey melihat kedua orangtuanya bersama Natasya sudah datang, Rey pun segera mengajak mereka berbincang-bincang.

Di restaurant Hotel

"Apa maksutmu pa? Tanya Rey menahan Amarah

"Bukankah kalian dulu saling mencintai, kalian berpisah karena papa mama tidak merestui, dan kini kami sudah merestui kalian, kalian bisa menikah" jawab Papa Rey

"Rey sudah punya istri, dan istri Rey sedang mengandung, mengapa papa membuat sandiwara seperti ini, jika hanya untuk menyakiti Nay?"

"Mengapa papa harus melukai Nay, gadis itu suatu saat akan terluka dengan sendirinya setelah mengetahui kedudukannya di keluarga Afsheen"

"Jangan sentuh istriku pah, dan Natasya kita sama-sama tau hubungan kita sudah berakhir" jelas Rey

"Maafkan aku Rey, kau tau betul aku sangat mencintaimu, meninggalkanmu saat itu adalah jalan satu-satunya untuk menyelamat kan perusahaan keluargaku" jelas Natasya

"Rey kamu dengan Nay hanya menikah siri, menikahlah resmi dengan Natasya, untuk memperkuat kerja sama kita dengan keluarga Natasya, kau tau betul ayah Natasya sangat menyukaimu" ucap mamah Rey

"Apa menurut kalian pernikahan dengan bisnis itu tiada bedanya" ucap Rey kecewa

"Lagipula Natasya masih mencintaimu, dan mama tau kamu pun belum melupakan Natasya. Sudah nikahilah Natasya demi kebaikan kalian berdua, dan bisnis keluarga kita" jelas mamah Rey

Rey tidak menjawabnya dia langsung pergi meninggalkan orangtuanya dan mantan pacarnya tersebut. Rey yang sedang marah, kecewa dan bingung ituoun memutuskan untuk mabuk. Rey minum di salah satu Klub Malam di kota Bandung. Sementara Vellycia sedang perjalanan menuju Villa bersama Nay.

*Kembali ke Hotel Aster

Keluarga besar Rey (kecuali orangtua Rey dan Natasya), keluarga besar Manuel dan Dewi, serta Vellycia, rekan bisnis, tamu undangan lainnya masih memenuhi resepsi mewah nan megah anak seorang kiai juga anak seorang businessman.

Vellycia menghubungi ponsel pengawal Manuel, dan menyuruhnya memberikan ponselnya kepada Manuel.

"Hallo, kenapa Vell?" tanya Manuel

"Edrick dengan istri dan anaknya tiba, tadi kami berpas-pas an di jalan.

"Baik terimakasih Vell"

"Ok"

Setelah komunikasi singkat tersebut. Manuel mengerahkan beberapa anak buahnya untuk berjaga dan tetap siaga. Tak lama kemudian Edrick bersama sang istri Erica dan anaknya Rosella mereka bertiga berjalan memasuki hotel langsung menuju ke panggung utama untuk menyapa Manuel dan Dewi, beserta paman dan tantenya.

"Hallo saudaraku" ucap Edrick penuh tipu muslihat. Sambil memeluk Manuel dengan senyuman basa-basi.

"Aku peringatkan padamu, agar tidak membuat keonaran dipestaku'' ucap Manuel tegas

"Aku datang kemari bukan untuk merusak pestamu, aku datang kemari untuk ikut memeriahkan pestamu" jawab Edrick

"Disini banyak media haruskah aku mengatakan kepada mereka tentang penembak jitu yang mengincar kepalaku pagi tadi" ancam Manuel

"Apa maksutmu aku tidak tau?" ucap Edrick berbohong

"Haruskah aku membuatnya mengaku siapa yang menyuruhnya, atau beberapa pelayan yang sudah kau bayar yang sedang melihat istriku sedari tadi, apapun rencanamu ketahuilah aku selalu lebih cepat darimu" kata Manuel

"Jika tidak, apa yang akan kamu lakukan?" ucap Edrick

"Lihatlah gaun biru terang istrimu dan Rosella anakmu, aku tidak ingin merusak gaun cantik itu, lihatlah baik-baik (ada titik merah dari sebuah pistol jarak jauh siap membidik dada istri dan anak Edrick)"

Edrick hanya diam ia melihat ke atas, ternyata di atas sudah di kelilingi penembak jitu, yang sudah siap menembak menunggu arah-arahan Manuel.

"Jika kau sudah tau keselamatanmu dan keluargamu terancam, dengan segala hormat aku minta kau untuk pergi meninggalkan pesta ini dan negara ini"

"Baik kali ini kamu menang saudaraku, tapi bukan Edrick namanya jika tidak berhasil melumpuhkan musuhnya"

"Sepengetahuanku namamu Jhon Redricko Jansen bukan Edrick, karena sudah lama kamu selalu kalah dariku" ucap Manuel menatapnya dengan tajam.

Dewi yang mendengarkan percakapan itu membuatnya merasa takut, namun Manuel menggenggam tangan Dewi hingga Dewi sadar jika inilah suaminya, dia melakukan hal ini hanya untuk melindunginya dan keluarganya. Dewi pun membalas genggaman tangan Manuel.

Edrick bersama sang istri dan anaknya yang baru tibapun bergegas meninggalkan pesta, anak buah Edrick semuanya yang sedang menyamar menjadi tamu, menjadi pelayan, mereka ikut pergi mengikuti Edrick. Keadaan pesta kembali dengan meriahnya.

Pestapun berakhir dengan beberapa cerita yang mencekam dan membuat hati pilu. Dewi dan Manuel sudah berada di kamar bulan madu mereka, mereka menunaikan sholat dhuhur bersama dan bercerita bertukar cerita bersama.

Para keluarga kembali ke kamar hotel masing-masing untuk beristirahat. Seluruh tamu undangan sudah pulang. Hari ini berbagai cerita tersajikan di pesta pernikahan Manuel dan Dewi. Pasangan pengantin yang sedang berbahagia itu beristirahat tidur siang karena sangat lelah.

Sementara di hotel lain Natasya dan keluarga Rey sedang berbincang-bincang sambil makan siang. Vellycia dan Nay sudah kembali ke Villa. Rey masih di Klub malam seorang diri mabuk menenangkan dirinya. Abi dan Umi beserta tetangga rumahnya, di antar pulang kerumahnya oleh mobil yang sudah disediakan oleh Manuel. Ayah dan Ibu Manuel sedang berbincang-bincang dengan orang tua Vellycia.

Hari itu berlalu dengan cepatnya.

Berbagai cerita terekam dimata kami.

Baik yang menyayat hati maupun yang mencekam.

Tiada tempat kami berkeluh kesah dan berlindung, selain hanya kepadamu ya Robb pemilik kehidupan.

Kami berlindung kepadamu dari semua yang kami lihat maupun kami dengar.

Jadikanlah kami hambamu yang mampu tetap berdiri dan berjalan di jalanmu.

Aamiin

🍁🍂Manuel&Dewi