"Kamu duduk di tengah berarti," ujar Tarno kepada Jessy.
Jessy masih diam, dia berpikir harus duduk di mana. Kalau dia duduk di belakang, dia pasti hanya akan menjadi kambing congek di belakang. Tapi kalau duduk di tengah, itu artinya dia harus duduk dekat Tarno.
"Ayok, Jes. Masuk," kata Tarno.
"Gue di Deket jendela aja, Lo duluan masuk aja, No," jawab Jessy.
"Oke, kalau gitu."
Akhirnya Tarno duduk di tengah, di sebelah kiri ada Reno dan di sebelah kanannya ada Jessy. Sementara Arwah Arakn ikut nyempil di bawah.
"Ren, gue mohon sama Lo. Kasih gue kesempatan lagi buat masuk ke dalam tubuh Lo. Gue janji, kali ini gue gak akan bikin masalah lagi," pinta Arkan.
Reno hanya menjawab dengan gelengan kepala. Arkan sampai pusing, tak tahu lagi bagaimana cara agar Reno kembali percaya kepadanya.
Selama perjalanan menuju ke rumah Nayla, Arkan tak henti-hentinya memperhatikan Nathan dan Nayla di depan. Pandangannya tak sekali pun beralih ke arah lain karena dia khawatir akan kecolongan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com