Gadis itu terus menangis benar-benar tidak tahan dengan rasa sakit hati yang dia rasakan.
"Tubuh ini sangat kotor, benar-benar aku jijik," Gadis itu mendengus kesal, ketika kini dia menatap pantulan dirinya di cermin.
Tiba-tiba saja seseorang mengetuk pintu kamarnya, dan itu membuat dia merasa ketakutan.
"Siapa lagi ini, apakah itu Kak Evana, jika itu dia, aku tidak akan membuka pintunya, bukannya sudah cukup dia yang menindasku membuat aku begitu kesal. Hari ini aku tidak mau bertemu dengan dia, aku akan diam saja di kamar," lirih Alea di dalam hatinya.
Gadis itu sudah menangis seharian. Bahkan dia sudah menahan lapar karena tidak mau keluar dari kamar. tetapi pintu kamarnya terus-menerus diketuk dan itu membuatnya semakin kesal.
"Nona. Cepatlah makan, Bibi sudah membawakan makanan anda, Nona," ucap seseorang di balik pintu kamarnya ternyata yang mengetuk pintu kamarnya adalah bibi pengasuhnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com