Berlin, Jerman, hari ke-39. Tidak sama seperti Clara yang justru sibuk mencari cara, Febiana tak mengenal yang namanya lelah. Malam ini pun ia lewati dengan berkendara bersama sopir pribadi yang telah ia sewa sejak berada di negeri Hitler tersebut. Tidak peduli hawa dingin kian menyiksa, membuat bulu kuduknya meremang, sampai harus susah payah memakai mantel tebal.
Febiana benar-benar menepati janji. Wanita yang terkenal arogan dan egois di kalangan para temannya itu, menyambangi sebuah apartemen kecil. Sebuah tempat tinggal kecil yang berada di lantai 17 dari gedung kokoh yang menaungi, meski begitu masih sangat layak ditempati oleh satu manusia.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com