webnovel

Yu Yiren Telah Berusia 16 Tahun, Dia Akan Menikah!

Editor: Wave Literature

Empat tahun berlalu dengan cepat.

Republik Rakyat Tiongkok telah berdiri selama empat tahun.

Selama empat tahun di Meiyuan, Yu Yiren tidak pernah sekalipun melihat lagi si kejam Tuan Keenam atau bahkan si misterius Tuan Ketujuh.

Hari ini adalah hari keenam di bulan desember.

Di Meiyuan, Yu Yiren mengenakan pakaian berwarna merah.

Hari ini adalah hari yang menyenangkan baginya, karena dirinya akan dinikahi oleh Tuan Ketujuh.

"Apakah kamu senang karena akan segera bertemu dengan Tuan Ketujuh?" Tanya Xiao Taohong sambil membantu Yu Yiren menyisir rambutnya yang panjang.

Dan Yu Yiren melihat dirinya sendiri di cermin.

Selama empat tahun ini, Yu Yiren tumbuh menjadi seorang gadis cantik berambut kuning, dengan mata yang cerah dan gigi yang putih bersih.

Ia terlihat sedikit lebih menawan dalam setelan berwarna merah.

"Yiren, kamu terlihat sangat cantik hari ini, aku merasa terharu." Puji Xiao Taohong.

Lalu Yu Yiren meraih tangan Xiao Taohong dengan gugup. "Xiao Taohong, aku sangat gugup. Menurutmu bagaimana karakter Tuan Ketujuh? Bagaimana jika ia orang yang pemarah?"

Xiao Taohong menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu, jika kamu bertanya mengenai Tuan Keenam, semua orang tahu bahwa ia adalah orang yang kejam. Namun aku tidak tahu mengenai Tuan Ketujuh, ia terlalu misterius."

Huo Jincheng, Sang Tuan Keenam keluarga Huo, Yu Yiren telah mendengarnya sejak lama.

Ia pernah mendengar bahwa tiga bibi pelayan dieksekusi oleh Tuan Keenam, tetapi tidak pernah terdengar sekalipun hal yang berkaitan dengan Tuan Ketujuh dari keluarga Huo.

Di luar pintu, terdengar suara petasan yang sangat sangat meriah.

Gong dan drum dipukul sambil memasuki pelataran Meiyuan.

Sementara itu di dalam ruangan.

Xiao Taohong berkata dengan perasaan terkejut, "Mereka sudah datang! Rombongan pengantin pria sudah datang!"

Lalu Xi Po berlari ke pintu sambil mengibaskan kipasnya. "Aduh... Menantu wanitaku, cepatlah! Pakai kerudung merahnya, sudah waktunya untuk keluar."

(Xi Po merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang wanita di zaman dahulu. Tugasnya adalah menemani mempelai wanita ke kursi tandu sampai ke rumah pengantin pria di hari pernikahan.)

Xiao Taohong buru-buru memakaikan kerudung merah di atas kepala Yu Yiren lalu membantunya keluar.

Jantung Yu Yiren berdetak sangat kencang. Ia sudah dibesarkan oleh keluarga Huo sejak ia berusia enam tahun. Ia sudah sepuluh tahun dibesarkan oleh Keluarga Huo, untuk dinikahkan dengan Tuan Ketujuh.

Sekarang Yu Yiren sangat ingin melihat wajah Tuan Ketujuh yang misterius itu.

Suara gong dan drum telah mereda, dan suara petasan pun berhenti.

Suasana seketika menjadi hening.

Karena seluruh kepalanya tertutup oleh kerudung merah, Yu Yiren tidak dapat melihat situasinya dengan jelas.

Ia menarik-narik baju Xiao Tohong sambil berbisik, "Xiao Taohong, apa yang terjadi?"

Xiao Taohong menatap Yu Yiren, pada saat yang bersamaan ia juga melihat rombongan pengantin pria, yang pertama ia lihat adalah Bibi pelayan. 

Bibi Pelayan memegang ayam merah besar di tangannya.

"Kukuruyukk ~ " Tiba-tiba ayam jantan itu berkokok dengan suara lantang.

Yu Yiren yang ada di balik kerudung merah pun terkejut. Kemudian ia menarik baju Xiao Taohong lagi. "Dari mana asal ayam jago itu?"

"Silahkan memulai prosesi pernikahannya!" Teriak seorang kasim.

Lalu Xi Po memberikan sebuah 'simpul cinta sejati' berwarna merah ke tangan Yu Yiren.

(Simpul cinta sejati adalah sebuah simpul yang digunakan sebagai lambang cinta.)

Yu Yiren mengikuti 'simpul cinta sejati' sambil melangkah keluar.

Ia segera naik ke atas tandu pengantin.

"Kukuruyukk~~" Ayam jantan kembali berkokok.

Lalu Xiao Taohong berbisik kepada Yu Yiren, "Tuan Ketujuh tidak datang."

Yu Yiren terkesiap dan segera menyibakkan kerudung merahnya.

Ketika Yu Yiren membuka kerudungnya, suasana menjadi hening. Orang-orang tertegun menatap pengantin yang sangat cantik di hadapan mereka.

Namun Yu Yiren fokus melihat ujung 'simpul cinta sejati' lainnya yang diikatkan ke seekor ayam jantan merah.

Yu Yiren menunjuk ayam merah itu sambil menatap Bibi Pelayan.

"Bibi Pelayan Wu, jangan bilang padaku jika Tuan Ketujuh adalah seekor ayam jantan?"

"Cih," Bibi Pelayan Wu mengorek-ngorek telinganya seakan mengekspresikan penghinaan.

"Nyoya Ketujuh, apa maksud Anda? Bagaimana bisa Tuan Ketujuh adalah seekor ayam jantan? Tuan ketujuh tidak bisa datang karena keadaannya tidak memungkinkan. Orang yang baru saja dinikahi harus belajar untuk merawat suaminya. Setelah beberapa saat, ayam ini akan dapat membantumu."

Yu Yiren mengerutkan alisnya, ia tidak mau menikahi seekor ayam jantan.

Lalu Bibi Pelayan Wu maju ke arah Yu Yiren dan berkata, "Nyonya Tuan Ketujuh, cepatlah naik ke tandu. Jangan biarkan Nyonya Tuan Keenam menunggu terlalu lama!"

Yu Yiren telah menunggu selama sepuluh tahun lamanya, namun hari ini ia harus menelan pahitnya hidup.

Setelah menaiki tandu, petasan pun dinyalakan. Gong dipukul dan drum ditabuh, terdengar sangat meriah.

Rombongan penyambutan telah meninggalkan Meiyuan dan memasuki gerbang 7749, lalu tiba di halaman utama.

Halaman utama mansion keluarga Huo terlihat luas.

Di halaman utama ada berbagai macam buah-buahan dan makanan ringan yang sudah ditata.

Karakter Shuangxi yang tertempel di setiap sudut halaman.

(Karakter Shuangxi berupa "囍" yang berarti kebahagiaan ganda. Biasanya karakter ini di pajang pada sebuah acara pernikahan.)

Ada banyak orang di dalam gedung pernikahan hingga di luar gedung pernikahan.

Yu Yiren dan seekor ayam jantan merah itu, bersama-sama memasuki gedung. Setiap pasang mata hanya tertuju kepada mereka berdua.

Semua orang tahu bahwa pengantin wanita adalah anak yang diasuh oleh keluarga Huo selama sepuluh tahun terakhir ini, untuk dinikahkan dengan Tuan Ketujuh.