webnovel

Neo Cute Technology OT23 || TK NCT

23 anak laknat dengan berbagai macam karakter. (Untung ganteng) Apakah Arin bisa melewati semua ini? Perjuangan seorang guru TK Honorer untuk hidup di kota besar, demi membuktikan kalau dia bisa hidup mandiri dan bahagia dengan caranya sendiri, perjalanan yang tidak mudah ketika dia harus berhadapan denganberbagai macam karakter anak-anak didiknya, suka duka, tawa tangis ,cinta haru dan umpatan bertebaran menghiasi hari-harinya, seperti apakah lika liku perjuangannya,sampai manakah dia tetap bertahan?

novita_uwu · Fantasy
Not enough ratings
6 Chs

DAY 3

Morning,

06:42

Seperti biasa tepat jam yang sama, Arin sedang dalam perjalanan menuju tempat dimana dirinya mendapatkan pundi-pundi uang untuk kelanjutan masa hidupnya, tentu saja tak lepas dari usaha mempertaruhkan nyawa, salah satunya seperti di ujinya kesabaran Arin, mungkin hari ini Arin masih sehat wal'afiat tapi kita semua tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya semoga saja Arin dijauhkan dari penyakit darah tinggi stroke dan lainnya, karena tak segampang kelihatannya membimbing 23 anak yang bermacam karakter seperti murid-muridnya.

Namun kalian tau kan hebatnya seorang Ariani Anggun, dia bukan wanita ecek-ecek dia gadis yang hebat bahkan sangat hebat dia bisa bertahan hidup menantang penyakit dengan makan makanan yang tak sehat, dia juga bisa bertahan saat fandomnya comback tanpa beli album walaupun ia sering dicekoki racun oleh teman-temannya, dan ini yang terbaik dari sifat Arin yaitu memiliki 1000 fikiran positif dalam keadaan apapun, susah senang ia selalu berfikir positif jadi itu menjadi alasan Arin bertahan sampai sekarang, karna menurut Arin lebih baik susah diawal dan berbahagia diakhir.

-

Karena bosan mendengar lagu goyang mamah muda dari musik pengiring senam ibu-ibu, Arin pun menggeluarkan earphone yang ia sambungkan dengan ponsel, di putarnya lagu ampun bang jago yang langsung mendapat respon anggutan dari kepala Arin.

"Pemberhentian selanjutnya TK SM" suara pemberitahuan busway yang tak Arin hiraukan, karena terlalu larut dalam lantunan musik ditelinganya.

"Bu Arin sadar bu kita udah sampai di depan TK SM" kata seseorang yang sedari tadi memandangi Arin dalam diam.

Terbelalak Arin sadar "Eh udah sampai, berhenti di sini juga pak?" Tanya Arin masih bingung.

"Iya" jawabnya.

"Tapi punten pak, anda memakai seragam PNS dan berhenti disini btw mau ngapain ya pak?"

"Saya kan kerja disini"

"Oh bapak pegawai baru ya?"

"Sontoloyo, saya kan kepala sekolah disini masa kamu lupa"

"O iya iya, baru ingat maaf pak maaf" jawab Arin dengan sangat malu sembari menundukkan badannya berkali-kali.

"Kamu sehat? Masih kuat kan?" Tanya pak kepala sekolah.

"Maaf pak kuat dalam hal apa ya pak?"

"Ah tidak jadi, saya pamit dulu bu Arin, semoga hari ini berpihak kepada mu" Jawab pak kepala sekolah dengan terburu-buru sembari sesekali menampar mulutnya, seperti ada yang dia sembunyikan dari Arin.

"Aneh sekali dia" gumam Arin.

Dengan senyum yang mengembang dibibir Arin pun melangkahkan kaki menuju pintu kelas, dan mengetuknya.

"Bangun, beri salam" kata Taeyong dengan begitu lesunya.

"Selamat pagi bu gulu" salam semua murid dengan penuh semangat.

"Nee pagi, silahkan duduk" jawab Arin tak kalah semangat.

"Taeyong kenapa ya kok kaya lesu banget gitu, ohya kemarin kan dia ngasih aku surat btw surat apa ya? belum ku baca soalnya." Gumam Arin.

"Taeyong boleh minta tolong kumpulin pr matematika anak-anak, mau ibu nilai" kataku dengan nada halus mencoba mengerti keadaan yang diderita Taeyong.

"Nee" jawab Taeyong masih sama dengan lesu.

"Terimakasih Taeyong"

"Nee"

"Silahkan anak-anak sembari ibu nilai pr kalian, tolong baca buku tema halaman 24 ya"

"Nee" jawab semua murid.

Karena tulisan yang masih amburadul susah untuk dibaca, Arin menghabiskan waktu cukup lama untuk mengoreksi pr murid-muridnya itu. Sampai terdengar suara bel istirahat.

"Teng,,, tong,,, teng..."

Suara bel istirahat.

Arin pun bangkit dari bangkunya dan berkata, "Selamat menikmati bekal makan siang kalian anak-anak"

"Nee" jawab singkat semua muridnya dengan semangat. ((mungkin udah laper))

Arin pun segera melangkah pergi meninggalkan kelas menuju ruang guru.

"Akhirnya makan juga" kata Haechan dengan penuh semangat.

"Yuta, aku mau telol" kata winwin dengan mata berkaca-kaca menginginkan telor dadar yang ada dibekal Yuta.

"Boleh tapi tukeran sama bakso kecap punya winwin ya, aku pengen juga" jawab Yuta. Yang membuat mata mereka berdua bertatapan lalu tersenyum malu.

Melihat kejadian itu membuat Mark dan Haechan muak, dan memdekati mereka mengganggu makan siang yuwin.

"Hay, can I join with Johnny" kata Jungwoo yang diekori Johnny dengan senyum pepsodent nya.

"of course" jawab mark.

Mereka pun makan dengan lahap sembari bercerita tentang filem kartun Boboiboy yang sekarang lagi naik daun dikalangan anak-anak.

Seperti biasa mereka makan siang dengan membelah menjadi tiga kelompok.

Kelompok pertama yaitu Taeyong, Taeil, Doyoung, Hendery, Jisung, Jaehyun, Ten.

Kelompok kedua Jeno, Jaemin, Chenle, Renjun, Yangyang, Kun, Xiaojun.

Dan kelompok terakhir yaitu Mark, Winwin, Yuta, Shotaro, Lucas, sungchan.

Anak-anak yang suka nemplok sana sini Jungwoo, Johnny, Haechan. Karna mereka melihat-lihat dulu siapa yang membawa lauk paling enak dibekal nya baru mereka akan makan bareng dikelompok tersebut.

Setelah selesai makan siang, mereka pun membereskan kembali tempat bekalnya, dan mencuci tangan dikeran yang berada di depan kelas.

Mark yang selesai mencuci tangan pun segera memakan buah yang sangat iya sukai untuk cuci mulut.

Renjun tiba-tiba berlarian didalam kelas mengejar Haechan yang telah menginjak sepatunya, karena Renjun tak melihat bangku yang tergeletak didepannya, ia pun tersandung dan menabrak Mark yang sedang menikmati semangkanya.

Mark pun terdiam, tak sengaja biji semangka yang ia makan tertelan ke dalam perutnya.

"Ya Renjun!, didalam kelas jangan lari-larian kan jadinya aku menelan biji semangka." Kata Mark kesal.

"Maaf Mark aku gak sengaja, ini semua salah Haechan!!!!!!" Jawab Renjun.

"Woahhhhh, kau menelan biji semangka Mark? Jinjja? Kau akan menjadi manusia semangka woahh daebakkkk!!" kata Haechan menakuti Mark.

"Apa katamu, manusia semangka?" Jawab Mark ketakutan.

"Iya, kata ibuku kalo makan semangka tidak boleh menelan bijinya, kalo menelan biji semangka nanti perut kita akan tumbuh semangka, dan rambut kita banyak ditumbuhi daun dan sulur semangka" kata Haechan kembali menakut-nakuti Mark.

Mark yang ketakutan pun menangis di pojokan dengan kencangnya, karna membayangkan jika perutnya tumbuh semangka dan rambutnya penuh daun dan sukur.

Anak-anak lain yang melihat Mark menangis histeris di pojokan pun ketakutan, begitu pula bodyguard Chenle yang ikut menangis tersedu-sedu dibalik jendela melihat Mark. ((Hadeh udah pada tuir bukannya nenangin malah ikut mewek))

-

Setelah sejam istirahat bel masuk pun berbunyi.

"Deng,, dong,, Deng..."

Terbelalak Arin terkejut melihat kekacauan kelas yang semua mata tertuju kearah satu anak yang sedang menangis, iya benar Mark, dia menjadi pusat perhatian sekarang.

Arin pun berlari menuju Mark dan berkata,

"Mark kamu kenapa?"

"Mark takut bu, huwaaa"

"Takut kenapa, apa yang terjadi sama Mark anak-anak"

"Mark takut menjadi manusia semangka bu, kar eh em karna Mark tadi em menelan biji semangka bu" jawab Taeil dengan nada malunya.

"Siapa yang bilang kalo menelan biji semangka bakal jadi manusia semangka?" Tanya Arin.

"Haechan Bu gulu" jawab serentak.

"Dasar ini anak bener-bener deh" kata Arin sembari menggetuk kepala Haechan.

"Ayo Mark sini ikut Bu guru"

Mark pun mengangguk dan mengikuti Arin ke depan meja guru.

*Dijelaskannya panjang lebar kalo Haechan itu hanya boongan.*

"Tapi bu, Haechan kata ibunya"

"Iya, mungkin ibunya Haechan cuman mau nakutin Haechan biar gak menelan biji semangka, soalnya kalo Belen biji semangka terlalu banyak bisa susah bab" jawab Arin menjelaskan.

"Ibu gulu seriuskan, ibu gulu gak boong kan huhuhu Mark masih takut bu"

"Jangan takut, Haechan kan memang suka becanda jadi Mark jangan terlalu dibawa kehati ya"

"Iya bu"

"Yaudah, silahkan Mark kembali ke tempat dudukmu." kata Arin dengan penuh keibuan sembari mengelus rambut Mark lembut.

Pelajaran hari ini pun selesai, anak-anak pun seperti biasa memberi sepatah dua kata dan berpamitan kepada Arin, namun tidak dengan Jisung kali ini ia terlihat murung,

"Jisung kamu kenapa lesu sekali?" Tanya Arin.

"Gak papa" jawab Jisung sedikit ketus.

"Apa ada yang membuatmu kesal?"

Jisung pun mengangguk pelan dengan bibir yang dimanyunkan.

"Siapa?" Tanya Arin kembali.

"Buna gulu" Jisung menjawab dengan mata berkaca-kaca.

"Ini bocah kenapa lagi astaga, sabar Rin sabar" gumam Arin.

"Maaf kalo bu guru sudah bikin Jisung sedih, tapi bu guru salah apa ya sama jisung?" Tanya Arin.

"Icung gak suka kalo bina terlalu Deket sama Mark"

"Astaga kan itu memang tugas ibu guru cung, ibu harus menganggap kalian semua anak kandung ibu, agar rasa sayang dan perduli itu benar-benar serius gak palsu"

"Tapi buna, icung cemburu"

"Emm, iya deh ibu minta maaf nanti ibu bakal lebih memperhatikan icung deh, jadi jangan sedih ya? Cepat sana masuk ke mobil kamu sudah dijemput sama ayahmu"

"Makasih buna baik" kata Jisung dengan sembari berjalan menuju mobil ayahnya dan terus melambaikan tangan kepada Arin dengan senyum lebar diwajahnya.

-

Sore

"Huuffttt, akhirnya hari ini selesai" gumam Arin sembari berjalan menuju Halte bus.

Hari ini sebelum pulang ke kosan Arin mampir dulu ke indomaret membeli peralatan mandi yang sudah habis, dan tak lupa Arin membeli mie indomi pedes serta boncabe untuk jaga-jaga jikala ia lapar ditengah malam.

"Hari ini makan malamnya dengan apa ya, Toboki? Nasi goreng? Soto mie? Kayaknya hari ini dan seterusnya aku harus makan makanan sehat, oke hari ini aku makan malam dengan mie ayam pak Jo, buka gak ya? Buka pasti. tapi sebelum ke tempat angkringan pak Jo aku mau mampir ke tempat mpek-empek bu jaitun jajan, bodoamat jajan mulu. Mulai sekarang aku akan lebih menyenangkan diri sendiri sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan." Kata Arin berdialog dengan diri sendiri.

((ada apa dengan Arin? Wah pertanda gak baik nih))

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻