Aleena terus diam sambil menatap kesal Mikael di seberang. Lelaki yang tengah sibuk bercakap-cakap entah dengan siapa membuat Aleena merasa kebosanan. Apakah ini hukuman yang lelaki itu maksudkan?
Ayolah, Aleena sangat membenci jika harus menunggu. Pasalnya ini bukan dalam waktu yang singkat. Sudah lebih dari lima jam gadis itu duduk di tempat yang sama. Semua makanan yang telah tersaji pun telah habis tak tersisa.
Seorang pelayan kembali datang ke arahnya. Senyum ramah pun tersungging sebelum berbicara pada Aleena.
"Selamat siang, Nona! Apakah anda ingin memesan menu lainnya?" tanya sang pelayan sambil menatap intens ke arah Aleena. Gadis yang saat ini tengah menopang dagu di atas meja dengan mengenakan jaket kebanggan milik Antariksa.
Aleena yang mendengar itu langsung menatap ke arah sang pelayan. Keningnya pun spontan mengerut kebingungan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com