"Kata siapa aku akan menjadi pemisah di antara kalian?"
Nakula yang sudah tidak betah di atas singgasananya, memilih turun menghampiri Jane dan Jade.
"Untuk apa kau ke sini?" tanya Jade yang memasang wajah tidak suka pada Nakula.
"Menjemput istriku. Untuk apa lagi?"
Nakula mengambil tangan Jane yang masih dipegang oleh Jade. Dia langsung memeluk pinggang dan mendekatkan tubuh Jane ke dalam pelukan.
"Sudah dua puluh tujuh tahun bersamanya. Sekarang giliran bersamaku, ayo menari."
Jane tersenyum ke arah Nakula. Dia tidak keberatan untuk mengalungkan tangan ke leher Nakula.
Mereka terlihat serasi. Begitu pantas bersanding satu sama lain.
"Kau cantik sekali sungguh," ujar Nakula yang tidak bosan memandang Jane.
"Biasanya tidak ya?" tanya Jane dengan ekspresi yang cemberut.
"Kenapa setiap aku bilang kau cantik, responnya seperti ini?" tanya Nakula yang heran sendiri dengan Jane.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com