25 NARA #25

"KAMU BILANG YANG TADI ITU KAMU SEDANG BEKERJA..?!! BEGITU TEGA KAMU MELAKUKAN HAL SEPERTI ITU. DASAR LAKI-LAKI BIADAB..!!" Terdengar teriakan Mama Devan dari dalam rumah. Devan langsung memeluk adiknya dengan erat sambil menutup kedua telinga sang Adik.

Mereka sudah berada di depan pintu utama rumah. Bukannya mendapat sambutan hangat dari kedua Orangtuanya, ini malah mereka mendengar hal yang tidak diinginkan. Orangtua mereka ribut lagi dan lagi. Devan ingin membawa pergi Kay menjauhi mereka yang sedang asik berantam, tapi adiknya malah tidak mau pergi dari sana.

"APA MAKSUDMU?!! KAMU MAU MENUDUHKU SEMBARANGAN LAGI?!! KAMU ITU SUDAH MEMFITNAHKU..!!" Suara Papanya Devan mulai menggelegar karena mendengar tuduhan dari sang Istri.

"Kay, kita pergi dari sini saja ya? Kakak gak mau Kay mendengar perdebatan mereka." Devan masih dengan setia memeluk sang Adik. Kay hanya menggeleng tegas. Dia ingin mengetahui apa yang menjadi perdebatan dari kedua Orangtuanya kali ini.

"Tidak perlu, Kak. Kay sudah biasa. Kay hanya ingin tau mereka ribut karena alasan apa lagi." Ucap Kay dengan lembut pada Kakaknya.

"Baiklah, sesuai keinginanmu ya, Kay. Kita di sini saja." Devan mengusap lembut rambut Kay.. Kay hanya mengangguk pelan pertanda dia menyetujui permintaan sang Kakak.Mereka pun mulai mendengar dengan seksama apa yang menjadi perdebatan di antara kedua Orangtuanya kali ini.

"AKU BUKAN MEMFITNAHMU..!! AKU MELIHATNYA DENGAN KEDUA MATAKU SENDIRI..!! KAMU ADALAH LELAKI BEJAT YANG MESUM..!! KALAU MEMANG KAMU LEBIH NYAMAN BERADA DI KANTOR KOTORMU ITU, GAK PERLU PULANG SEKALIAN..!!" Teriak Mama Devan memberikan penjelasan yang mulai dimengerti oleh Devan.

'Permasalahan ini ternyata tentang perselingkuhan Papa yang sudah diketahui oleh Mama. Selama ini Papa sudah begitu hebatnya menyembunyikan hal menjijikkan itu dari kami semua.' Ucap Devan dalam hati dengan geram.

"KAMU ITU KETERLALUAN..!! AKU MEMANG SEDANG BEKERJA! AKU SIBUK! PIKIRAN KAMU AJA YANG TERLALU NEGATIF TING TING!" Papa Dev mulai memcari alasan untuk mengelak dari kesalahannya.

"APA?!! KAMU SIBUK?!! IYA! KAMU SIBUK BERCUMBU DENGAN SEKRETARIS GATALMU ITU..!! ALASANMU AJA YANG SELALU BILANG SIBUK BEKERJA SAMPAI LEMBUR! TERNYATA KELAKUANMU ITU SUDAH DI LUAR BATAS..!!" Bentak Mama Dev pada suaminya.

Entah mengapa, siang tadi Mama Dev ingin mengunjungi suaminya setelah jam makan siang. Dia sedang tidak ada jadwal pemotretan. Selama ini, Mama Dev memang sibuk dengan kegiatan Modellingnya hingga jarang pulang ke Rumah dan berkunjung ke Kantor suaminya.

Saat Mama Dev membuka pintu Kantor suaminya, dia tidak melihat keberadaan sang suami. Lalu dia berjalan ke arah meja Sekretaris suaminya yang berada di depan pintu ruangan suaminya itu, tapi orangnya juga tidak kelihatan. Jadi, dia memutuskan untuk duduk di sofa di dalam ruang kerja suaminya itu.

'Mungkin saja, mereka sedang ada rapat penting. Aku menunggu saja sebentar. Sore ini kan jadwalku lagi kosong.' Begitulah pemikiran Mama Dev setelah melihat kosongnya meja kerja sang Suami dan Sekretarisnya.

Mama Dev pun bersandar dan memejamkan mata. Dia ingin menghilangkan penat yang ada dalam pikirannya. Tiba - tiba...

"Aaaahhh.. Mas,, eehhmmm.. Aaahhh.. Lebih kuat lagi Mas,, eehhmmm.." Desahan seorang wanita yang sangat di kenalnya.

"Ehhmmm.. Sabar Shei.. Sebentar lagi.. ehhmmm.." Desahan kali ini, Mama Dev yakin kalau dia mendengar suara yang benar - benar di kenalnya.

Mama Dev pun berjalan mencari sumber suara. Di ruangan itu, tidak ada pintu lain lagi selain pintu masuk. Tapi, kenapa ada suara desahan yang benar - benar begitu dekat. Dia meraba secara perlahan dinding - dinding ruangan itu.

Setelah sekitar beberapa menit berkeliling, Mama Dev melihat tombol yg rata dengan tembok. Karena penasaran, Mama Dev pun menekan tobol itu.

Sebuah pintu terbuka sedikit dari deretan dinding di sebelahnya. Mama Dev pun mengintip ke dalam secara perlahan. Saat dia berjalan masuk, dia mendengar desahan wanita itu semkin kencang dan...

Mama Dev membelalakkan kedua matanya, Seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, Dengan perasaan yang sangat emosi yang meledak - ledak Mama Dev menatap jijik kepada kedua orang yang sedang berada dihadapannya itu.

"JADI BEGINI KELAKUAN KALIAN BERDUA DI KANTOR?!! KALIAN BERDUA MEMANG BEJAD!! KATANYA SIBUK KERJA DI KANTOR, TAPI TERNYATA SIBUK SAMA SEKRETARIS SENDIRI. DASAR LAKI - LAKI PENIPU!"

Mama Dev pun berlari keluar dari ruangan itu. Dia merasa sangat syok dan frustasi melihat apa yang dilihatnya. Dia langsung pergi dari perusahaan itu dan pulang ke rumah. Mama Dev ingin menenangkan dirinya di rumah saja.

Di sisi lain, sang Suami malah kelabakan sendiri dengan situasi itu. Dia melepaskan segala kegiatannya dengan Sekretarisnya itu dan mengejar Istrinya dengan terburu - buru. Papa Dev langsung mengenakan pakaian lalu merapikan dirinya dan keluar untuk mengejar istrinya.

'Tidak! Aku tidak bisa membiarkannya pergi! Aku tidak akan membiarkannya menceraikanku.' Papa Dev mulai takut dengan apa yang akan terjadi setelah ini. Dia tidak ingin berpisah dengan Istrinya, karena dia akan kembali menjadi gembel jika Istrinya menceraikan dirinya.

'Itu tidak boleh terjadi. Aku harus membuatnya berpihak padaku. Aku tidak mau kembali miskin. Tidak akan pernah!" Papa Dev mengomel tidak jelas sambil mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh mengikuti mobil sang Istri.

Papa Dev tersenyum melihat mobil Istrinya yang memasuki gerbang Rumah mereka. Dia pun mengejar langkah Istrinya yang sudah keluar dari mobil dan masuk ke dalam Rumah. Dia menahan pergelangan tangan Istrinya itu. Perdebatan demi perdebatan pun terjadi. Mereka berdua sama - sama keras kepala dan emosian. Bukannya meminta maaf karena kesalahannya, Papa Dev malah ikut - ikutan berteriak pada Istrinya yang sedaritadi membentaknya.

"MULAI SEKARANG, KAMU ITU BUKAN LAGI SUAMIKU..!! AKU TIDAK SUDI TINGGAL BERSAMA DENGANMU LAGI..!! KITA CERAI..!! DAN ANAK - ANAK AKAN IKUT DENGAN AKU. PERGI DARI RUMAH INI SEKARANG JUGA!!" Mama Dev pun mengusir Suaminya yang sudah membuatnya kesal setengah mati.

Dev dan Kay yang mendengar kata CERAI dari sang Mama, terkejut bukan main. Kay sampai bergetar hebat dalam dekapan Dev.

avataravatar
Next chapter