yang di tunggu

pukul jam 5 Rena bangun dari tidurnya untuk melaksanakan salat Subuh dan setelahnya ia langsung mengerjakan pekerjaan rumahnya seperti biasa, rena tidak sadar hari itu adalah hari Sabtu dan besok adalah hari dimana teman pak Bambang datang berkunjung ke rumahnya,

Rena adalah seorang wanita yang cukup rajin dia selalu mengerjakan pekerjaan rumah tanpa disuruh karena menurut dia lah pengganti ibu mereka yang sudah meninggal selesai membersihkan dalam rumah Rena berlanjut untuk menuju halaman belakang di sana terdapat beberapa sayuran yang Rena dan adiknya tanam.

Rena membersihkan dan juga merawat kebun itu dengan penuh hati , selesai membersihkan halaman belakang rena menuju halaman dekat kolam renang di sana terdapat taman keluarga biasanya banyak bunga rumput yang hijau dan pohon yang cukup rindang selesai membersihkan itu semua karena duduk di kursi putih di taman itu.

Rina duduk di kursi putih itu karena di sana memang tempat duduk yang biasa iya adiknya Pak Bambang dan juga almarhum ibu mereka biasa menghabiskan waktu sore hari, Rena yang duduk sambil meluruskan kakinya itu karena ia merasa sangat mati tiba-tiba terkejut dengan suara Pak Bambang memanggilnya "Renata," panggil Pak Bambang kepada Rena "iya Pak rena di taman"Rena menjawab panggilan Pak Bambang tanpa menoleh kearah bapaknya.

Pak Bambang dan juga teman dan anaknya berjalan menuju kursi di samping dan di depan Rena saat Pak Bambang sampai di dekat Rena Pak Bambang melihat putrinya itu tengah menutup matanya sambil duduk diatas kursi, kemudian teman pak Bambang yaitu Pak Hariawan membuka suara yang yang mengejutkan pena "selamat pagi menjelang siang Rena "suara pak Hariawan yang memecah fokus Raina,Rina yang terkejut mendengar suara asing menurut dia langsung membuka matanya dan terbelalak dan berkata "Pak mereka mereka siapa "ucap preinan terbata-bata dan dijawab oleh Pak Bambang "mereka siapa apa? kamu lupa ini adalah Pak de Hariawan dan juga anaknya nya Fahri "

jawab Pak Bambang memperkenalkan tamunya. setelah pembicaraan singkat itu tadi dana berniat untuk kembali ke dapur Bunda mengambilkan air dan juga cemilan untuk pak Hariawan dan juga Fahri . saat hendak melangkah Pak Bambang mencegahnya dan berkata " udah kamu nggak usah pikirin itu Maya udah siapin kok di belakang kamu cuman tinggal duduk di sini aja Rena " cegah Pak Bambang,

dana belum mengetahui jika orang yang ada di hadapannya ini adalah orang yang akan dijodohkan dengan dia setelah Maya datang mengambilkan beberapa makanan dan juga minuman untuk Hariawan dan juga Fahri saya berbisik kepada Rena "kak semangat ya calonnya qut banget kayak opa-opa " bisik Maya dan alangkah terkejutnya karena mendengar perkataan adiknya itu dengan mata terbelalak karena menatap kepergian mayat yang terlihat bahagia itu.

setelah Pak Bambang dan juga Pak hari hewan berbicara remeh-temeh sejak tadi Rena dan juga Fahri hanya terdiam dan menundukkan wajahnya karena dia tidak sadar bahwa orang yang di hadapan ini tidak lain adalah Fahri adalah orang yang beberapa kali ia tabrak, , karena tidak menatap Fahri sedikitpun tapi Fahri menatap renda sejak tadi tanpa berkedip dan tanpa ekspresi Fahri memang memiliki sifat cuek pada wanita.

setelah Pak Bambang dan juga Pak Hariawan selesai berbicara tadi Pak Hariawan menyampaikan maksudnya datang ke rumah keluarga Pak Bambang "Rena pakde ke sini ingin menyampaikan sesuatu kepada kamu"ucap Hariawan dan di jawab oleh renang "iya Pakde apa yang bisa anda bantu "jawab Rena sambil menundukkan wajahnya "Pakde kesini untuk melamar kamu renag untuk menjadi istri Fahri" mendengar kata-kata Pak Hariawan pena yang sedari tadi menundukkan wajahnya tiba-tiba terjatuh pingsan dihadapan Fahri yang membuat Fahri tanpa berpikir panjang langsung menangkap dan menggendongnya nya Pak Bambang Pak Hariawan dan juga Fahri sangat terkejut dengan pingsan daina mereka tidak tahu kenapa Rena tiba-tiba pingsan setelah mendengar kata-kata lamaran Pak Hariawan tadi.

setelah beberapa saat insan Renald membuka matanya sambil berkata "haduh kepalaku sakit

"Rina membuka matanya perlahan dan alangkah terkejutnya kembali Rheina saat melihat dia berada di dekapan Fahri Rena yang baru sadar jari pingsan langsung duduk dan menundukkan wajahnya Fahri yang mengetahui tingkah Rena itu menahan senyum karena tingkat rena

setelah beberapa jam akhirnya pak Hariawan dan pak Bambang melanjutkan pembicaraan tadi untuk pernikahan Rena dan Fahri.