Hati Intan bergemuruh hebat. Jika mobil itu ada di rumah Thariq, itu artinya dia pelaku tabrak lari yang membuat suaminya meninggal.
"Astaghfirullahal'adzim," lirih Intan, dia tak mau lagi suudzon pada orang lain. Seperti pada Fathan waktu itu, dia juga pernah mencurigainya. Namun nyatanya Fathan bukan pelakunya.
Lebih baik Intan tanyakan langsung pada Thariq agar tak salah faham juga tak berprasangka buruk.
"Pak," panggil Intan saat Thariq berjalan di depannya dan menggandeng Gita.
"Kenapa Tan?" tanyanya.
"Kalau boleh tahu, itu mobil siapa, ya?" tanya Intan sembari menunjuk mobil berwarna putih yang sangat mirip dengan video itu.
"Oh, itu mobil almarhum adikku," kata Thariq.
"Almarhum adik?" tanya Intan lagi.
"Iya, itu mobil kesayangannya. Makanya gak aku jual meski orangnya sudah di panggil sang kuasa," jawab Thariq.
"Oh, begitu. Maaf ya pak saya gak tahu," ucap Intan.
"Iya gak apa-apa," jawab Thariq.
***
Support your favorite authors and translators in webnovel.com