webnovel

Mitos dan Legenda The Guardian Of Dimension

Terdapat berbagai mitos dan legenda yang ada di berbagai alam semesta mulai dari alam semesta tingkat rendah sampai alam semesta tingkat super. Salah satu mitos dan legenda menyatakan bahwa ada makhluk yang sangat kuat telah mendapatkan tugas dan perintah dari Tuhan untuk menjaga keseimbangan dimensi dari serangan makhluk kehampaan. Mitos dan legenda itu menjadi cerita turun temurun dari generasi ke generasi di berbagai alam semesta. Tetapi dari cerita tersebut tidak pernah didapatkan fakta yang menyatakan bahwa mitos dan legenda itu benar-benar nyata atau bisa dikatakan itu hanya seperti cerita fiksi. Banyak makhluk-makhluk kuat yang bukan menjadi Penjaga Dunia dan Penjaga Alam Semesta yang ingin mencari tahu keberadaan makhluk tersebut karena mereka mempercayai bahwa sebenarnya makhluk itu ada. Ada banyak tujuan mereka mencari keberadaan makhluk tersebut seperti ingin menantangnya, ingin melihatnya, dan banyak lagi tujuan orang-orang tersebut mencari makhluk tersebut. Akan tetapi, dalam pencarian yang berlangsung jutaan tahun tersebut yang bahkan diwariskan dari generasi ke generasi tidak ada yang mereka dapatkan satupun informasi. Dengan kegagalan pencarian tersebut, orang-orang yang sebelumnya mempercayai tentang mitos dan legenda tersebut perlahan-lahan mulai tidak mempercayainya dan hanya menjadikan hal tersebut sebagai mitos dan legenda yang biasanya beredar tanpa kejelasan sama sekali. Akan tetapi, kebenaran cerita itu sendiri adalah fakta karena hanya beberapa orang saja yang memenuhi syarat untuk mengetahui keberadaan dari orang tersebut yaitu orang-orang yang ditunjuk untuk menjadi Penjaga Dunia dan Penjaga Alam Semesta yang menjadi bawahan langsung dari makhluk tersebut. Legenda dan mitos itu sendiri menceritakan tentang seorang Penjaga Dimensi atau The Guardian Of Dimension. ======================================= Untuk Update cerita tidak terlalu menentu. Saya harap kalian bisa sabar menunggu update cerita ini. Saya jug akan meminta beberapa saran terkait cerita ini. Terima kasih.

Shirou_Sakura · Anime & Comics
Not enough ratings
12 Chs

Bab 4 : Rumah Makan Yukihira Kota Chiba

Kota Chiba, Distrik Perbelanjaan Sumiredori, Pukul 14.15 am

Distrik Perbelanjaan Sumiredori adalah sebuah distrik perbelanjaan yang berada dekat dengan pusat perbelanjaan dari Kota Chiba yaitu Mall Centro. Distrik ini sudah lama berdiri bahkan sebelum Mall Centro berdiri 20 tahun yang lalu, distrik perbelanjaan ini telah berdiri dan menjadi pusat perbelanjaan pada waktu itu. Akan tetapi dengan perkembangan zaman, pusat perbelanjaan di Kota chiba tersebut mulai mengarah ke Mall Centro yang hanya berjarak 100 meter dari distrik tersebut. Tetapi bukan karena sudah tidak menjadi pusat perbelanjaan distrik itu menjadi sepi.

Distrik itu masih sangat ramai karena setiap pemilik dari bisnis yang ada di distrik tersebut sangat ramah kepada pelanggan. Selain itu juga distrik ini sangat terkenal dengan rumah makan keluarga Jepang sederhana yaitu rumah makan Yukihira yang menjadi lokasi tempat Shirou dan Sakura ingin kunjungi untuk mereka makan siang bersama. Rumah makan tersebut berada di ujung dari distrik pusat perbelanjaan yang dibangun di sebuah rumah kecil lantai dua dan dijalankan oleh dua orang Ayah dan Anak.

Butuh beberapa menit untuk Shirou dan Sakura menemukan distrik perbelanjaan Sumiredori. Shirou dan Sakura berdiri di depan gerbang distrik tersebut dan melihat pemandangan distrik yang terlihat hanya sedikit orang yang sedang berbelanja di distrik tersebut. Sakura menatap ke arah Shirou sambil berkata "Apa benar disini tempatnya, Sayang?" Tanya Sakura dengan nada penasaran.

Shirou tersenyum sambil berkata "Sepertinya memang di sini. Papan gerbang depan juga menyatakan nama dari distrik yang disebutkan oleh karyawan tersebut. Ayo kita masuk dan melihat-lihat, suasana di sini juga cukup damai dan menyenangkan. Sepertinya setiap dari pemilik toko yang ada di distrik ini memiliki hubungan yang baik satu sama lain dan saling mendukung bisnis yang mereka jalankan"

"Um…" Sakura mengangguk merasakan perasaan yang sama dengan Shirou.

Shirou dan Sakura langsung berjalan masuk ke dalam distrik tersebut. Sesaat keduanya masuk, banyak orang langsung memperhatikan mereka berdua dan mulai menawarkan berbagai barang yang mereka jual di lokasi tersebut. Shirou dan Sakura hanya tersenyum dan menolak semuanya sambil terus berjalan ke arah belakang distrik mencari rumah makan Yukihira.

Tidak berlangsung lama Shirou dan Sakura berdiri di sebuah rumah dua tingkat kecil kayu dengan papan nama yang bertuliskan 'Rumah Makan Yukihira' dan ada tertanda buka di pintu masuk kayunya.

"Sepertinya disini rumah makannya" Kata Shirou dengan santai sambil mengamati rumah makan tersebut "Ayo kita masuk, Sayang" Kata Shirou.

"Um…" Sakura mengangguk.

Shirou langsung membuka pintu masuk dari rumah makan Yukihira tersebut. Sesaat dia membukanya terdengar suara dari dalam pintu yang langsung menyambut mereka berdua "Selamat datang" Kata seorang laki-laki yang memiliki penampilan pria dewasa sambil mengenakan seragam koki rumah makan Yukihira dan duduk di meja tamu.

Laki-laki itu mengalihkan perhatiannya kepada Shirou dan Sakura sambil tersenyum "Oh ~ Sepertinya kami memiliki pelanggan baru di sini" Kata laki-laki tersebut dengan nada yang hangat.

Shirou tersenyum dan berkata "Kami memang baru pertama kali datang ke sini dan hanya mendengar dari salah satu karyawan dari kantor pencatatan sipil. Kami mendapatkan rekomendasi bahwa makanan disini enak. Jadi kami meluangkan waktu untuk datang untuk mencobanya"

Pria dewasa itu bangkit dari tempat duduknya sambil berkata "Silahkan memilih tempat duduk"

Shirou mengangguk sambil melirik ke arah tempat duduk yang ada. Di dalam rumah makan Yukihira terdapat berbagai jenis tempat duduk. Ada yang tempat duduk melantai untuk empat orang, ada yang tempat duduk untuk empat orang, ada tempat duduk untuk dua orang pasangan, dan ada yang tempat duduk sendirian tepat di depan dapur memasak. Shirou dan Sakura langsung mengambil tempat duduk yang berada dekat dengan lokasi koki memasak untuk dua orang.

"Jadi… Mau makan apa?" Tanya Pria dewasa itu yang berjalan mendekati Shirou dan Sakura "Untuk menunya, kalian berdua bisa lihat di dinding samping kanan ruangan ini" Kata Pria dewasa tersebut.

Shirou dan Sakura langsung mengalihkan perhatiannya ke arah dinding yang terdapat beberapa jenis menu "Hmm ~ Tahu Mapo? Steak? Ada juga berbagai jenis makanan dari berbagai Negara di rumah makan ini. Sepertinya Pria dewasa ini memiliki keterampilan cukup baik untuk memasak" Pikir Shirou sambil melirik ke arah pria dewasa dan berkata "Saya ingin Steak Sapi" Kata Shirou.

Pria dewasa itu mengangguk sambil melirik ke arah Sakura "Ojo Chan?" Tanya pria dewasa tersebut. Sakura sendiri tidak terlalu marah dengan panggilan yang diberikan oleh pria dewasa itu karena dia merasa kehangatan dari nada yang diberikan pria itu seperti seorang bapak ke anaknya. Shirou juga tidak cemburu karena Shirou melihat bahwa sikap dari pria itu sebenarnya cukup bersahabat dan tidak ingin melirik Sakura dengan tatapan aneh.

Sakura melirik ke arah pria dewasa tersebut dan berkata "Nasi Goreng China"

"Baik, Satu Steak Sapi dan Satu Nasi Goreng China akan segera dihidangkan! Silahkan ditunggu" Kata pria dewasa itu sambil berbalik menuju ke arah dapur rumah makan tersebut menyiapkan hidangan pesanan Shirou dan Sakura.

Shirou langsung menatap Sakura sambil berkata "Apa kamu merasakannya, Sayang?"

Sakura mengangguk dan berkata "Pria dewasa itu memiliki bakat yang sangat hebat dalam memasak. Mungkin dia bisa membuat hidangan sesuai dengan standar masakan kami. Akan tetapi, saya tidak berharap seseorang dengan bakat seperti itu memilih untuk membangun rumah makan seperti ini daripada mengembangkannya menjadi lebih baik. Setidaknya dengan bakat yang dimiliki olehnya, koki itu bisa mencapai makanan bintang 3 michelin"

Shirou tersenyum sambil berkata "Kemungkinan ada yang terjadi di masa lalu Koki tersebut. Biasanya orang-orang dengan bakat yang sangat hebat pada waktu masa remaja atau mudah, dan setelah dewasa mereka memilih untuk bekerja di tempat yang tidak sesuai dengan bakat pada saat mudah mengalami masa lalu yang kelam." Kata Shirou.

"Um…." Sakura mengangguk sambil menatap ke arah koki tersebut bersama dengan Shirou yang melihat koki itu sedang memotong sebuah daging sapi yang akan dibuat steak untuk hidangan yang dipesan Shirou "Hmm ~ Teknik pemotongan yang dilakukan koki itu lumayan hebat untuk standar ini. Setidaknya dia salah satu yang terampil dari berbagai koki yang pernah saya lihat di berbagai dunia. Akan tetapi tempat dia memotong masih salah. Mungkin saya dan Sakura terlalu memandang tinggi koki tersebut. Atau mungkin dirinya menahan" Pikir Shirou sambil mendesah sedikit kecewa karena tidak bisa merasakan hidangan dari laki-laki tersebut.

Sakura juga memikirkan hal yang sama dengan Shirou. Merasa tidak ada yang menarik untuk dilihat, Shirou dan sakura memulai kembali pembicaraan mereka sambil tersenyum dan menggoda satu sama lain sambil menunggu makanan yang dibuat oleh koki itu selesai.

Butuh waktu 10 menit untuk hidangan yang Shirou dan Sakura pesan bisa diselesaikan oleh koki tersebut. Setelah selesai, koki itu membawa hidangan menuju ke meja Shirou dan Sakura sambil tersenyum ramah dan berkata "Silahkan dimakan"

Shirou mengangguk sambil berkata "Terima kasih"

"Ngomong-ngomong, Nama saya Joichiro Yukihira, siapa namamu, anak muda?" Tanya Jouichirou dengan nada penasaran.

"Nama saya Shirou Achiel. Tetapi saya lebih menyukai dengan paman memanggil saya dengan nama depan dari pada nama belakang saya" Kata Shirou sambil menunjuk ke arah Sakura yang berada di depannya sambil berkata "Yang ini kekasih saya, Sakura Elaine"

Sakura tersenyum ramah kepada Jouichirou sambil berkata "Salam kenal paman, Nama saya Sakura Elaine. Saya sama seperti Shirou, saya tidak terlalu menyukai memanggil nama belakang, saya lebih suka dipanggil nama saya secara langsung"

Jouichirou mengangguk sambil berkata dengan senyum ramah "Kalau begitu silahkan di makan hidangan yang saya buat, Shirou-Kun, Sakura-Chan" dengan seringai di wajahnya karena ingin melihat reaksi yang akan diberikan Shirou dan Sakura pada saat memakan hidangan yang dibuat oleh dirinya.

Shirou dan Sakura mengangguk dan langsung memakan hidangan itu dengan santai seperti makan makanan biasa. Jouichirou yang berada di tempat duduk samping mereka berdua cukup terkejut melihat Shirou dan Sakura tidak menunjukkan reaksi yang biasa diberikan oleh para pelanggan yang sering makan di tempatnya untuk pertama kali, bahkan bukan hanya makan pertama kali melainkan orang-orang yang makan beberapa kali masih menunjukan sebuah reaksi aneh setelah memakan hidangan tersebut.

Sudut mulut Jouichirou menyeringai "Menarik ~ Sepertinya kedua anak muda ini bukan orang biasa, Melihat penampilan mereka berdua, mereka sepertinya seusia dengan Soma. Apa mereka berdua dari Akademi Totsuki? Tapi tidak mungkin mereka berdua dari sana apalagi sekarang masih dalam masa sekolah, para murid tidak diizinkan keluar dari sekolah dan harus menetap di dalam" Pikir Jouichirou yang telah terbakar tekadnya seorang koki melihat Shirou dan Sakura yang tidak menunjukkan reaksi setelah memakan hidangan tersebut.

Jouichirou menunggu Shirou dan Sakura menyelesaikan makanan mereka, setelah Jouichirou melihat Shirou telah selesai, dia langsung berkata "Bagaimana hidangannya Shirou-Kun?" Dengan nada penasaran.

"Hmm ~ cukup enak. Jika dibuat skala dengan nilai tertinggi 12, hidangan yang dibuat oleh paman sekitar 7" Kata Shirou sambil melirik ke arah Jouichirou "Tetapi, hidangan yang paman buat ini bukan hidangan yang terbaik bukan? Apa paman sengaja menahan diri?" Kata Shirou.

"Cukup enak? Luar biasa ~ Baru kali ini saya mendengar seseorang mengatakan hal seperti ini kepada hidangan saya" Pikir Jouichirou yang menjadi semakin tertarik kepada Shirou dan Sakura sambil tertawa bahagia "Hahaha… Menarik, Apa kamu murid dari Akademi Totsuki, Shirou-Kun?" Tanya Jouichirou.

"Tootsuki? Kalau tidak salah itu bukan Akademi memasak terbaik yang ada di Negara Jepang… Tidak salah satu di dunia ini, bukan?... Melihat Jouichirou-San mengetahui hal ini kemungkinan Jouichirou-San adalah lulusan atau pernah bersekolah di sana" Pikir shirou. Sakura yang sedang memakan hidangannya juga berpikir seperti Shirou tetapi tidak bersuara melainkan melanjutkan makannya karena dia tidak tertarik dengan pembicaraan tersebut.

Shirou menggelengkan kepalanya sambil berkata "Tidak, saya bukan murid dari Akademi Totsuki"

"Bukan?" Tanya Jouichirou dengan wajah yang sedikit terkejut karena dia tidak menyangka bahwa ada seorang laki-laki muda yang mengatakan makanannya 'Cukup Enak' dan bahkan menggunakan skala yang hampir mencapai rata-rata skala tersebut bukan murid dari akademi tersebut.

Shirou mengangguk "Iya. Saya bukan seorang murid di sekolah itu. Tetapi saya memiliki beberapa keterampilan dalam memasak." Kata Shirou sambil melanjutkan dengan nada menyeringai "Bagaimana kalau paman mencoba satu hidangan yang saya buat? Saya yakin, paman tidak akan pernah melupakan hidangan tersebut" Kata Shirou dengan nada percaya diri.

Jiwa koki dari Jouichirou perlahan-lahan mulai membara kembali seperti dirinya kembali pada saat dia muda. Wajah Jouichirou menyeringai sambil menatap Shirou "Menarik ~ Kalau begitu ikut denganku" Kata Jouichirou sambil berdiri dari tempat duduknya. Shirou juga mengikuti Jouichirou sedangkan Sakura yang telah menyelesaikan makanannya hanya menatap kepergian Shirou dan Jouichirou.

Jouichirou langsung membawa Shirou menuju ke dapur dan mulai menjelaskan tentang letak peralatan yang ada di sana. Jouichirou juga menunjukkan letakkan dari penyimpanan bahan-bahan makanan dan bumbu-bumbu masakan kepada Shirou. Segera setelah Jouichirou selesai menjelaskan, dirinya berjalan keluar dari dapur sedangkan Shirou sedang mencuci tangannya dan menggunakan celemek yang telah disiapkan oleh Jouichirou dan berkata "Jadi, mau hidangan apa?" Tanya Shirou dengan santai.

"Bagaimana kalau Steak Sapi? Saya tertarik untuk membandingkan hidangan yang saya buat dengan hidangan yang akan kamu buat ini" Kata Jouichirou.

"Baik, Silahkan ditunggu!" Kata Shirou.

Shirou langsung berjalan menuju ke arah ruang penyimpanan bahan-bahan makanan dan bumbu makanan mulai melihat berbagai jenis bahan-bahan makanan dan bumbu yang ada "Bahan-bahan makanan dan bumbu makanan yang dimiliki rumah makan ini tergolong lengkap. Mungkin saya bisa menyiapkan satu hidangan steak cermin sederhana" Pikir Shirou sambil mengambil daging sapi, blueberry, madu, garam, dan berbagai bahan dan bumbu lainnya.

Setelah selesai mengumpulkan bahan-bahan dan bumbu makanan, Shirou kembali ke dapur dan mulai melakukan pengolahan daging. Jouichirou yang melihat keterampilan pisau milik Shirou tertegun "Luar biasa ~ Kecepatan itu, pemotongan itu, sudut-sudut yang dipotong semuanya sempurna. Bagaimana seorang anak yang kurang dari 20 tahun memiliki teknik seperti ini?" Pikir Jouichirou yang terus mengawasi daging tersebut yang terlihat pemotongannya sangat indah.

Setelah Shirou menyelesaikan pemotongan daging, Shirou langsung membumbui daging tersebut dengan bumbi yang telah disiapkan olehnya dan langsung memasukan ke dalam oven yang telah diatur panasnya dengan panas sempurna. Sambil menunggu dagingnya matang, Shirou langsung menyiapkan dua buah saus menggunakan dua buah panci yang berbeda dengan tekanan api yang berbeda pula.

Jouichirou yang melihat langkah yang dilakukan Shirou ini langsung mengerutkan kening dan melihat ke arah api yang berbeda di antara kedua kompor. Jouichirou dengan serius mengamati setiap langkah yang dilakukan Shirou sampai dua saus yang disiapkan Shirou perlahan-lahan mulai mengeluarkan aroma yang sangat harum.

Jouichirou yang mencium aroma ini api semangat dirinya masa muda menjadi lebih terbakar "Sial!... Hanya dengan sausnya saja saya sudah merasa seperti saya merasa kalah. Saya tidak tahu bagaimana rasa sebenarnya hidangan ini" Pikir Jouichirou. Setelah saus itu selesai dimasak, daging yang berada di oven juga telah matang secara sempurna. Shirou langsung mengeluarkan daging tersebut yang daging itu dipanggang berada di atas lemak agar tidak merusak tekstur daging tersebut.

Shirou dengan lembut memindahkan daging yang telah masak itu ke dalam tempat pemotongan sambil memotong denging itu dengan lembut penuh kasih sayang. Perlahan-lahan terlihat bagian dalam daging yang terlihat seperti sebuah marmer yang indah. Shirou memotong daging menjadi dua bagian dengan meletakkan di atas piring putih yang telah Shirou siapkan.

Setelah langkah tersebut, Shirou mengambil dua buah saus yang satu berwarna kuning dan satunya lagi berwarna merah langsung dituangkan diatas daging marmer tersebut. Shirou dengan hati-hati melakukan plating terhadap makannya agar tidak merusak pesona dari hidangan tersebut.

"Akhirnya selesai" Pikir Shirou sambil meletakkan hidang tersebut di depan Jouichirou yang tertegun melihat hidangan yang sangat indah berada di depan matanya sambil Shirou berkata dengan senyum "Hidangan ini bernama Steak Mirror. Silahkan dicicipi, Paman" Sembari melepaskan celemek yang digunakan olehnya.

"Um…" Jouichirou mengangguk dan mengambil pisau dan garpu sambil memotong. Daging itu terpotong dengan sangat mudah menggunakan pisau milik Jouichirou sambil aroma hidangan itu keluar menutupi seluruh area rumah makan tersebut. Jouichirou langsung memakan daging pertama menggunakan saus dengan bahan madu.

Tiba-tiba ledakan kenikmatan daging itu langsung masuk ke dalam diri Jouichirou "Enak Sekali.. Sungguh, hidangan ini sangat berbeda dari pada hidangan yang pernah saya cicipi. Tapi bagaimana cara Shirou-Kun bisa membuat daging murah bisa memiliki kualitas tertinggi seperti ini?" Pikir Jouichirou sambil memakan daging menggunakan saus lainnya. Jouichirou tertegun dengan rasa yang kedua yang muncul. Perlahan-lahan Jouichirou memakan hidangan yang dibuat Shirou dan mencoba mencari teknik yang Shirou lakukan. Tetapi dia tidak bisa menemukan trik tersebut sampai hidangan itu selesai.

Shirou telah kembali ke tempat duduknya dan menatap ke arah Jouichirou "Bagaimana rasa hidangannya, Paman?" Tanya Shirou dengan ramah.

Jouichirou menghela nafas "Saya kalah. Hidangan yang kamu buat ini sangat enak, bahkan dengan kemampuan terbaikku, saya tidak tahu apakah saya bisa mendekati rasa dari hidangan ini" Kata Jouichirou.

Shirou tersenyum "Terima kasih, Paman atas pujiannya. Ngomong-ngomong berapa total harga untuk semua ini, paman? hitung juga sekalian dengan biaya dapur yang saya gunakan" Kata Shirou yang telah bangkit bersama dengan Sakura.

"Tidak masalah. Semua ini gratis, kamu tidak perlu membayarnya, hitung juga untuk kekalahan saya dalam pertandingan yang kami lakukan sebelumnya" Kata Jouichirou yang telah kembali ke dirinya yang dahulu "Tapi saya tertarik dengan resep saus yang digunakan Shirou-Kun" Kata Jouichirou dengan nada penasaran dan keingintahuan

Shirou menggelengkan kepala sambil berkata "Maaf, Paman. Tetapi masalah resep, sebagai koki, kami tidak bisa memberitahukan hal tersebut. Selain itu juga, bukannya lebih menarik untuk menciptakan resep sendiri dari pada menggunakan resep orang lain?"

Jouichirou yang mendengar perkataan Shirou ini langsung tertegun sambil perlahan-lahan api semangat untuk bersaing dalam dirinya mulai kembali muncul seperti dirinya waktu remaja dahulu. Shirou yang telah menyelesaikan urusan mereka berbalik menatap Sakura "Ayo kita pergi, Sayang. Setelah ini kami harus membeli handphone dan juga laptop untuk digunakan. Selain itu juga kami perlu menemukan sebuah lokasi tempat tinggal untuk kami di dunia ini" Kata Shirou.

"Um…" Sakura mengangguk sambil dirinya langsung memegang tangan Shirou kembali.

Shirou tersenyum kepada Sakura dan berbalik menatap Jouichirou "Kalau begitu Paman, kami pergi dulu. Terima kasih makananya" Kata Shirou.

Mendengarkan perkataan Shirou ini, Jouichirou terbangun dan menatap Shirou "Sama-sama, Silahkan datang kembali" Kata Jouichirou.

Shirou dan Sakura mengangguk sambil berjalan keluar dari rumah makan Yukihira meninggalkan Jouichirou sendirian.

"Shirou Achiel… Anak yang menarik." Pikir Jouichirou sambil berdiri dari tempat duduknya dan mengumpulkan berbagai piring kotor yang digunakan Shirou dan Sakura sebelumnya. Sesaat dia mengumpulkan piring yang dipakai olehnya, Jouichirou mengingat kembali rasa hidangan yang dibuat oleh Shirou sebelumnya sambil menghela nafas "Sepertinya benar kata anak itu, saya akan sangat sulit untuk melupakan hidangan yang dibuat olehnya. Sepertinya hidangan itu hanya hidangan sederhana bukan hidangan keahlian yang dibuatnya. Menarik untuk bisa mencicipi hidangan yang dibuat anak itu dengan serius" Pikir Jouichirou sambil membersihkan piring tersebut.

"Selain itu anak yang bernama Sakura juga juga memiliki kemampuan yang hebat dalam memasak. Saya yakin dirinya dengan Shirou tidak terlalu berbeda dalam hal kemampuan. Mengingat usia keduanya, kemungkinan mereka berdua memiliki usia yang sama dengan Souma. Menarik ~ Mungkin saya bisa memberitahukan kedua bibit yang telah matang ini kepada Senzaemon-Dono. Dia pasti akan sangat senang untuk merekrut dua bibit ini masuk ke dalam Akademi Totsuki" Pikir Jouichirou.