Setelah mendengarkan cerita Arkan dengan seksama, akhirnya Reno paham kenapa Nathan sampai memukulnya begitu. Nathan pasti cemburu dan sangat marah. Tentu saja sasaran kemarahan Nathan adalah Reno bukan Arkan, karena yang dia lihat adalah wajah dan tubuh Reno, meski Arkan yang mengendalikannya. Setelah ini Reno harus bersiap-siap untuk kembali menjadi bulan-bulanan Nathan, pasti laki-laki itu masih belum puas sebelum membuatnya babak belur. Satu masalah lagi ada di depan matanya. Masalah yang sebelumnya saja masih belum Reno temukan solusinya, kini di tambah lagi masalah lain. Sungguh, Arkan membuatnya bergelimang masalah.
"Tapi abis itu kamu berantem juga kan sama Nathan?" tanya Reno. "Kasian tau si Nathan, pasti mukanya aja masih belum sembuh, masih banyak lebamnya gara-gara kamu waktu pagi. Terus sekarang kamu malah ngehajar dia lagi. Istighfar, Arkan," lanjut Reno, sambil geleng-geleng kepala.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com