"Hah, apa?" Nayla malah balik bertanya, dia sampai tidak mendengar apa yang Jessy katakan barusan.
"Tuh, kan, Lo kenapa? Lagi mikirin apa sih?"
"Gue ... Gue lagi mikirin ...,"
"Wah, kalau udah terbata-bata kayak gini biasanya orang itu mau bohong nih," selidik Fanny. "Pokoknya Nayla harus jujur sama kita, awas aja kalau sampe Nayla berani bohong," ancamnya.
Nayla kembali berpikir bahwa sangat tak memungkinkan jika dia harus berbohong kepada Fanny dan Jessy yang jelas-jelas sudah bisa menebak dengan telak bahwa dia ada niatan untuk berbohong.
"Iya, gue nyerah deh sama kalian. Dengerin, gue mau cerita semuanya sama kalian, sini deketan," Nayla menopang dagunya dengan sebelah tangan, dia sedikit memelankan suaranya, tak apa Nayla akan menceritakan segalanya kepada kedua sahabat karibnya itu. Bukankah memang itu arti dari sebuah persahabatan, menceritakan semua hal baik senang maupun susah tanpa ada rahasia terselubung di dalamnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com