webnovel

Moirai Valentine

WARNING! MATURE CONTENT 18+ (Harap bijak untuk memilih bacaan, terdapat kata umpatan dan sindiran.) Volume 2 : Lakhesis :Conneching thread. Maura Magen memilih untuk pergi sejauh mungkin setelah dikhianati dan di tipu oleh kekasihnya Erlangga Lorenzo. Pria yang lebih memilih mencampakkannya dan menikahi gadis sederajat dibandingkan menepati janji-janji manisnya dulu. Meninggalkan Maura yang hancur berkeping-keping bersama buah hati yang ada di dalam kandungannya, sampai kebenciannya mengubah sosok Maura untuk memutuskan benang pengikat yang terjalin di masalalu. Bisakah Maura memasang topeng besi dan memutuskan pengikat itu saat mereka di pertemukan lagi dengan keadaan yang berbeda? Volume 1 : Klotho :First destiny and chaos. Tiga kata yang bisa Maura Magen tangkap di valentine tahun ini. Pertama, kecemburuan. Gebetannya yang sudah dia puja-puja sejak tahun pertama malah berakhir pacaran dengan sahabatnya sendiri. Kedua, kekesalan. Bagi remaja lainnya valentine adalah hari paling romantis di sepanjang tahun. Tapi baginya valentine sama dengan makan hati, karena dia single alias jomblo, kampret! Ketiga, kesialan. Seolah takdir sedang bercanda dengannya. Bagaimana mungkin seorang Erlangga Orion Lorenzo mengirimi surat cinta untuknya? Ig : _Yamarara

YAMARARA · Teen
Not enough ratings
386 Chs

Rembulanku

-Moirai Valentine-

Volume 3 : Atropos, True Destiny ...

-----------------------------------

Matahari begitu terang siang ini. Membuat suasana terasa panas secara bersamaan.

Hari ini adalah sidang perceraian antara Erlangg dan Sella. Seperti yang di perkirakan, wartawan berlomba lomba untuk mencari tahu apa yang tengah menjadi alasan perceraian keduanya.

Bahkan tidak segan sejan mereka masih menunggu hingga ketuk palu keputusan sudah lama berakhir.

Tak jauh dari halaman depan. Derap langkah seseorang terdengar memantung melewati lorong dan dengan cepat ia membuka pintu besar di mana sidang perceraian sebelumnya di selenggarakan.

"Kau baru datang? Apa mereka masih berkumpul?" tanya Erlang yang duduk membelakangi pria itu.

"Yah ... tapi aku sudah menyiapkan mobil di tempat laiin. Kita bisa ke sana lewat pintu belakang." Seru pria itu.

Erlang terdiam beberapa saat. Manik keabunya tampak berpikir keras sebelum akhirnya ia menghela napas panjanng.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com