***
Naya melongo begitu pria yang ia tau aktor terkenal itu membawanya masuk kedalam mobil mewahnya,koper yang ia bawa juga dimasukkan kedalam bagasi mobil oleh supir yang membawa mereka.
"kamu belum mengatakan nama mu nona,apa kamu tidak ingin aku tau nama mu..hmm.." lelaki itu mulai membuka percakapan kearah naya,naya tersenyum canggung.
"ah,,,nama saya Adinaya ameera zayn."
"kamu ingin berlibur kesini..?"
"begitulah kak.."
"panggil saja aku Gian.."
"hmm iya kak eh gian.." lelaki itu tersenyum melihat tampang polos juga lugu naya.
"kamu belum memesan resort ?"
"belum,ini pertama kali aku berlibur disini.."
"ah begitu,...kalau gitu kita check in aja di resort yang aku pesan..kebetulan aku juga sendiri berlibur disini...nanti aku pesankan kamar untuk kamu.."
"apa tidak merepotkan mu gian,bahkan kita baru bertemu.."
"tidak apa...kita baru berkenalan,tapi akunya uda nyaman terus gimana dong..hahah" Naya menanggapi dengan kekehan yang mungkin garing,karena ia tidak tau lagi bagaimana harus bersikap didepan pria tampan ini.
"aku bisa memanggilmu apa..?" tanya nya lagi kearah naya..
"jika dikantor aku dipanggil Naya..tapi terserah kamu mau panggil aku apa..."
"calon istri gimana...hahaha,aku bercanda.." lelaki itu tertawa yang langsung disambut delikan oleh naya,ya..ternyata lelaki yang biasa dilihatnya ditelevisi ini mempunyai humor yang tinggi.
Mereka pun berbincang hingga tak terasa tiba disebuah resort yang begitu mewah,naya sampai berdecak kagum menatap keindahannya.Tampak gian tengah membantu supir menurunkan barang bawaan mereka termasuk koper milik naya.
"kita akan menginap disini..?" tanya naya meyakinkan saat lelaki bertubuh atlet itu berdiri disampingnya.
"hmm..kenapa,kamu tidak suka..?"
"aku suka,tapi..apa tidak terlalu mahal.." naya menggigit bibir bawahnya,lelaki itu menatap intens kearah naya.Ia tersenyum aneh...ya perasaannya berdebar sejak awal melihat senyum gadis itu dibandara tadi.Hingga tanpa pikir panjang ia membawa gadis itu bersamanya sekarang.
"tidak perlu takut,aku akan membayar sewa resortnya untuk kamu.Kamu berapa lama rencana berada disini..?"naya tampak berpikir,mengapa lelaki ini ingin menyewakan resort untuknya.Ini terlalu mahal bahkan mereka baru saja bertemu apakah tidak apa apa jika naya menerimanya.
"sebulan...saya berencana menghabiskan waktu sebulan disini.."
"tidak masalah.aku juga sedang brig dari layar kaca..ingin menenangkan pikiran sejenak,itung itung aku punya teman selama disini,yaitu kamu.." wajah naya terasa memanas mendengarkan ucapan gian,lelaki itu terkekeh melihat sikap pemalu naya. Ia menggandeng gadis itu untuk masuk kedalam resort,gian meminta dua kunci kamar resort dan menyerahkan satu pada naya.
"selamat menikmati liburanmu zayn,," ucap gian sembari tersenyum pada wanita yang kini berjalan disampingnya.
"terima kasih gian,aku merasa merepotkanmu..."
"oh tidak zayn.Kamu tidak merepotkan sedikit pun," mereka tiba didepan pintu kamar,gian melambai kearah naya.
"jika butuh apa apa...jangan sungkan mengetuk pintuku zayn.."
"terima kasih gian.." naya pun memutuskan masuk kedalam kamar untuk mengistirahatkan dirinya menghilangkan mabuk perjalanan yang masih ia rasakan.
Tanpa terasa naya sudah tertidur begitu lama dan tak menyadari hari sudah sangat malam,ia terbangun saat perutnya terasa lapar..hah naya lupa jika dia tidak ada makan apapun sedari pergi dari bandara tadi.Naya mengucek matanya perlahan,mengamati lamat lamat keseluruh ruangan didalam kamarnya.begitu nyaman sekali,bahkan naya akan sangat betah jika berbulan bulan berada disini.Tiba tiba naya teringat pada saudara kembarnya..RAYA...apakah lelaki itu tengah sibuk mencarinya kini,pasti kakaknya itu meraung raung karena kehilangan adiknya yang paling cantik ini,hahaha...
TOK...
TOK...
TOK....
Terdengar pintu kamar naya diketuk dari luar,naya berjalan gontai menuju pintu untuk melihat siapa yang mengetuk pintunya malam malam begini.
"Gian..." lelaki tampan itu sudah berdiri diambang pintu dengan senyum manisnya,
"zayn,apa kamu sudah makan...aku begitu khawatir karena kamu tidak kunjung keluar dari kamar..?"
"aah...aku ketiduran tadi gian,bahkan aku juga belum bersih bersih...."
"apa kamu lapar..?"
Kreuk..!!!
Belum sempat naya menjawab,perutnya sudah lebih dulu memberikan peringatan keras yang langsung disambut kekehan lucu lelaki didepannya.Naya memegang perutnya seraya menunduk menahan malu...
"hahah...aku tunggu kamu didepan,kamu bersiaplah.aku akan mengajakmu makan malam diluar.." Naya mengangguk sembari menatap punggung lelaki itu berlalu pergi dari depan kamarnya,ia pun masuk kembali kedalam kamar untuk membersihkan diri dan bersiap.
Tak butuh waktu lama naya keluar kamar dengan memakai hoddie bewarna merah muda yang size nya cukup longgar dipadukan dengan Riped jeans,ia memang lebih suka memakai pakaian longgar yang membuatnya terlihat mungil,dan nyatanya memang tubuhnya mungil.Naya berjalan kedepan resort,gian sudah menunggunya untuk makan malam ditepi pantai yang tidak jauh dari resort mereka.
"sudah selesai.." tanya gian begitu menatap wanita cantik dihadapannya,ya dari awal bertemu gadis ini entah mengapa hatinya berdesir hangat walau hanya melihat senyumnya.
"hmm..." Gian menyambar tangan naya dan membawanya pergi dari sana,ia memasukkan jemari naya kedalam saku hoddienya karena angin malam bertiup dingin.
Mereka duduk didepan meja yang sudah terhidang berbagai macam makanan,gian tersenyum menatap naya.
"apa kamu yang menyiapkan ini gian..?"
"hmm..kamu suka zayn.."
"suka...terima kasih gian,padahal kita baru siang tadi bertemu,tapi kamu begitu baik padaku.."
"tidak masalah,aku bukan orang yang perhitungan.Nikmatilah makan malam mu.." Naya mengangguk pelan,mereka pun menikmati makan malam dengan sesekali berbincang tentang keseharian mereka.
***
Devano menggeram frustasi saat ia tidak bisa menemukan jejak kemana istrinya pergi,sudah seminggu dan ia tidak mengetahui dimana ameera nya itu berada.Pekerjaannya ia alihkan sepenuhnya pada Raya sang asisten juga kakak iparnya itu,padahal Raya sendiri begitu khawatir setengah mati tidak mengetahui kabar sang adik seminggu ini.Raya sudah hampir ingin mati kehilangan sang adik ditambah pekerjaan yang dioper devano terhadapnya,ah..Shit!!! dimana kamu adinaya,kakak mohon pulanglah...jerit hati raya.
(Ya kali naya denger,dia malah happy happy tuh sama aktor ganteng,hahahahag)
"kamu belum menemukan kabar dimana keberadaan ameera ray..?" tanya devano untuk kesepuluh kalinya dihari ini pada sang ipar,Raya menggeleng berat.Bahasa devano sudah tidak elu gue lagi pada kakak iparnya itu.
"kenapa ia pergi lama sekali,?apa ia selalu selama ini jika merajuk..?"
"tidak dev,naya tidak pernah merajuk selama ini,ia akan tetap menghubungiku meski ia sedang marah sekalipun.Tetapi sekarang ia malah meninggalkan ponselnya,naya benar benar murka sepertinya.."
Devano menghela nafas berat,pikirannya kacau sekacau kacaunya akibat ulah istri yang baru dinikahinnya .belum penuh sehari istrinya malah kabur tak kembali,Devano benar benar tidak bisa berfikir jernih sekarang.
"dev,tersisa empat hari lagi untuk menandatangani kontrak kerja sama kita di sumba,kamu tidak berniat membatalkannya kan..? mereka sudah berharap bisa bekerja sama dengan kita.."
"hmm...atur saja schedule nya ray...untuk pertemuan dengan GANENDRA kamu atur kembali jadwalnya,mereka pasti sudah menunggu nunggu pertemuan ini,hubungi pihak mereka kita akan adakan pertemuan setelah balik dari sumba.,,"
"hmm..iya dev."
"lalu masalah ameera,biarkan orang orang kita terus mencari dimana keberadaannya,kamu fokuslah pada beberapa pertemuan dengan para pemegang saham.Aku hanya bisa mengandalkan mu kakak ipar,pikiranku sedang tidak waras saat ini.."
"damn..!!! kau kira aku bisa berpikir waras saat adikku tidak ada kabar begini dev...bahkan aku merasa aku yang akan gila kehilangan adik tercantikku,kekasih hatiku...hah...aku hanya berusaha bersikap profesional supaya perusahaanmu ini tidak goyah kampret.."
"terima kasih ray,dan maaf...aku benar benar tidak bisa fokus.semua salahku,..."
"hah sudahlah.jangan mellow didepanku,aku sudah tidak minat melihatmu menangis karena terlampau bucin dengan kembaranku.."
"brengsek kau ray !! " devano melempar bolpoin kearah kakak iparnya itu karena gedek diejek oleh kakak iparnya...