Kenan benar-benar terbelalak sempurna, iris matanya terbuka dengan lebar mendengar penuturan Virly. Dia tak menyangka barang seujung kuku pun kalau Virly akan mengatakan hal itu. Rasa lega yang tadi dia rasakan hancur sudah. Dia masih tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Lo serius, Vir? Sejak kapan Lo ngerasa kayak gitu?" tanya Kenan, dia masih berusaha untuk menetralkan perasaannya yang tiba-tiba saja semerawut.
"Dari dulu, Ken. Dari sejak kita kecil gue udah simpen rasa ini, gue suka sama Lo dari kecil. Lo itu cinta pertama gue sampe sekarang, Kenan. Gue sampe bisa kayak sekarang ini, itu semua berkat Lo. Karena gue pengen nyusulin Lo ke sini, itu sebabnya gue kerja keras. Dan ternyata semesta emang mempertemukan kita lagi di sini, gue gak mau kehilangan Lo untuk yang kedua kalinya, Kenan," jelas Virly, kali ini nadanya tidak setinggi tadi tapi cukup tajam dan penuh penekanan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com