webnovel

CEO RAVINDRA

Tampak Radhitya bahari keluar dari ruangannya menuju ke meja naya,ia menenteng laptop dan beberapa berkas yang diperlukan saat rapat diaula nanti."naya,nanti temeni saya disebelah big boss ya.Jangan lupa beberapa berkas ini...saya sudah siapkan..juga laporan yang kamu buat kemarin.."

"kenapa mesti saya pak..alea aja atau enggak alice.." bantah naya yang mulai malas jika dihadapkan dengan rapat pertemuan yang akan membuatnya mati bosan.

"tidak bisa,saya maunya kamu...takut banget sih ketemu sama Raya mu itu,atau kalian bener bener putus ya.." selidik radhit memicingkan mata kearah naya,

"apaan sih.." kilah naya membuang muka kesembarang arah.

Radhitya merogoh ponselnya yang bergetar dalam sakunya,ia berdiri spontan,"oke gaes..big boss uda dateng,ayo bersiap."

Mendengar ucapan ketua tim mereka semua karyawan divisi keuangan berjalan keluar ruangan menuju aula yang berada dilantai satu..

***

Dalam aula rapat beberapa pemegang saham dan kepala divisi sudah berkumpul juga beberapa karyawan dari masing masing divisi yang sudah berada dikursi masing masing,meja meja tersusun rapi membentuk lingkaran ,dari barisan depan diperuntukan bagi dewan direksi,dikuti pemegang saham,ketua divisi dan bagian terakhir berjejer karyawan masing masing divisi.

Naya meletakkan berkas berkas yang dibawanya dan keluar mengikut radhitya yang spontan menggandengnya agar segera mengikut dan berdiri disampingnya.

"buruan deh nay,jangan sampai kena sembur dihari pertama big boss masuk..."ucapnya.

Naya menurut saja begitu lelaki yang tinggi menjulang itu menyeretnya keluar aula rapat dan berdiri sejajar dengannya.

Terlihat samar dari kejauhan sosok pria dengan dada bidang,memakai setelan jas dan celana hitam dipadukan dengan kemeja biru dan dasi bercorak garis menyamping bewarna merah.

"itu boss kita pak.." tanya naya dengan dahi berkerut,ia dapat melihat lelaki yang berjalan disamping big boss itu adalah kakaknya,saudara kembarnya RAYA.

"hah..itu kak RAYA,dan yang disampingnya itu,....bukankah itu devano.Masa sih,gue enggak salah liat kan..."gumam naya pada dirinya sendiri sambil mengucek ngucek matanya.

Lelaki itu semakin mendekat pada posisi naya berdiri sekarang,dengan masih tak percaya naya menyenggol radhitya.

"pak itu beneran boss kita.."

"iya naya,kenapa sih.Jangan bilang kamu naksir dia naya.."seru ketua timnya setengah berbisik.`

"hah..yang benar saja.lelaki itu memang devano,tunanganku,lelaki yang melamarku kemarin,yang menyematkan cincin dijari manisku kemarin.."Naya menggigit bibir bawahnya,ia melirik cincin yang tersemat dijari manisnya kini.Demi apa ini,kenapa kak raya tidak pernah memberitahunya perihal ini.

Tampak sekilas devano melirik singkat kearah naya yang menggigit bibir bawahnya,juga Raya ..lelaki itu menatap adik kembarnya yang terlihat gusar mengetahui siapa tunangannya sebenarnya.

"ah yang benar saja.." gerutu naya dengan tatapan gusarnya.

Mata naya masih tidak percaya bahwa lelaki yang duduk didepan dengan bagian direksi dan pemegang saham adalah calon suaminya,tunangannya,ceo perusahaan tempatnya bekerja.ia bahkan tidak fokus pada semua ucapan teman temannya yang terkagum kagum melihat ketampanan devano,big boss mereka kini.

"omo..omo..demi apa!! Luar biasa tampannya big boss kita,..kyaaa.."gumam alice dengan antusias yang kupikir itu berlebihan.

"gue kok ngerasa tersaingi ya ketampanannya.." gumam athan pula.Sementara alea mengumpat kesal....ia menyentil lengan athan..

"ketampanan yang mana bego,lebih tampan lagi pak raya dibanding elu,jauh..."

Naya mengusap kasar wajahnya,ia semakin bingung,tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.Namun semakin ia tatap lelaki itu semakin mengeluarkan aura dingin yang menunjukan bahwa dirinya memanglah boss dari perusahaan RAVINDRA grup ini...

Tunggu dulu..sepertinya aku melupakan sesuatu,ya namanya...Devano Athalla Ravindra..,oh shit !! naya mengumpat sendiri,merutuki kebodohannya..mengapa antenanya sangat pendek untuk masalah ini.Sudah jelas kakaknya bekerja sebagai asisten ceo untuk sahabatnya,ya sahabatnya yang tak lain devano...dari namanya sudah tau jika ia pewaris Ravindra grup.Juga kemana pikirannya saat lelaki itu melamarnya,tidakkah seharusnya ia sudah bisa menebak siapa yang akan dijodohkan oleh kakaknya.Ah,,,bangsat kau kak Raya kau menyembunyikan hal ini dariku.

DEVANO POV

Aku melirik wanita yang kini menjadi tunanganku,dapat kulihat dia begitu kaget dengan kehadiranku sebagai ceo perusahaan.Aku terus melirik dirinya yang menyenggol lelaki disampingnya,ah..jengahnya.Kulihat naya menggigit bibir bawahnya,oh ameera kenapa kau lakukan itu.Tidakkah kau tau tindakanmu itu memancing lelaki lain yang melihatmu..gerutuku sendiri.Aku terus berjalan melewatinya,ia tampak menatap sang kembaran meminta jawaban atau penjelasan.Hingga aku duduk bersama dewan direksi dan pemegang saham dia masih menatap tak percaya kearahku.Aku lihat dia mengusap kasar wajahnya,membuang nafasnya dengan kasar tak menghiraukan cuitan cuitan rekannya yang lain yang begitu memujiku.

"perkenalkan...saya Devano Athalla RAVINDRA,ceo RAVINDRA GRUP selama setahun belakangan ini..."aku membungkuk memberi salam pada semua yang berada diaula rapat ini.Semua orang berdecak kagum menatapku,tapi tidak dengan ameera ku...sepertinya dia baru saja menyadari nama belakangku yang berhubungan dengan nama perusahaan tempatnya bekerja.

Setelah rapat dengan dewan direksi dan pemegang saham selesai,semua peserta meninggalkan ruangan menyisahkan kepala masing masing divisi dengan perwakilan karyawan mereka.

"bisa saya melihat laporan kerja masing masing divisi setahun belakangan ini..."tanyaku dengan masih tidak menggeser tatapanku pada wanita yang berstatus tunanganku kini.

Tampak radhitya menyenggol naya yang masih berjibaku dalam pikirannya seraya menggigit bibir bawahnya,"oh..apa kau sedang menggoda semua lelaki diruangan ini ameera.." batinku sendiri melihat wanita tercintaku..

Naya tersadar dari lamunannya dengan cepat ia mengambil berkas yang diserahkan radhitya tadi menuju meja Devano untuk menyerahkannya .jangan tanya seberapa kesal naya sekarang,ia menatap berang kearah kakak nya yang sudah tega menyembunyikannya...ia benar benar syok hingga tanpa sadar ia menjatuhkan berkas yang ia bawa sehingga berhamburan dibawah kaki DEVANO.

"ah sial..!!!" umpatnya yang samar samar masih bisa aku dengar,aku menahan senyumku.Lucu sekali ameera,batinku sendiri.Dengan terkejut ia merapikan berkas yang berjatuhan,bersamaan aku membungkukan tubuhku untuk membantunya.

"maaf ameera membuatmu terkejut..tapi kumohon dengan sangat jangan gigit bibir bawahmu itu,tolong..."bisikku pelan, kulihat ia langsung melepas gigitannya,merasa aneh dengan ucapanku.sesaat ia menatapku..sangat dekat..hingga netra kami saling bertemu.Hingga tak lama ia memutuskan lebih dulu kontak mata kami dengan membuang pandangan kesembarang arah.

Aku telah kembali keruangan ku bersama Raya asistenku juga kakak tunanganku,ada perasaan lega setelah menunjukan siapa diriku pada kekasih hatiku ameera.Tampak raya memperhatikanku yang termangu sambil mengetuk ngetuk meja kerjaku.

"lu liat dev...adik gue terlihat seperti gadis bodoh saat liat lu.." aku tersenyum dingin menanggapinya,ya ameeraku memang terlihat kaget saat melihatku.

"gue harap dia enggak akan ngamuk saat pulang nanti mengingat aku menyembunyikan hal ini dari dia.." sambung raya dengan masih menatapku yang hanya duduk termenung dimejaku.