Gaun yang gadis itu kenakan menjuntai di atas altar pernikahan. Wajah cantiknya menjadi sorotan utama hari ini. Dibicarakan oleh banyak orang yang melihatnya.
Gadis itu melangkah dengan senyumannya yang sendu. Bahkan, matanya membengkak akibat tangisan yang terjadi beberapa jam lalu karena surat dari ibunya.
Tangan cantiknya kini digandeng erat oleh sang Ayah yang sedang tersenyum sembari menuntun putri tercinta nya.
Sedangkan di ujung perjalanan mereka, terdapat Alaric yang sudah menanti dengan sebuah senyuman indahnya.
Mata Alaric menemukan sesuatu yang tidak beres pada Rosea. Dia tahu calon istrinya tersebut baru saja selesai menangis.
Meski begitu, Alaric memilih untuk diam. Dia akan menanyakannya nanti.
Langkah Rosea dan ayahnya semakin dekat. Hingga akhirnya, mereka berdiri tepat di depan Alaric.
Dad Zeas menyerahkan putrinya, sehingga Alaric mengambil alih tangan gadis itu.
Keduanya berhadapan di depan mimbar dengan seorang pendeta yang ada di antara keduanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com