webnovel

Moirai Valentine

WARNING! MATURE CONTENT 18+ (Harap bijak untuk memilih bacaan, terdapat kata umpatan dan sindiran.) Volume 2 : Lakhesis :Conneching thread. Maura Magen memilih untuk pergi sejauh mungkin setelah dikhianati dan di tipu oleh kekasihnya Erlangga Lorenzo. Pria yang lebih memilih mencampakkannya dan menikahi gadis sederajat dibandingkan menepati janji-janji manisnya dulu. Meninggalkan Maura yang hancur berkeping-keping bersama buah hati yang ada di dalam kandungannya, sampai kebenciannya mengubah sosok Maura untuk memutuskan benang pengikat yang terjalin di masalalu. Bisakah Maura memasang topeng besi dan memutuskan pengikat itu saat mereka di pertemukan lagi dengan keadaan yang berbeda? Volume 1 : Klotho :First destiny and chaos. Tiga kata yang bisa Maura Magen tangkap di valentine tahun ini. Pertama, kecemburuan. Gebetannya yang sudah dia puja-puja sejak tahun pertama malah berakhir pacaran dengan sahabatnya sendiri. Kedua, kekesalan. Bagi remaja lainnya valentine adalah hari paling romantis di sepanjang tahun. Tapi baginya valentine sama dengan makan hati, karena dia single alias jomblo, kampret! Ketiga, kesialan. Seolah takdir sedang bercanda dengannya. Bagaimana mungkin seorang Erlangga Orion Lorenzo mengirimi surat cinta untuknya? Ig : _Yamarara

YAMARARA · Teen
Not enough ratings
386 Chs

Terdeteksi

-Moirai Valentine-

Ketika burung pemangsa berkeliaran dan bayang-bayang kehancuran muncul, yang di butuhkan hanya cahaya fajar untuk mengakhiri segalanya. Kembali menghalangi ketakutan dan kegelapan.

----------------------------------

-Arena balap liar, 11.34. PM.-

Erlang menghampiri mobil yang di berikan Gilang setelah mereka meninggalkan lapangan ke posisi masing-masing. Ia melirik sekilas ke arah Erlang dan juga Mira yang mengangguk.

Erlang memasng earphone miliknya sebelum mengiring mobilnya ke garis start.

Tidak membutuhkan waktu lama, sebuah mobil hitam melesat memasuki arena. Erlang sangat yakin jika itu adalah Eric.

"Dia sudah datang," bisik Erlang pada orang lain lewat earphonenya.

"Aku melewati jalan biasa, markas terakhir yang Eric huni itu dekat perbatasan bukan?" tanya Bintang, angin kencang menjadi latar background, jelas Bintang melesatkan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com