Nico mengangguk ringan, bangkit dari sofa dan berjalan mengikuti ayah Sandra. Di setiap gerakan yang dibuat oleh Nico menunjukkan dengan jelas layaknya aura bangsawan yang kuat. Sepertinya memang Nico ditakdirkan terlahir sebagai orang yang elegan, rupawan dan berbeda dari orang kebanyakan.
Sandra menjadikan suasana romantis, dengan menggandeng Nico menuju ruang makan, yang di sana sudah tersaji berbagai makanan yang tidak hanya menggoda mata, tapi juga menggoda lidah untuk segera dicicipi, tapi tetap saja di mata Sandra hanya olahan kepiting berbulu favoritnya lah yang paling menggoda.
Ketika mata Sandra memandang ke arah sebelah kiri ruang makan, dia melihat di lantai ada seorang yang seperti sedang merasa kesepian, bukankah itu Diana?, apa yang dilakukan Diana di sana? Kenapa dia masih berlutut?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com