99. Sebuah Ide Licik

"Kau bilang kau ingin menikahiku sesegera mungkin!" Seorang perempuan yang baru saja memotong rambutnya merajuk pada sang kekasih yang memiliki rentan usia cukup jauh darinya.

"Sabar, Jessly. Aku membutuhkan persetujuan dari Rosie." Balas sang kekasih yang tak lain adalah Tuan Zeas.

Pria paruh baya tersebut memijat keningnya. Akhir-akhir ini, kekasihnya itu tak bersabar untuk dia nikahi. Memang, seharusnya mereka menikah dalam waktu dekat ini. Tuan Zeas pernah berjanji pada Jessly untuk menikahinya setelah Lilac tiada.

"Rosie, Rosie terus... kau ini sebenarnya ingin menikah denganku atau Rosea?!" Kesal Jessly. Gadis itu merajuk, melipat bibirnya kebawah. Dia terlihat sangat kesal.

Merasa kekasihnya mulai kesal, Tuan Zeas akhirnya mendekat. Di rengkuhnya sang kekasih, kemudian dikecupnya pelipis Jessly dengan mesra. "Bersabarlah. Mereka masih belum yakin tentangmu, Jessly. Mereka menganggap kau perempuan yang tidak baik." Jelas Tuan Zeas dengan suaranya yang sangat lembut.