Maudy berdiri terpaku di depan pintu gerbang sebuah bangunan yang cukup besar. Ya, itu adalah panti asuhan yang biasa dikunjungi oleh Primus, laki-laki yang hendak ditemuinya. Hatinya merasa ragu untuk melanjutkan niatnya.
"Anda mencari siapa, Nona?"
Seorang tukang kebun datang menghampiri Maudy. Di tangan kanannya, ia memegang sebuah gunting pemotong rumput. Sementara tangan kirinya tampak disembunyikan di belakang punggung.
Ia tersenyum ramah menyambut Maudy, seolah ia memang sudah menunggu kedatangan wanita itu. Peluh menetes di kedua sisi pelipisnya. Apa yang membuat laki-laki itu sangat gugup saat menatap Maudy?
"Saya mencari mas Primus. Apa dia datang ke sini?"
"Mas Primus sudah dua hari tidak kesini, Non. Apa ada pesan? Barangkali dia datang suatu saat, jadi saya bisa menyampaikan pesannya," ujar tukang kebun itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com