"Kenapa, Nay?! Kenapa?! Kenapa Lo ngelakuin ini sama gue? Kenapa?" suara Nathan semakin tinggi sampai membuat Nayla terhenyak.
"Karena perasan itu gak bisa dibohongin, Than. Gue udah coba buat buka hati buat Lo, tapi kenyataannya gue tetep gak bisa. Jangankan buat membalas cinta Lo, rasanya terima Lo di hidup gue aja gak bisa," jawab Nayla tak kalah keras.
"Iya, kenapa alesannya, Nay? Lo suruh gue berubah, gue udah coba meskipun belum sepenuhnya. Selama ini gue udah berusaha jadi yang terbaik dan jadi orang yang lebih baik di mata Lo, sekalipun gue masih badboy. Tapi bukannya semua itu butuh proses ya, gue gak bisa dengan instan berubah, Nay. Gue Cuma butuh waktu. Oke, gue akuin kalau gue itu gak sebaik Arkan, gak sehebat dan sepintar dia, tapi yang penting gue mau berusaha jadi yang lebih. Dan Lo gak bisa samain gue sama Arkan, Nay," protes Nathan sambil kedua tangannya memegang pundak Nayla.
"Ini gak ada hubungannya sama Arkan, Nathan!" seru Nayla dengan tatapan nanar dan tajam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com