webnovel

MOONSTAR18

Cerita ini berkisahkan tentang dua perempuan kembar identik. Namun berbeda karakter dan sifat. Kakaknya, Wulan Welfridi Guna, dia gadis yang terkenal sejak ia tk sampai sekarang. Kepribadiannya yang ramah, cerdas, baik, dan feminim. Membuat ia dibanjiri cinta banyak orang, sampai-sampai ia diangkat menjadi 'princess of school'. Sedangkan adiknya, Bulan Welfrida Guna, dia gadis yang tertutup, bodoh, diam dan tomboi. Membuat ia tidak memiliki teman dan dijuluki 'anak dusun'. Ia sangat membenci yang namanya C-I-N-T-A. Sejak Bulan pindah sekolah, ia terus di jodoh-jodohkan dengan 'prince of school' yaitu Bintang karena memiliki nama yang berkaitan. " Bulannya cantik ya " " Iya " " Tapi gue lagi muji bulan yang ada di sebelah gue " Selamat datang di MOONSTAR18. Selamat membaca ^_^

SHERIN_ALMAIDA · Teen
Not enough ratings
35 Chs

Permohonan Maaf

3 jam yang lalu.

Dua laki-laki berseragam putih abu-abu memasuki toko bunga besar bernama Flower Advisor. Seorang pegawai cantik mendekati mereka berdua yang sedang melihat-lihat setiap bunga.

" Sore dek, selamat datang di FlowerAdvisor, mau cari bunga apa ya biar saya bantu, " ucap pegawai toko bunga itu dengan lemah lembut.

" Tang, beli bunga apa nih ?" bisik Furqon kepada Bintang yang sedang memegang setangkai bunga mawar merah.

" Yang ada mahkota bunga, putik, kelopak bunga, benang sari, dan tangkainya. " sahut Bintang dengan bisikan juga.

" Semua juga ada Binatang, ini pasti efek ulangan biologi tadi pagi. " balas Furqon menginjak sneaker baru Bintang.

" Jangan diinjek baru tau, mahal lagi. "

" Kenalan lah ! Santai bro gue bisa beli seribu sepatu kayak gini sekaligus sama pabrik-pabriknya kalau perlu !" ketus Furqon.

" Orang sombong gak bisa masuk surga lu !"

" Bisa gue sogok nanti. "

Pegawai toko itu terdiam memandangi kedua remaja laki-laki dihadapannya sedang bertengkar. " Bagaimana dek mau beli bunga yang mana ?"

" Bunga bank ada kak ?" tanya balik Furqon ngaco.

Pegawai toko itu terkekeh pelan, " Maaf de ini toko bunga bukan bank. "

" Gimana kalau kita beli bunga tujuh rupa aja ?" usul Bintang.

PLAK

Furqon menempelkan kepalan tangannya dengan ikhlas di jidat Bintang.

" Kita mau jenguk orang sakit. Bukan orang meninggal dodol !" ujar Furqon kesal.

" mba ada buket gak disini ?" tanya Bintang kepada pegawai itu.

" Ada de, kalau boleh tau buat siapa ya ? ibu, pacar atau saudara ?" tanya balik pegawai toko bunga itu.

" Istri dunia akhirat. " jawab Furqon sembrono.

Mata pegawai itu membulat besar mendengar perkataan Furqon yang mengejutkan dia.

" Aduh.. aduh.. anak jaman sekarang manggilnya suami istri ya. Saya aja masih jomblo lho dari lahir, " ucap Pegawai itu tertawa kecil.

" Saya dari embrio mba, " sahut pembeli lain.

Pegawai itu mengajak mereka kedalam ruangan berisi banyak buket dari berbagai jenis bunga, dan cemilan makanan.

" Mba saya mau satu buket coklat dairy milk, " Bintang menunjuk sebuah karangan bunga coklat besar.

" Kalau anda mau yang mana ?" tanya pegawai itu kepada Furqon yang memapah dagunya.

" Buket dari emas atau berlian gak ada mba ?" tanya Furqon menatap pegawai itu.

" Maaf dek ini bukan toko perhiasan. "

Furqon mengerucutkan bibirnya, memandangi atap langit-langit toko sembari berfikir panjang.

" Saya mau buket dari uang seratusan ya, "

" Oke saya siapkan ya dek silahkan tunggu dikasir. " ucap pegawai itu.

Bintang dan Furqon meninggalkan ruangan itu dan menuju kasir. Bintang merogoh kantong celananya mencari suatu benda. Namun sayangnya tidak ada.

" Fur gue gak bawa uang cash, gue ke bank dulu ya. " Bintang meninggalkan toko bunga itu tanpa mendengarkan jawaban Furqon.

Bintang masuk kedalam toko bunga itu lagi dengan tergesa-gesa dan menghampiri pegawai yang melayani mereka tadi.

" Misi mba, buket saya mana ya ?" tanya Bintang sembari mengatur nafasnya yang memburu.

" Tadi sudah di bawa sama teman anda dek, " beritahu pegawai itu.

" Teman yang mana mba saya kan gak punya teman. canda teman. " ucap Bintang tidak serius.

" Teman anda yang katanya kaya raya anak sultan, "

Bintang mengkerjab-kerjab kedua matanya, masih menahan malu dengan kesombongan Furqon yang dipamerkan kepada semua orang.

" Wah bener-bener tuh anak, kayaknya waktu pembagian otak dia datang telat deh. Makanya otaknya kurang satu ons, " cibir Bintang.

Pegawai toko bunga itu tertawa pelan mendengarnya.

" Tapi waktu pembagian kebaikan dia datang paling awal dek, " ucap pegawai sungguh-sungguh.

" Dia udah bayarin buket adik, sekaligus semua bunga yang ada disini disumbangin kepada orang sekitar. "

Pegawai itu menunjuk kearah luar tempat mobilnya diparkiran tadi. Mata Bintang mengikuti arah yang ditunjuk. Benar saja, Bintang menemukan Furqon tersenyum lebar sambil melambai-lambaikan dua buah buket ditangannya.

Bintang tersenyum menatap Furqon terharu. Langsung melebarkan kedua tangannya berlari kearah Furqon.

" AGHHH SAHABAT KU !"

***

Furqon menuruni anak tangga dengan pandangan lurus kedepan. Matanya beralih melihat keempat laki-laki tadi sedang bermain catur. Furqon tersenyum licik.

" Anggap aja rumah sendiri, " celetuk Furqon dengan berani.

Keempat laki-laki itu menengok kearah Furqon yang sedang nyengar-nyengir sendiri.

" Emang rumah gue, " ketus Awan menyipitkan matanya.

" Gak boleh gitu sama calon adik ipar, " ucap Dabith menyenggol lengan Awan.

Furqon melanjutkan perjalanannya menuju kamar utama dengan menenteng buket coklat ditangannya. Ia menghela nafasnya berulang-ulang. Sedikit gugup. Ia mendapati pintu kamar yang terbuka lebar. Ia mematung melihat gadis yang terbaring berbalut selimut.

" Ayo masuk, mau berdiri disitu sampai jadi patung . "

Furqon tersentak kaget mendengar gadis itu membuka bibirnya sedangkan matanya masih terpejam rapat. Furqon berjalan masuk sedangkan gadis itu membuka kelopak matanya dan duduk bersandar pada bantal.

" Hai apa kabar !" sapa gadis itu dengan senyum terhias di bibir pucatnya.

" Nih, " ucap Furqon menyerahkan sebuket coklat.

" Ah makasih. Wulan suka banget, "

Furqon menghela nafasnya lagi. Memberanikan diri menatap mata Wulan.

" Gue minta maaf ya lan, " akhirnya kalimat itu keluar dari mulut Furqon.

" Iya fur, Wulan juga minta maaf ya. " jawab Wulan tersenyum canggung.

" Lo be..beneran maafin gue ?"

" Iya. Wulan maafin Furqon lahir batin, "

" Lu gak marah sama gue ?"

Wulan mengerutkan keningnya, menatap Furqon lekat.

" Ma..marah kenapa ?" tanya Wulan bingung.

" Ya kali lu marah sama gue, karena marah-marahin lu di depan toilet. Padahal gue belum tau apa yang sebenarnya terjadi. Untungnya si Dabith jelasin ke gue kejadian aslinya dan gue paham sekarang. Gue minta maaf ya, " jelas Furqon dengan mata berkaca-kaca.

" Iya Wulan terima maafnya. "

Keadaan menjadi hening seketika mereka berdua saling bertukar pandang ditemani senyuman manis.

" Lan, " lirih Furqon.

Wulan menatap lebih erat mata Furqon. " Apa fur ?"

" Ja..jadi lu mau jadi pacar gue ?" tanya Furqon terus terang.

Wulan tersenyum dan mengangguk singkat.

Furqon merentangkan kedua tangannya. " Sini peluk, " ucapnya dengan nada manja.

Wulan mendekatkan tubuhnya dan memeluk erat pacar barunya. Furqon mendekap erat tubuh mungil itu.

" Jangan bosan apalagi pergi ya cantik ku. Cowok posesif dan cemburuan ini butuh kamu, " ucap Furqon dengan nada lembut.

Wulan mengangguk. " Dan kamu jangan juga bosan dan pergi yah ganteng ku. Cewek bawel dan cengeng ini butuh kamu, " lirih Wulan di telinga Furqon.

Furqon menjauhkan badannya dan duduk tegap di kursi yang berada di sebelah ranjang.

" Kamu kok egois banget si ?" ujar Furqon memajang wajah serius.

Wulan mengangkat sebelah alisnya. " Hah egois ? Kenapa ?"

" Ayah kamu manusia. Ibu kamu manusia. Kakak kamu manusia. Saudari kamu juga manusia. Kok kamunya bidadari si ?! "

Wulan terkekeh pelan.

" Ya Allah lindungi Wulan yang cantik, imut, lucu, dan menggemaskan dari laki-laki fuck boy jalur jahanam, " Wulan mengangkat kedua tangannya lalu mengusapkan kewajahnya.

Furqon mencubit gemas pipi tembam milik pacarnya.

" Makasih princess cantik udah hadir duduk diantara reluang kekosongan dan menemani kesepian. I love you. " ucap Furqon sepenuh hati.

" Kembali makasih My prince yang ganteng, kaya, dan sombong. I love you more !"

12/02/2021

SHERIN_ALMAIDAcreators' thoughts