Naya tidak tau apa yang akan dilakukannya sekarang,ia begitu frustasi dengan situasi yang ia alami saat ini.Ia pikir situasi seperti ini hanya akan terjadi dalam novel novel yang ia baca,toh nyatanya semua malah terjadi pada dirinya,menikah dengan lelaki yang baru beberapa hari ia kenal..bahkan dua hari menjadi tunangannya kini malah sudah menjadi suaminya.ah bodo amat...gue enggak maunikah..geram naya dengan frustasi.
Sementara devano dan raya kelabakan mencari keberadaan naya yang kabur secara tiba tiba,mereka menyusuri setiap jalan saat lampu telah berubah warna.Bahkan devano sudah tak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya pada istri yang baru ia nikahi sejam yang lalu.
"uda santai aja dev,palingan naya balik kerumah..emang bisa kemana lagi dia.dia Cuma punya aku didunia ini,dia enggak akan kemana mana.."
"lu yakin dia bakal balik kerumah ray.."
"hmm...gue hapal kalau adik gue lagi merajuk...dia hanya butuh privasi buat nenangin diri,mending sekarang kita ke kantor ada beberapa laporan yang mesti lu periksa dan juga tanda tangani..masalah istri lu nanti gue yang urus.."devano mengangguk setuju dengan ucapan kakak iparnya yang juga asistennya.
Naya POV
Aku tidak habis pikir mengapa saudara kembarku itu nekat nikahin aku dalam waktu sesingkat ini,tidak ada acara yang istimewa..resepsi apalagi,,,musnah sudah impianku menikah dengan pria romantis dengan tatapan penuh cinta.Apalagi pagelaran resepsi mewah seperti yang aku baca dalam novel novel kesukaanku,yang aku rasakan menikah dengan situasi aneh lengkap dengan lelaki dingin berwajah datar tak ada kesan romantisnya sedikit pun seperti aktor korea yang aku kagumi Park hyung sik..ah,malangnya nasibku yang tak pernah pacaran malah menikah dengan lelaki seperti devano Ravindra.
Akhirnya aku memutuskan kabur dari mobil saat mobil berhenti dilampu merah,aku kembali kerumahku yang selama ini kutempati bersama kak raya,tidak..aku tidak lagi bisa tinggal disini,pasti mereka bisa menemukanku.Aku berfikir keras,rasanya dadaku benar benar sesak dengan situasiku sekarang.aku belum siap menjadi istri seorang Ceo perusahaan terbesar di asia.Dengan nekat kuambil koperku memasukkan beberpa pakaian dan kebutuhan pribadiku yang lain,aku menghubungi Radhitya bahari ketua tim ku dikantor bahwa aku mengajukan cuti satu bulan lamanya,aku ingin menenangkan pikiranku,mengurangi sesak bebanku yang berkumpul tidak lebih dalam waktu empat hari ini.
Me: radhit..aku minta izin tidak akan masuk kerja selama satu bulan..?"
Radhit : what !!! kenapa ? ada masalah nay..?"
Me : hmm sedikit.tolong ya dit,rahasiakan dari siapapun,"
Radhit : kamu mau kemana ..?"
Me : kemana mana hatiku senang.
Radhit : serius nay,kamu putus dari Raya nay..?
Me : enggak...
Radhit : kenapa kamu izin lama kalo enggak,?
Me : kepo banget sih.kasih izin enggak ni...?
Radhit : iya iya nay,..kamu hati hati nay.Kalau putus aku siap jadi penggantinya kok...
Me : apaan sih.gue enggak pernah putus dari siapapun radhit...Raya itu saudara kembar gue,kakak gue.sorry uda bohongi elu,tapi gue lagi enggak pengen diganggu saat ini.sampaikan salam gue sama alea juga alice..bye...
Aku mengakhiri sesi chat dengan ketua timku itu,sudah dapat kupastikan dia melongo cengo membaca pesan chat ku yang terakhir.Mampus situ,untuk apalagi aku menyembunyikan fakta kalo asisten ceo itu kembaranku,toh enggak pengaruh juga bila mengingat aku sudah menikah sekarang.Oh shit....
Dan berakhirlah disini aku sekarang,dibandara menunggu take off penerbanganku menuju tempat yang tidak diketahui orang terdekatku.Aku ingin menenangkan diri sendiri,bahkan ponselku kutinggalkan didalam kamarku,aku hanya membawa kartu identitas,buku tabunganku dari awal bekerja juga AtM yang kak raya berikan padaku....hahahag sudah lama aku memimpikan liburan,akhirnya terealisasi.Masa bodoh dengan suami dinginku itu,ops apa baru saja aku mengakui dia suamiku.Ah...memang nyatanya iya.Sekitar sejam aku menunggu dengan bosan dan gelisah akhirnya pesawat yang akan membawaku berlibur alias kabur akhirnya take off juga.
Setelah melewati penerbangan enam jam lamanya akhirnya sampai juga ketempat wisata yang aku idam idamkan,ah...saatnya meraih kebebasanmu ADINAYA....
Aku langsung keluar bandara mencari taksi untuk mencari hotel atu resort yang akan aku tempati selama sebulan kabur,biarin kak raya kelabakan nyariin...siapa suruh nikahin paksa adiknya dengan boss nya itu.Tapi saat aku berjalan keluar bandara seorang lelaki tampak tak sengaja menabrakku.
"maaf.." serunya sambil menundukan kepala,aku hanya tersenyum menanggapinya.Tapi entah kenapa ia malah membuka kacamata hitam yang bertengger dihidungnya serta membuka hoddie yang tadinya menutup kepalanya.
"hei..sendiri saja.." sapanya lagi lebih terlihat mengajak berkenalan,aku terdiam...kenapa wajahnya terasa tidak asing.
"hmm..iya kak.." jawabku sekenanya,ia malah terkekeh menatapku.Aku tertegun apa ada yang lucu batinku.
"aku GIANDRA KASTARA,nama kamu siapa ? lagi liburan kesini ? kok sendirian..?" tanya nya bertubi tubi membuat aku melongo seketika,Astaga..Giandra katanya...aku tersadar sendiri.
"GIANDRA.aktor itu bukan..??" tanyaku tak percaya dengan mata yang akan mencelos dari peraduannya.Kulihat dia hanya mengangguk pelan seraya menempelkan jarinya dibibir mengisyaratkanku agar diam.Aku menutup mulut tak percaya bisa berjumpa aktor tampan ini disini,arghh..sepertinya dewi fortuna berpihak padaku kali ini.
"kamu nginap dimana,uda pesan hotel atau apa ?mau bareng..?"
"ah,saya belum pesan hotel kak,lagi mau nyari resort atau penginapan..."
"oh kalau begitu ikut aku aja,yuk..!! tanpa persetujuan lelaki itu menarik koperku dan menggenggam tanganku menuju mobil yang sudah menunggunya diluar bandara.Oh my GHOST MIMPI apa gue semalam bisa ketemu aktor ganteng begini,digandeng bareng uda kaya truk gandeng lagi....
Devano POV
Sejak tadi pikiranku tidak fokus,entah kenapa aku kepikiran ameera..istriku yang baru kunikahi beberapa jam yang lalu.
"ray...nomor ameera kenapa tidak diangkat ya.." aku mencoba menghubungi nomor istriku,tetapi tidak ada jawaban sama sekali,raya yang terlihat fokus memeriksa berkas berkas untuk kerja sama minggu depan pun mengalihkan tatapannya kearah ku.
"mungkin dia masih tidur dev,biarin aja dulu.Mungkin juga masih syok sama pernikahan kalian,biarkan dia menyendiri dulu..." aku hanya mengangguk lantas kembali menatap ipad untuk mengetahui perkembangan saham.Tetapi tetap saja pikiranku tidak bisa fokus,aku mengusap wajahku dengan kasar.Kulepaskan jas ku dan menyampirkannya ditempat duduk,aku menggulung kemejaku sampai kesiku.
"uda..dari pada lu enggak tenang gitu sholat dulu gih.." asisten sekaligus iparku itu memberikan saran,aku pun beranjak menuju pintu ruang pribadi tersembunyi yang ada dalam ruangan ku.Selesai melaksanakan kewajibanku pun hatiku semakin tidak tenang,
"ray...coba hubungi lagi deh.Pikiran gue enggak enak banget..."
"apasih...." kulihat sahabatku itu mendengus kesal,ia menyambar ponselnya mencoba menghubungi nomor kembarannya.Namun belum sempat tersambung pintu ruanganku diketuk oleh seseorang.Raya berjalan mendekat kearah pintu untuk melihat siapa gerangan yang ada diluar ruanganku.
"radhitya..." kudengar ia menyebut nama ketua tim dari istriku lalu mempersilahkannya masuk,
"ada apa rhadit,bukannya untuk masalah naya saya sudah minta izin ke kamu ya..?"
"hmm....pak,tapi naya nya nambah cuti..?" ucapnya yang membuat aku menghentikan aktivitasku mengamati grafik saham,aku meletakkan ipad dan fokus menatap pada pria yang kutau menaruh hati pada wanita yang kini menjadi istriku.
"Menambah cuti..?" tanya raya tak percaya.
"iya pak,dan pak saya juga mau mengkonfirmasi..apakah benar bapak saudara kembar naya.." kudengar topik pembicaraannya sudah melenceng,tapi aku masih menyimak saja.
"hmm..siapa yang mengatakannya..?" tanya raya dengan wajah sedatar mungkin,ia tau lelaki ini naksir adiknya,dan ia sempat menarik nafas lega begitu raya bergumam hmm...
"tadi naya chat saya untuk meminta cuti selama sebulan,.."
"apa ?? sebulan.." aku dan raya spontan mendelik kaget,hingga tanpa sadar mengucapkan kata kata itu bersamaan.
"saya pikir dia ada massalah sama bapak,..dia mengungkapkan bahwa bapak kembarannya..."
"lalu dia mengatakan apa ??"
"tidak ada pak,hanya tidak perlu memberitahu siapa pun.."
Tanpa menunggu ucapan selanjutnya dari ketua tim itu aku langsung menyambar jas juga kunci mobilku meninggalkan raya yang masih menatap cengo.Aku menyalakan mobil dan langsung meninggalkan gedung Ravindra grup menuju kediaman rumah ameera.aku menyetir tanpa mempedulikan pengguna jalan lain,kurasa mereka sudah mengumpat atau menyumpah serapah diriku yang tak tau aturan.Aku tergesah gesa mengingat kenapa istriku mengambil cuti begitu lama...tak butuh waktu lama aku tiba dirumah yang sudah lama ditempati oleh istriku.
Aku menyongsong masuk dan langsung menuju kekamar ameera yang kutau ada dilantai dua bersebelahan dengan kamar Raya.
"ameera..ameera..." aku berteriak memanggil namanya,tapi tidak ada yang menjawab.Aku memeriksa seluruh ruangan yang ada didalam kamar,tetap tak kutemukan keberadaan istriku,aku melihat ponsel yang tergeletak diatas nakas..itu ponsel ameera.Dan dia tidak membawa ponsel,kemana dia.? Aku mengutak atik ponselnya siapa tau ada sesuatu yang menunjukan dimana keberadaan ameera,tapi tidak ada...dan mataku tertuju pada selembaran kertas yang tergeletak dibawah ponsel tadi.
'dear kakak...
JANGAN CARI AKU,AKU BUTUH WAKTU SENDIRI,BAIK BAIK DISINI KAK.
MISS U KEMBARAN...
SALAM UNTUK KAK DEVANO
TTD
NAYA
.
.
.
Aku merosot kelantai membaca surat itu,segera kuhubungi raya untuk memberitahukan masalah ini,sekali tekan panggilan langsung terhubung.
"ya dev ada apa..?" terdengar suara khawatir dari seberang sana yang kurasa sama khawatirnya denganku sekarang
"raya...naya menghilang..dia pergi.."
"apa..???" pekik raya dari seberang sana,hampir saja ponsel yang kupegang terjatuh saking terkejutnya...
"sudah coba hubungi nomornya dev..?"
"ponselnya ditinggal didalam kamar ray,.."
"lalu bagaimana..?"
"aku tidak mau tau..kamu kerahkan seluruh orang orang kita untuk menemukan ameera...,temukan istriku raya.."
Tidak ada lagi suara yang terdengar dari seberang,kurasa Raya sama kacaunya mendengar adik kesayangannya minggat.
Ameera dimana kamu,kembali lah..aku tidak ingin kehilangan kamu lagi...
Aku memutuskan kembali keapartemen siapa tau ameera kembali kesana,tapi nihil..tidak ada siapa pun disana.Aku membuang nafas kasar,rasanya duniaku jungkir balik mengingat wanita pujaanku entah kemana rimbanya.