1 Bab 1 ( Sebuah Pernikahan )

@ webnovel

Sebuah pernikahan yang megah dan besar sedang berlangsung di salah satu hotel ternama di daerah Jakarta pusat, hari ini. Pernikahan yang menyusung tema broken white dan sejuta bunga ini, berhasil menyita perhatian hampir seluruh tamu yang hadir pada hari itu.

Untuk pertama kalinya, keluarga Theodore, salah satu keluarga pebisnis handal dan sangat disegani oleh banyak pengusaha kota, mengadakan pesta pernikahan untuk cucu pertamanya, Harry Miles Theodore.

Laki-laki yang telah berusia 28 tahun dan telah sangat sukses diusianya yang masih terbilang cukup muda di kalangannya. Dengan segala kemampuannya yang unggul serta ketampanan yang sudah cukup dikenal, pria ini sukses membuat sebagian besar pengamat mata merasa amat penasaran dengan bagaimana bentuk dan rupa dari wanita yang akan dinikahinya.

Seperti yang sudah banyak orang tahu, Harry Miles, adalah pria yang sangat jarang memperlihatkan kehidupan asmaranya pada khalayak umum. Bahkan kepada keluarga besarnya sendiri, ia sangat jarang menunjukkan hubungannya pada lawan jenis. Atau mungkin lebih tepatnya, hampir tidak pernah.

Harry Miles dikenal sebagai pria yang sangat tertutup, dingin dan gila akan pekerjaan. Oleh sebab itu, ketimbang desas-desus soal kehidupan asmaranya yang terdengar, pria itu lebih dikenal sebagai pribadi yang selalu akan mencurahkan seluruh waktu serta pikirannya untuk pekerjaan dan dirinya sendiri.

Walaupun banyak rekanan bisnis atau para pengusaha lain yang sudah menawarkan putri mereka untuk dijodohkan padanya, Harry tidak pernah sekalipun menerima tawaran itu dengan tangan terbuka. Ia selalu menolak tawaran itu dengan sopan dan tanpa bersikap terlalu perduli.

Sehingga, begitu berita menghebohkan tentang pernikahannya ini terdengar oleh sejumlah orang yang kenal baik dengan keluarganya, banyak di antara mereka yang menjadi sangat penasaran dan begitu antusias menantikan hari pernikahan ini dengan tidak sabaran.

Mereka masih beranggapan bahwa wanita yang akan menikah dengan cucu pertama keluarga Theodore itu, pastilah adalah wanita yang sangat beruntung. Wanita itu tidak hanya menikah dengan seorang bisnisman yang berkompeten, tapi ia juga menikah dengan seorang pria dari keluarga yang sangat terpandang dan dihormati oleh hampir seluruh orang di kota mereka.

Tepat di tengah-tengah gemuruh rasa penasaran yang terus membanjiri hampir seluruh tamu yang hadir, sebuah pintu yang besar terbuka dengan lebar. Dan dengan cepat menghadirkan seorang wanita yang mengenakan gaun pengantin yang panjang dan indah.

Wanita itu berjalan perlahan masuk ke dalam ruangan melewati setiap karpet merah yang sudah disediakan khusus untuknya. Dengan tanpa memperdulikan setiap pasang mata yang terus menatap ke arahnya, ia berlenggang maju ke depan dengan langkah yang diusahakannya tetap cantik dan anggun.

Jika bukan karena hari ini adalah hari yang spesial, Cleo Alayster, sang pengantin wanita, tidak akan pernah mungkin merasa segugup ini dalam hidupnya.

Ia adalah seorang wanita yang sangat sederhana dan bukan berasal dari keluarga yang terpandang dan berada. Bahkan hingga detik ini, ia tidak pernah sekalipun bermimpi untuk dapat menikahi seorang pria yang sangat kaya dan terkenal seperti Harry Miles Theodore.

Jika ia pernah sekalinya berharap atau bermimpi ada seorang pria yang mau dan akan mengubah hidupnya dengan hanya dalam sekali tarik, Cleo Alayster tidak pernah sekalipun membayangkan bahwa pria itu adalah pria yang sebegitu luar biasanya seperti keluarga besar Theodore.

Ia memang tidak cukup mengenal dengan baik seberapa besar kekayaan dan kekuasaan yang dimiliki oleh keluarga pengusaha itu, tapi Cleo tahu dengan pasti bahwa Harry bukanlah sembarang orang yang bisa ia remehkan begitu saja.

Lihat saja bagaimana pesta pernikahan ini dibuat. Mereka tidak hanya mengadakan pesta pernikahan di salah satu hotel yang menurut Cleo sudah sangat megah dan berharga mahal, tapi mereka juga telah mempersiapkan segala ornamen dan properti pernikahan dengan sangat mendetail dan menakjubkan.

@webnovel

Gemerlap lampu kristal, jutaan bunga mawar dan bunga krisan sampai bunga tulip yang tersebar dimana-mana, lalu dekorasi klasik dan juga pernak-pernik yang tertata dengan sangat rapi dan elegan, sanggup menegaskan setiap harga yang terhitung dengan sangat tinggi dibaliknya.

Ini jelas menunjukkan bahwa semuanya itu telah diatur dan disusun dengan sedemikian rupa oleh para tangan yang ahli dan profesional.

Karena itu setiap kali Cleo melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan pernikahan ini, ia tidak pernah sekalipun merasa sebegitu kesulitannya untuk tak hanya sekedar menarik napas, tapi juga menelan ludahnya sendiri.

Ia seolah sedang memikul sebuah beban yang sangat berat di dalam dirinya.

Walaupun tentu saja ekspresinya itu tidak ia tunjukkan. Tapi melihat sejumlah orang yang terus menatap ke arahnya dengan ekspresi yang tidak bisa ia tebak, Cleo hanya bisa memilih untuk tetap bersikap tenang meskipun sekujur tubuhnya telah berkeringat dengan halus.

Cleo bahkan bisa merasakan semua ruas jari-jarinya itu kini telah mengeluarkan keringat yang lebih banyak daripada yang semestinya.

Berulang kali, ia mempertanyakan kebenaran dari pernikahan ini dalam hatinya.

Sungguhkah ini adalah pernikahan miliknya? Benarkah ia sekarang akan menjadi istri dari seorang Miles??

Di tengah segala pemikirannya itu, Cleo menghentikan langkah kakinya tepat di hadapan Harry. Pria dengan sejuta pesona yang telah menunggunya dengan setia di seberang jalan tanpa memberikan ekspresi apapun yang berarti.

Walaupun pria itu hanya menunggunya dalam diam, tak bisa dipungkiri, sulit untuk Cleo mengacuhkan semua pesona yang pria itu pancarkan padanya. Harry sukses menonjolkan semua penampilan terindahnya hari ini dengan mengenakan pakaiannya yang terbaik, di hari yang begitu spesial.

Jika bukan karena ada alasan tertentu, Cleo Alayster sudah dipastikan akan jatuh cinta pada laki-laki itu hanya dalam satu kali melihat saja.

Apalagi ketika Harry mengulurkan tangannya untuk memberi ruang bagi Cleo agar ia bisa menggandeng lengannya. Pria itu sukses membuat Cleo larut dalam situasinya sekarang.

Dengan malu-malu, Cleo menggandeng lengan yang terjulur itu tanpa ragu lalu berjalan di samping Harry sambil melaraskan langkah kakinya.

Ya. Seharusnya ini akan menjadi momen yang paling mengharukan dan mendebarkan bagi Cleo jika saja pria itu tidak menghancurkannya begitu saja dengan mengatakan sesuatu yang tidak disangka-sangkanya akan ia ucapkan di tengah-tengah acara yang begitu khusyuk ini.

Dengan perlahan tapi pasti, Harry berbisik di samping Cleo dengan sebuah seringai.

"Jangan pernah kau lupa. Ini hanyalah sebuah pernikahan kontrak. Kau dan aku tidak benar-benar menikah. Jadi, jangan pernah kau berpikir bahwa ini adalah pernikahanmu yang sesungguhnya."

Tazzz…

Seperti sebuah layar televisi yang pecah dan terbelah. Semua bayangan indah tentang pernikahan yang telah dengan sengaja Cleo ciptakan tepat sebelum ia menginjakkan kakinya di hotel ini, seketika itu semuanya sirna.

Ditatapnya Harry dengan penuh perasaan tidak senang.

Apa kau perlu merusak semua momen indah ini dengan hanya sekali ucap?

Ingin sekali kata-kata itu dilontarkan Cleo dengan tanpa berpikir lagi, jika saja ia tidak segera menyadari situasinya saat ini.

Ya. Cleo tahu bagaimana pernikahan ini dibuat dan dibentuk. Ini memang adalah sebuah pernikahan kontrak yang telah ia dan Harry sepakati bersama sekitar satu bulan yang lalu. Tapi perlukah pria itu menghancurkan semua imajinasi liar nan indahnya soal pernikahan masa depannya itu dengan begitu mudah?

Sekalipun ini bukan keinginannya, dan tentu saja ini juga bukan sepenuhnya keinginan Cleo sendiri karena ia tentu saja tidak akan pernah mungkin melakukannya jika bukan karena terpaksa, Harry jelas tidak bisa merusak semua momentum yang begitu sakral ini dengan hanya beberapa kata saja yang terdengar Cleo seperti sebuah sindiran atau ejekan..?

Karena itu, Cleo mencoba mengalihkan pandangannya ke depan dan menolak untuk melihat wajah Harry lebih lama lagi.

Ia merasa, pasangannya itu tidak perlu sampai harus bersikap sesarkastik itu hanya untuk menurunkan semangat yang telah bersinar dengan terang di mata Cleo, yang memang sengaja ia tunjukkan untuk memberikan kesan pada semua orang bahwa pernikahan yang mereka lihat ini, memang adalah sebuah pernikahan yang sebenarnya.

Bukankah ia harus menjalankan perannya dengan baik?

Tapi apa yang baru saja dilakukan pria ini? Mengatakan padanya untuk tidak berharap bahwa pernikahan ini adalah pernikahannya yang sesungguhnya??

Hah!! Luar biasa!! Benar-benar pria yang tidak punya hati dan perasaan! Pantas saja dia membutuhkan seorang wanita yang bisa dibayarnya untuk menjadi istri kontraknya. Dan sialnya itu adalah dirinya. Cleo Alayster. Seorang gadis bayaran yang dengan bodohnya mau saja menjadi istri kontraknya demi melunasi hutang-hutang keluarganya.

Jika bukan karena jumlah uang yang ditawarkan dan karena ia terus dikejar-kejar oleh para kreditor yang menyebalkan itu, Cleo tidak akan pernah mungkin menyetujui perjanjian gila ini dengan sukarela.

Ia tentunya tidak akan mau berurusan dengan pria yang tidak berhati nurani ini sekalipun pria itu memiliki wajah yang sangat tampan.

Tampan tapi menyebalkan? Untuk apa?!

Dengan sikap acuh, Cleo mengabaikan begitu saja ucapan Harry yang sengaja menyinggungnya. Ia lalu dengan sengaja mengencangkan genggamannya pada lengan Harry. Berjalan ke depan senyum yang dipaksakan.

***

avataravatar
Next chapter