Setelah para pria kembali dari mencari bahan-bahan di laut awan mereka melihat ada seorang wanita yang memiliki sayap di punggungnya sedang berbicara dengan Nami, Robin dan lainnya
"Siapa itu ketua..?" Tanya Jinbe pada Luffy yang sedang tiduran di kepala Nola
"Penduduk pulau ini, sebelumnya dia datang ke pantai ini sepertinya untuk bermain musik. Tapi ketika wanita itu melihat Nola dia berteriak dengan keras dan seketika menjadi patung.."
"Sampai para Wanita itu meyakinkan bahwa Nola tidak berbahaya dan sekarang mereka terlihat akrab di sana.." Kata Luffy
"Apa sayap itu hanya aksesoris atau memang bagian dari tubuhnya..?" kata Zoro dengan aneh
"Bukan hanya itu, mengapa dia memiliki antena di kepalanya.." Kata Usopp
"Itu memang Sayap yang menempel pada tubuh mereka, kemungkinan itu ciri khas penduduk langit dan untuk antena itu aku tidak yakin.." Kata Law
"Tapi kenapa Paman Ksatria itu tidak memiliki sayap..?" Tanya Chopper yang berada di sebelah Luffy
"Aku..aku tidak tahu.." Jawab Law
"Tapi kau mengatakan bahwa itu ciri khas mereka..?" Chopper terus bertanya pada Law
"Nah sebaiknya nanti kau tanya kepada orangnya sendiri Chopper. Sanji, kita akan kedatangan beberapa tamu jadi jangan memasak terlalu sedikit Sanji.." Kata Luffy yang merasakan kedatangan Gan Fall dan McKinley yang sudah dekat. juga Wyper, Kepala Suku Shandia, dan Aisa yang masih sedikit jauh
"Tamu? Baiklah.." Jawab Sanji
--------------
"Jadi orang itu menjinakkan 'Tuan Langit..?' hebat sekali.."
"Tuan Langit? Jika yang kau maksudkan adalah Nola, Ketua memang menjinakkannya.." Jawab Kaya
"Lebih tepatnya Nola mengikuti Ketua Kaya-Chan. Ngomong-ngomong Conis, Apakah di kota tidak terjadi kepanikan saat bola raksasa itu muncul..?" Tanya Robin yang ingin tahu
"Tetap saja itu mengagumkan sekali. Ada Kok tapi mantan Tentara Dewa bersama White Barets telah mengarahkan penduduk agar tidak panik tapi saat Bola Raksasa itu muncul, kami semua telah pasrah.."
"Lalu Saat bola raksasa itu tiba-tiba menghilang dan muncul sebuah makhluk yang terlihat mengerikan itu. banyak yang menganggap Makhluk itu Dewa Sebenarnya yang datang untuk menghukum Dewa Palsu.." Kata Conis
Para Wanita kecuali Vivi yang mendengar perkataan Conis tidak bisa tidak memiliki pemikiran yang sama yaitu "Di dunia lain Makhluk itu memang di anggap sebagai Dewa.."
Conis yang tidak tahu pemikiran mereka terus berkata "Dan saat kami semua sedang berdoa tiba-tiba muncul Petir Hitam di atas kapal terbang yang membuat semua orang bingung.."
"Tapi tidak lama kemudian terdengar suara lonceng yang sangatlah indah, kalian pasti juga mendengarkannya kan.."
"Setelah bunyi Lonceng itu selesai Gan Fall-sama pergi untuk mengecek kapal terbang itu tapi dia tidak melihat siapapun termasuk pelaku yang membuat Bola Raksasa di langit yang tidak lain adalah Enel.."
"Dan entah kenapa saat lonceng itu selesai berbunyi, seperti ada sesuatu yang berubah.." Kata Conis
"Berubah..?" tanya mereka semua
"Ya, Aku tidak tahu pasti apa itu. Tapi perubahan ini pasti sesuatu yang baik.." Kata Conis sambil tersenyum
Para Wanita tersenyum mendengarnya
"Bukankah itu paman yang kita jumpai sebelumnya..?" Kata Kuina yang melihat Gan Fall berjalan ke arah Luffy
"Siapa di sebelahnya itu..?" Tanya Vivi
"Ah apa kalian pernah bertemu dengan Mantan Dewa Gan Fall-Sama..?" Tanya Conis dengan terkejut
"Ya, kami pernah bertemu dengannya 3000 meter di bawah pulau terapung ini.." Jawab Reiju
"Jadi Begitu. Ngomong-ngomong yang di sebelahnya adalah Pemimpin White Barets McKinley-san.." Jawab Conis
"Tapi mengapa Gan Fall-Sama dan McKinley-san datang ke sini ya..?" Tanya Conis dengan Ragu
"Apakah kau ingin mengetahuinya..?" Tanya Nami
"Ah tidak, Aku bukan siapa-siapa yang bisa disandingkan dengan mereka.." Jawab Conis
"Tidak apa-apa jika ingin mengetahuinya.." Jawab Nami dan lalu pun dia mengeluarkan Den Den Mushi dari lembah tersembunyi miliknya dan memanggil Luffy
Luffy yang sedang berbicara dengan Gan Fall memperhatikan bahwa Den Den Mushi miliknya yang berada di saku celana berbunyi dan dengan cepat mengambilnya.
"Luffy, Apa yang di ingikan Paman itu..?" Suara Nami pun terdengar dari Den Den Mushi
"Mengapa kau harus menelepon jika bisa berteriak dari sana.." Kata Luffy setelah mendengar suara Nami dan lalu melihat ke arahnya
"Aku tidak ini tenggorokan ku sakit, jadi mengapa Paman itu datang..?"
"Nah sepertinya dia ingin mengawasi kita selama kita masih Skypiea.." Jawab Luffy sambil tersenyum
Gan Fall segera berbicara setelah mendengar perkataan Luffy "Sudah kubilang aku tidak ingin mengawasi kalian. Aku hanya ingin memandu kalian selama kalian di Skypiea.."
"Itu sama saja dengan mengawasi Paman.." Kata Nami lalu segera memutuskan sambungan
"Nah itu tujuannya datang kesini.." Kata Nami pada Conis
"Memangnya apa yang telah kalian lakukan sampai Gan Fall-Sama ingin mengawasi kalian..?"
"Ya tidak masalah jika hanya memberitahumu. Tapi kau harus berjanji untuk tidak terlalu terkejut oke..?" Kata Nami
"Baik aku akan berusaha.." Jawab Conis
"Dia ingin mengawasi kami karena, orang itu, Luffy.." Kata Nami yang menunjuk Luffy
"Kenapa..?"
"Makhluk yang kau lihat saat Bola Petir Raksasa itu hilang, bersama dengan Petir Hitam yang di berada di langit, dan juga hilangnya 'Enel' yang kau maksud adalah ulah Luffy.." Jawab Nami
"Eh..?!"
"Aku serius, Makhluk yang kau lihat berasal dari tubuhnya dan petir hitam itu adalah kekuatannya. Dan Dewa kalian Enel itu telah lenyap di buat olehnya.."
"Ehhhhhhh!!!"
---------------
"Aku tidak bermaksud begitu Luffy-San.." Kata Gan Fall dengan terburu-buru
"Ya aku mengerti.."
"Tapi Paman, aku tidak semengerikan itu. Aku tidak akan melukai penduduk jika mereka tidak menyerang aku dan temanku.."
"Dan tujuan kami ke sini hanya ingin berlibur dan memecahkan beberapa misteri bukan untuk membuat kekacauan.." Kata Luffy
"Tidak mengerikan apa..! Kau sedang tidur di kepala 'Tuan Langit' dan Binatang mengerikan itu tidak mempermasalahkannya..!" Pikir McKinley dalam hati
"Maka dari itu aku ingin ikut bersama kalian, agar para Penduduk tidak merusak suasana hati kalian.." Kata Gan Fall
"Baik..Baik.. Aku tidak akan berdebat denganmu, kau bebas untuk mengawasi kami.." Jawab Luffy
"Sudah ku bilang bukan mengawasi.." Gumam Gan Fall
"Ngomong-ngomong aku sudah melihat kapal terbang itu tapi tidak menemukan sosok Enel, dimana dia..?" Tanya Gan Fall
"Enel? Dia sudah lenyap dari dunia ini.." Jawab Luffy dengan mudahnya
"Lenyap.." Gumam Gan Fall
"Orang ini jelas lebih berbahaya dan lebih menakutkan dari pada Enel.." Pikir McKinley dalam hati dan dia menjadi sangat takut jika orang ini marah
"Nah dari pada memikirkan orang yang telah lenyap mari kita sambut tamu yang lain.." Kata Luffy
"Tamu..?" Kata Gan Fall fan McKinley
"Itu.." kata Luffy yang menunjuk ke suatu arah
Dan apa yang dilihat mereka berdua adalah sebuah kapal yang tidak terlalu besar sedang berlayar menuju ke arah ini. Dan di atasnya ada Kepala Suku Shandia, Wyper dan Aisa yang juga telah melihat Gan Fall beserta McKinley
"Gan Fall.." Kata Wyper
"Ugh Mantan Dewa.." Kata Aisa
Setelah kapal itu berhenti di dekat pantai, mereka bertiga pun segera berjalan ke arah Luffy
"Halo teman dari Blue Sea.." Kata Kepala Suku
"Halo Kepala Suku Shandia.." Jawab Luffy
"Aku tidak akan terlalu banyak berbasa-basi, apakah perkataan temanmu pada Wyper itu benar..?" Kata Kepala Suku yang langsung menuju pokok masalah
"Ya, aku akan membawamu beserta suku yang ingin ikut ke kampung halaman kalian, Shandora.."
"Termasuk apa yang selama ini kalian cari, yaitu Lonceng Emas.." Jawab Luffy
"Apakah dengan ini Api Shandora tidak akan pernah padam lagi..?" Tanya Kepala Suku
"Aku tidak tahu.." Jawab Luffy
Kepala Suku, Wyper dan Aisa terkejut mendengarnya
"Itu semua adalah pilihan kalian sendiri yang hidup di langit, apakah kalian akan berdamai atau terus berperang ..!" Kata Luffy
Nola membuka matanya saat mendengar bahwa nasip Api Shandora tergantung kepada mereka akan berdamai atau berperang.
Lalu Nola pun menatap Kepala Suku, Wyper, Aisa, Gan Fall dan McKinley dengan ancaman. Setelah sekian lama akhirnya mendengar kembali Suara Lonceng Emas ataupun yang di sebut sebagai Api Shandora, dia tidak ingin lagi kehilangan hal yang di sukai itu karena beberapa orang..
Melihat tatapan Nola yang mengerikan mereka menjadi sangat terancam dan telah mengeluarkan keringat di dahi mereka
Luffy yang memahami Nola menepuk kepalanya yang seakan memberitahu untuk tidak khawatir
Gan Fall yang merasa bahwa ini sebuah kesempatan untuk berdamai berkata "Wyper, Aku tidak tahu apa yang membuatmu marah saat aku mengatakannya beberapa tahun yang lalu tapi aku sungguh sangatlah menyukai Jus Labu dan ingin membangun perkebunannya di Upper Yard.."
"Tapi aku tahu bahwa Upper Yard adalah kampung halaman kalian, jadi aku tidak bisa melakukannya dengan suka hati. Jadi aku memohon kepada kalian untuk memberikan izin kepadaku untuk membangunya.."
"Aku tidak mempermasalahkannya lagi, asal kami bisa kembali ke kampung halaman kami.." Kata Wyper
"Gan Fall, bagaimana kalau kita berkebun bersama..?" Kata Kepala Suku
"Kalian...Terima Kasih.." Jawabnya
"Aku juga berhutang budi kepadamu untuk mata ini.." Kata Wyper yang menaruh tangannya di mata dan menatap Luffy
"Bukankah itu bagus jika kalian berdamai..? dan juga kalian sepertinya berasal dari suku yang sama atau kedua suku kalian saling terkait.."
"Karena bukankah suku Shandia sejak sebelum di terbangkan ke langit sudah memiliki sayap..?"
"Dan jika kalian saling bunuh mungkin saja kalian ternyata membunuh saudara jauh kalian sendiri.." Kata Luffy
"...."
"Nah jika kalian memang memutuskan untuk berdamai mari ikut kami mengadakan pesta Barbeque, Barbeque yang di buat sanji itu enak loh.."
"Tentu saja. Ah jika kau ingin mengajak teman tidak apa-apa kok, Aku memasaknya sangat banyak.."
Mereka saling memandang dan berkata "Baik.." Lalu Wyper kembali pergi ke Desa mereka untuk mengajak temannya begitu juga dengan McKinley yang pergi ke kota untuk memanggil beberapa orang
Melihat beberapa dari mereka pergi, Luffy berjalan ke arah Aisa dan berkata "Aku minta maaf karena telah menakutimu saat itu.."
"Aku telah memaafkanmu karena telah mengalahkan Enel dan menyalakan kembali Api Shandora.." Kata Aisa
"Haha begitukah? Itu baik tapi jika kau ingin meminta sesuatu katakan saja, anggap saja sebagai hadiah.." Kata Luffy
"Baik aku akan memikirkannya.." Jawab Aisa
Perjalan Kelompok Lightning Star di Grandline : Hari ke 19