webnovel

Dunia Baru, Hidup Baru, dan Nama Baru

"Dokter kenapa bayinya tidak menangis?" Wanita dengan pakaian suster yang sedang menggendong bayi kecil dipelukannya bertanya kepada lelaki paruh baya disampingnya.

"Coba tepuk-tepuk dadanya." Pria paruh baya itu, yang adalah seorang dokter berkata dengan serius berfikir bahwa bayi kecil itu memiliki gangguan pernafasan.

Ini bukan pertama kalinya dokter itu melihat kasus seperti ini, dan dalam kebanyakan kasus, bayi yang tidak menangis setelah dilahirkan adalah karena saluran pernafasan mereka tersumbat.

Dokter itu kemudian melihat wanita lain yang sedang tidak sadarkan diri ditempat tidur, wajahnya yang cantik penuh keringat dan nafasnya tidak stabil, namun alat kesehatan disampingnya menunjukan bahwa wanita itu baik-baik saja dan tidak dalam kondisi yang mengancam jiwa.

Suster itu langsung melakukan apa yang dikatakan oleh dokter, dia mengangkat tangangnya dan dengan hati-hati menepuk dada bayi itu. Bayi kecil itu yang dari awal hanya diam tiba-tiba menunjukan reaksi, namun itu bukan reaksi yang diinginkan kedua orang itu.

Bayi itu cekikikan, membuat keduanya kaget, bingung, sekakigus lega. Meskipun reaksi pertama yang dibuat bayi itu aneh itu masih reaksi, namun jika dokter dan suster itu bisa membaca pikiran, mereka mungkin langsung berteriak dan mengatakan bahwa bayi itu adalah jelmaan iblis!

'Aku...Akhirnya...Bangkit...!! Mwuahahahahah...' bayi itu meraung dalam hati, dia berada keadan vegetatif selama dalam kandungan, hanya setelah dilahirkan, dia kembali bangun dan dapat merasakan area sekitarnya.

'.....Baiklah itu sudah cukup, sekarang mari kita lihat apa yang kita miliki saat ini.' Bayi itu kemudian memindai ruangan disekitarnya, yang tampaknya adalah ruang persalinan dirumah sakit.

Dia kemudian melihat wanita yang tampak sangat kelelahan sedang berbaring ditempat tidur. 'Apakah itu ibuku? Woww... sangat cantik!'

Wanita itu memiliki rambut hitam dengan panjang sebahu, wajahnya yang cantik menonjolkan pesona dewasa, dihias oleh alis melengkung yang terlihat seperti bulan sabit, bulu mata lentingnya bergetar setiap dia mengambil nafas, mulut dan hidungnya yang kecil tampaknya memiliki daya pikat tertentu, menambah daya tariknya.

'Hehe, melihat ibuku yang cantik pasti ayahku juga tampan, dan aku juga akan menjadi tampan dimasa depan....' dia kemudian menyadari sesuatu. 'Tunggu! Apakah adikku ikut bersamaku?!' Dia melirik kebawah, dan kemudian melihat adiknya yang masih kecil seolah mengatakan 'aku disini kak!' Membuatnya menghela nafas lega. 'Bagus adikku! tanpamu aku tidak akan bisa menjelajahi tempat rahasia ternikmat didunia!'

"Ugh.. Dokter apakah bayiku baik-baik saja?" Sebuah suara lemah bertanya kepada dokter yang sedang memikirkan reaksi aneh dari bayi itu.

"Ah." Dokter itu keluar dari transnya dan menjawab wanita yang bertanya kepanya. "Ya bu, anak laki-laki anda sehat. Selamat!" Dokter itu kemudian melupakan reaksi aneh bayi itu dan hanya berfikir bahwa masih banyak hal didunia ini yang belum dia ketahui..

Kemudian suster yang sedang menggendong bayi itu mendekat ketempat tidur dan mendaratkan si bayi kepelukan ibunya.

Suster itu segera membereskan ruangan dan keluar bersama sang dokter setelah melihat bahwa pasangan ibu dan anak itu dalam kondisi sehat.

"Baik bu, saya akan keluar untuk mendapatkan beberapa vitamin agar anda segera kembali ke kondisi puncak anda." Dokter itu berkata dan pergi.

"Tentu.." wanita itu menjawab dengan lembut, tidak melihat dokter itu pergi, perhatian penuhnya dipusatkan kepada makhluk kecil yang ada dipelukannya.

Saat melihat bayi yang ada dipelukannya, wanita itu merasa semua sakit dan lelah saat melahirkannya sepadan. "Uhh, sayangku lucu sekali, matamu mirip dengan ayahmu, dan bibir kecilmu mirip denganku, hehe" kelelahan dan ketegangan pasca melahirkan menghilang seketika, digantikan dengan kebahagiaan, senyumannya yang lebar seolah telah menemukan harta paling berharga didunia..

Saat si ibu sedang berada didunianya sendiri, berbicara omong kosong dengan bayinya, suara langkah kaki yang terburu-buru terdengar dan pintu ruangan itu terbuka, yang memperlihatkan lelaki tampan dan gagah berusia pertengahan 20an, wajahnya tegas, namun mata biru lautnya memiliki emosi yang bergejolak, rasa bersalah, khawatir, senang, bahagia, emosi itu bercampur menjadi satu.

"Sayang!! Apakah kamu baik-baik saja? Maaf, karena aku tidak bisa menemanimu saat melahirkan anak pertama kita." Lelaki tampan itu mendekat dan kemudian mencium kening istrinya.

Wanita itu tersenyum indah melihat suaminya tiba dan sedang menatap bayi dipelukannya. "Tidak apa-apa sayang, aku baik-baik saja. Aku tau kamu pasti memiliki situasi yang mengharuskanmu terlibat."

Lelaki itu hanya menggaruk kepalanya dan menjelaskan kepada istrinya alasan dia tidak bisa datang tepat waktu "Yah kau tau.."

Beberapa saat yang lalu...

Saat dia dalam perjalan kerumah sakit untuk menemani persalinan istrinya, dia kebetulan melihat penjahat yang menyandera seorang anak kecil dipinggir jalan. Dengan pisau menggantung dileher anak kecil itu, para pahlawan disekitarnya tidak bisa melakukan apapun, karena takut membahayakan anak kecil itu.

Dia adalah seorang pro hero, karena itulah dia tidak bisa mengabaikan situasi ini begitu saja. Quirknya juga sangat membantu dalam situasi yang berhubungan dengan sandera.

Kemudian dia menepi dan keluar dari mobilnya, namun yang aneh adalah tidak ada orang yang memperhatikannya, baik itu pahlawan, penjahat, atau warga disekitar meskipun dia adalah salah satu pro hero terkenal.

Dia kemudian berjalan mendekat kearah penjahat dan dengan santai melewati beberapa pahlawan, dan sekali lagi, tidak ada yang memperhatikannya.

"Mundur berengsek! Atau kalian ingin anak kecil ini tidak bisa melihat hari esok?!" Penjahat itu meraung melihat para pahlawan disekelilingnya.

Para pahlawan disekitarnya tidak mengatakan apa-apa, hanya tetap menatap penjahat itu, mewaspadai setiap gerak geriknya.

Melihat tidak ada yang menjawabnya, penjahat itu semakin marah dan panik. "Baik! Kalian yang meminta!" Kemudian dia mengangkat tinggi-tinggi pisau yang dipegangnya, seolah akan segera menusuk anak kecil yang dia sandera.

Tentu saja penjahat itu hanya menggertak. lagi pula jika dia membunuh anak kecil ditangannya para pahlawan akan langsung menyerangnya tanpa pertimbangan.

Dan meskipun para pahlawan mengetahui itu mereka masih menjadi ragu dan saling melirik, saling bertanya apa yang harus dilakukan. Meskipun pahlawan yakin 99% bahwa penjahat itu hanya menggertak, 1% kemungkinan tidak bisa dikesampingkan begitu saja, apa lagi ini menyangkut nyawa seseorang anak kecil.

Melihat bahwa para masih ragu-ragu penjahat itu memutuskan untuk sedikit mendorong mereka, tangan yang memegang pisau turung dengan kecepatan sedang, para pahlawan itu tersentak kaget kemudian berteriak bahwa mereka akan mundur.

Namun sebelum penjahat itu sempat merayakan, tangannya yang memegang pisau itu tiba-tiba tersentak kebelakang menjatuhkan pisau yang digenggamnya.

Penjahat itu tidak bisa bereaksi untuk sesaat, tangannya mati rasa, namun penjahat itu segera melihat sosok yang kakinya terangkat tinggi, dia kemudian menyadari. Alasan tangannya tersektak adalah karena ditendaang sosok yang ada didepannya! Namun itu hanya membuatnya lebih bingung, karena dia tidak menyadari sosok itu sampai tangannya ditendang!

Sosok itu kemudian menjatuhkan kakinya yang masih terangkat tinggi ke ubun-ubun penjahat, penjahat itu segera sadar dan melepaskan tangannya yang masih memegang leher anak kecil itu untuk memblokirnya, namun dia masih terlambat, tumit sosok itu tertanam dengan kuat dikepalanya, menyebabkan penjahat itu langsung kehilangan kesadarannya..

Melihat adegan didepan mereka salah satu pahlawan berseru. "Di-dia adalah Invisible Hero: Gyges!"

Kembali kemasa sekarang...

"Dan karena itulah aku tidak bisa datang tepat waktu." Lelaki itu menghela nafas dan berkata dengan nada bersalah.

"Nah tidak apa-apa, lagi pula kamu sudah disini. Yang terpenting lihat anak laki-laki kita, mata biru lautnya sepertimu dan bibir kecilnya mirip denganku, dia pasti akan menjadi lebih tampan darimu dimasa depan, hehe."

Lelaki itu kemudian tersenyum bahagia melihat istri dan anaknya. "Tentu saja lagipula dia adalah anakku. Riku Hoshimiya."

"Nee~ Riku.. Apakah kamu sudah memikirkan nama untuk anak kita?" Wanita itu bertanya dengan penuh antisipasi.

"Tentu saja Hina." Riku kemudian melihat anaknya yang juga sedang menatapnya, seolah olah tahu bahwa ayahnya akan segera memberinya nama.

"Namamu mulai sekarang adalah... Akio. Akio Hoshimiya." Riku tersenyum bangga melihat putranya yang sepertinya senang dengan nama pemberiannya.

Tebakan Riku tidak salah, bayi kecil itu atau yang sekarang disebut Akio sangat senang dengan nama barunya, Akio kemudian berbicara dengan Lucy, ingin memamerkan nama barunya, mengabaikan orang tuanya yang saling menggoda dan bermesraan. 'Hei Lucy~ bagai mana kabarmu?'

<Halo Akio, aku baik-baik saja.>

Akio senang Lucy memanggil namanya, namun segera menyadari ada sesuatu yang berbeda dengan Lucy. 'Hmm? Apakah hanya perasaanku atau memang kamu sekarang lebih banyak berbicara Lucy?'

<Tidak. Itu hanya perasaanmu Akio.>

'Tidak. Tidak. Itu pasti bukan perasaanku, aku yakin kamu menjadi lebih.. um.. bagai mana aku harus mengatakannya.. lembut? Halus? Atau semacam itu? Kamu juga menjadi lebih.. manusiawi?'

<Tidak. Itu pasti hanya perasaanmu Akio. Aku memang seperti ini dari awal.>

'....' 'Yah lupakan saja kalau begitu.' Akio berhenti memikirkan hal itu dan fokus pada hal yang ingin dia lakukan sejak dia bangun menjadi bayi. 'Lucy tampilkan status ku.'

<Tentu Akio-kun~>

'Aku bersumpah kamu menjadi lebih halus Lucy!'

<.....>

<Status ditampilkan.>

<Nama: Akio Hoshimiya

Title : World Traveler

Rank : H

Fisik : H

Energi : G

Pikiran : H

Skill :

[Traveler Mind]

(Pikiran adalah bagian terpenting dari makhluk hidup, sebagai seorang yang ditakdirkan untuk menjelajahi banyak dunia, anda akan membutuhkan pikiran yang kuat, tenang dan tegas. Traveler Mind memperkuat pikiran anda sedikit demi sedikit tergantung pada statistik fisik anda 'Pikiran yang sehat ditemukan pada Fisik yang sehat'. Tidak ada batasan seberapa kuat pikiran anda akan tumbuh, selama tubuh anda memadai pikiran anda akan mengikuti)

[Traveler Body]

(Tubuhmu adalah harta yang paling berharga, sebagai makhluk yang ditakdirkan untuk menjadi yang terkuat, tubuh adalah sesuatu yang mutlak diperlukan. Traveler Body membuat tubuhmu lebih kuat sedikit demi sedikit tergantung pada energi yang kamu miliki. Tidak ada batasan seberapa kuat fisikmu akan ditingkatkan, selama energimu memadai tubuhmu akan mengikuti)

Gift :

[Guardian Protection] (Baru!)

(Memberikan kekebalan terhadap semua status negatif baik fisik maupun mental menggunakan energi sebagai bahan bakar)

QUEST Aktif :

-World of Hope- (Selesai!)

(Pilih dunia yang akan anda kunjungi)

(Reward: Paket hadiah pemula x1, Passive skill Rank F x2 [Lesser Regeneration] dan [Natural Beauty])

(Terima hadiah? Y/T)>

'Hmm, statistik fisik dan pikiranku menurun tapi energiku naik, kalau tidak salah stat fisik dan pikiran dikonversi menjadi energi saat aku berenkarnasi.' Akio berfikir.

'Gift.. pasti yang sesuatu diberikan kakek tua menjengkelkan itu, meskipun harus kuakui itu cukup membantu, apa lagi ada banyak Quirk yang menargetkan mental seperti mind control dan brainwashing diluar sana.'

Saat berfikir tentang efek Gift, sebuah pikiran tiba-tiba terbesit dibenak Akio. 'Kebal terhadap status negatif? Baik fisik maupun mental? Apakah berarti aku tidak akan pernah kelelahan? Atau kelaparan? Asalkan energiku masih ada? Energi? Tunggu! Dari awal energi itu sebenarnya apa? Apakah itu bukan semacam stamina? Ah.. bukankah aku tidak tahu apa-apa?!' Saat Akio berfikir, bukannya memecahkan masalah, satu persatu pertanyaan malah mulai muncul dibenaknya.

'Ugh, ini semua membuatku muak, karena aku tidak tahu jawabannya selama apapun aku berfikir lebih baik bertanya pada ahlinya!' Akio mengangguk dalam hati, merasa bahwa ini adalah jawaban yang paling benar.

'Lucy-sensei! tolong jelaskan padaku apa itu fisik, energi, dan pikiran.'

<Tentu Akio.>

'Hehe, kamu yang terbaik!!'

<Terimakasih ;)>

<Fisik: Adalah wadah untuk energi, yang pada gilirannya juga bergantung pada energi untuk tetap ada dan tumbuh. Fisik meliputi semua hal yang bisa dilihat, tubuh, otot, tulang, organ dalam, dll. Dalam kasus ini, dimana fisik ditampilkan sebagai statistik, statistik fisik akan meliputi stamina, refleks, kecepatan gerak, kecepatan pemulihan, penglihatan, dll. Jika kamu adalah sebuah komputer maka fisikmu adalah perangkat kerasnya.

Energi: Adalah sesuatu yang ada dimana saja, dibutuhkan oleh fisik dan pikiran untuk tetap bekerja. Saat energi ditampilkan sebagai 'statistik energi' itu menggambarkan kuantitas dan kualitas energi. Rank yang lebih tinggi=Kualitas energi lebih baik dengan kuantitas yang lebih besar=Lebih mudah dan efisien untuk digunakan. Energi bisa digunakan untuk mengaktifkan Gift, Skill Aktif maupun Pasif dan masih banyak lainnya. Semua makhluk hidup memerlukan energi untuk tetap eksis, dari mikroba sampai dewa. Jika kamu adalah komputer maka energimu adalah listriknya.

Pikiran: Adalah pusat kendali fisik dan energi, pikiran bertugas untuk mengedarkan perintah dan energi keseluruh tubuh secara sadar maupun tidak sadar guna mempertahankan fungsi tubuh. Saat pikiran ditampilkan sebagai statistik, pikiran juga meliputi, daya ingat, penalaran, kecepatan berfikir, dll. Pikiran adalah aspek penting dari makhluk hidup. Jika kamu adalah komputer maka pikiranmu adalah perangkat lunaknya.>

<Ketiga statistik itu adalah sebuah trinitas yang saling membutuhkan. Untuk makhluk normal, mereka harus melatih satu persatu dari ketiga elemen tersebut ager menjadi lebih kuat.

Namun untukmu Akio, berkat [Spesial Skill]mu, kamu hanya perlu meningkatkan energimu, dan membiasakan dirimu untuk mengontrolnya, setelah itu fisik dan pikiranmu akan mengikuti.>

'Begitu.. jadi Gift yang diberikan kakek tua itu akan mencakup semuanya selama energiku masih mencukupi? Bahkan kelelahan dan kelaparan?' Akio tercerahkan setelah mendengarkan ceramah Lucy-sensei. 'Kerja bagus kakek tua, aku akan memaafkanmu karena hampir mengirimku kepada leluhurku.'

<Benar, itu bahkan akan menghentikan penuaan saat kamu berada dipuncak masa mudamu. Namun harus diingat itu akan menjadi lintah yang terus menghisap energimu saat digunakan, dengan kata lain kamu harus menjadi kuat sampai pemulihan energimu mampu menutupi pengluaran yang dibutuhkan oleh Gift itu. Dan itu harus sebelum kamu mencapai puncak masa mudamu jika tidak kamu akan mati karena energimu disedot kering oleh Gift.>

'Apa?! Bukankah itu sama saja dengan kutukan? Sial aku seharusnya tidak percaya pada kakek tua mencurigakan itu.' Akio merasakan krisis yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, menyadari bahwa hidupnya dibatasi oleh tenggat waktu jika tidak menjadi lebih kuat.

<Tenang Akio.>

<Meskipun itu memang seperti kutukan pada tahap awal, kamu akan merasakan efek Gift sepenuhnya saat kamu menjadi kuat, dan juga itu masih lama sampai Gift itu berpengaruh secara negatif bagimu, jika dilihat dari sudut pandang manusia biasa, kamu masih memliki sekirar 20-30 tahun lagi, dan dengan diriku disini kurang dari 20 tahun sudah cukup untuk memiliki tinggkat regenerasi energi yang diperlukan.>

<Tapi tentu saja itu semua bergantung pada dirimu sendiri Akio, aku disini hanya sebagai pendukungmu, keputusan akhir masih ada padamu.>

Akio kemudian menyadari bahwa apa yang dikatakan Lucy benar, lagi pula dia baru saja lahir, dia masih punya banyak waktu. 'Fiuhh, terimakasih Lucy, dengan adanya dirimu aku menjadi lebih percaya diri.'

<Fufufu, sama-sama Arth- maksudku Akio.>

'Nee~ Lucy?'

<Ya Akio-kun?>

'Kamu benar-benar berubah kan?'

<No Comment!>

Dengan begitu hari-hari Akio didunia ini dimulai.

Apa yang terjadi dimasa depan akan menjadi hal-hal yang akan dinantikan...

_____________________________________________