Namaku adalah Poppy Angelia. Aku dilahirkan di sebuah dusun di ranah Minang sebagai anak ketiga dari 3 orang bersaudara. Kakak paling tuaku adalah lelaki dan kakak kedua adalah Perempuan. Menurut ibu ku, aku memiliki paras paling cantik diantara keluarga besarku. Aku merasakan cinta dan kasih sayang bukan hanya oleh orang tuaku dan kakak-kakakku namun juga oleh semua orang yang pernah berkenalan denganku. Menurut mereka, aku adalah seorang wanita yang ramah, baik hati dan pandai berkomunikasi juga cerdas. Pada saat kecil, aku tinggal di daerah Pasar Minggu dan ayahku sudah memberikan aku sepeda motor pada usiaku masih 15 tahun. Aku bahagia sekali dengan perhatian yang diberikan kedua orang tuaku. Aku kemudian bisa berkuliah di salah satu Universitas yang tidak terlalu jauh dari rumahku yaitu Universitas Pancasila dan jurusan yang aku ambil adalah Jurusan Komunikasi. Aktivitas di kampusku begitu padat dan aku menjadi wanita yang paling cantik juga di kampus ku, menurut pernyataan sahabatku. Ada banyak sekali pria mendaftar untuk menjadi pacarku, namun aku belum mau berpacaran karena masih ingin serius dalam urusan kuliahku. Maka Orang tuaku, mempercayai betul apapun keputusan yang dibuat olehku. Prestasilu luar biasa bagus pada semester 1 hingga 4 dan akhirnya aku mulai memberanikan diri untuk berpacaran pada saat semester ke 5. Pada saat itulah aku mulai merasakan indahnya cinta dan mulai meyakini bahwa aku akan mendapatkan hubungan yang panjang dan bisa menikah dengan pacarku ini. Aku berpacaran selama 2 tahun. Hingga suatu saat Pacarku ini berkata bahwa dia harus memutuskan hubungan karena dia harus kuliah lagi di luar negeri. Akhirnya, aku harus merelakan kekasihku pergi mengikuti keinginan orang tuanya. Aku sakit selama 1 bulan karena belum bisa kehilangan kekasihku. Dan banyak sahabatku yang datang ke rumahku untuk memberikan semangat. Aku depresi dengan putus cinta karena harapannya sudah sangat tinggi bahwa dia akan bisa menikah dan tidak rela juga jika pacarku diambil orang lain. Namun ternyata pacarku itu sudah benar-benar melupakan aku dan akhirnya aku berusaha mengisi waktu luangku dengan mengikuti pengajian di kampusku bersama dengan sahabatku yang sudah berjilbab.Aku senang memiliki banyak sahabat yang sudah berjilbab. Aku sangat suka sekali ikut dalam kegiatan rohani islam di kampusku, karena aku punya jiwa yang religius disebabkan ayahku adalah sosok yang sangat religius