Denting sendok dan garpu memenuhi meja makan. Alaric makan dengan sungkan, merasa malas karena suasana hatinya yang memburuk. Begitupun dengan Rosea. Gadis itu hanya mengaduk-aduk sup jamur yang tersaji di depannya. Dia bahkan sepertinya belum makan satu sendok pun.
Tak ada yang berani buka suara mengingat ini adalah hari yang sangat penting. Mereka tahu bahwa ada sesuatu yang terjadi hingga Alaric dan Rosea sama-sama memiliki suasana hati yang buruk.
"Dimana Darren?" Mom Cashel yang sudah merasa tidak tahan dengan keheningan akhirnya mulai bertanya mengenai keberadaan Darren. Mom Cashel hanya berani menanyakan pertanyaan sederhana dibandingkan pertanyaan seperti siapa yang dipilih Rosea semalam.
Pertanyaan sensitif yang sebenarnya sangat mereka cari jawabnya, tak mau keluar dari bibir mereka. Bahkan, Tuan Cashel yang dikenal sebagai si pemberani sampai Alaric saja terkadang takut padanya, tidak berani untuk membahas mengenai hal tersebut. Keamanan keluarga yang harus diutamakan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com