webnovel

Mimpi dan Rahasia

Author: hasdianks
Teen
Ongoing · 6.8K Views
  • 1 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Jangankan melihat, bahkan namamu saja tidak pernah terlintas dalam pikiranku. bagaimana bisa aku berpikir bahwa kamu adalah jodoh yang dikirim Allah untukku. Kita adalah orang asing, aku juga tidak mengenal siapa dirimu. tapi anehnya mengapa namamu selalu hadir dalam mimpiku. nama yang sebelumnya tidak pernah ku ketahui siapa pemiliknya itu sungguh mampu memberikan efek yang sangat besar dalam hidupku - SYAMIL aAku tidak pernah tahu seperti apa rencana yang telah Allah susun untukku. Menemukanmu bukanlah sebuah keinginanku. tapi ini adalah takdir. Bahkan, untuk mencintaimu pun aku tidak pernah terpikirkan akan hal itu - SYANIA

Tags
7 tags
Chapter 11. Topeng

Mungkin saat ini, bisa saja orang menganggapnya turut bahagia. Mungkin saat ini orang akan menganggapnya begitu antusias dengan acara pernikahan sederhana ini. Mengingat sedari pagi buta Ia sudah sibuk dengan semua pekerjaan-pekerjaan untuk persiapan hingga keberlangsungan sebuah pernikahan yang sebenarnya sangat tidak ingin Ia lihat.  Semua kesibukan yang Ia lakukan hanyalah sebuah alibi agar dirinya tidak terlalu terlihat mengenaskan dan juga agar fokusnya teralihkan dari sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan ijab qabul itu. Karena nyatanya hatinya pun tidak bisa berbohong, bahwa rasa sakit itu memang ada di saat Ia menatap sepasang pengantin yang tersenyum bahagia di atas pelaminan itu.

Tidak mau menyalahkan takdir Allah. Ia hanya manusia biasa yang terkadang merasa iri. Termasuk saat ini, Ia sangat iri kepada si pengantin pria. Mengapa bukan dirinya saja yang ada di posisi itu?. Bukankah Ia yang lebih dulu mengenal sang perempuan?. Tapi apakah jodoh bisa di tentukan dengan seberapa lama Ia mengenal? Tidak.

Ia melangkah gontai tatkala sepasang pengantin itu memanggilnya dan memintanya untuk berfoto bersama. Kakinya membawa melangkah mendekat, namun hatinya berteriak untuk menjauh. Ingin sekali Ia lari dan menjadi seorang pengecut saja, tapi nyatanya Ia tidak bisa. Karena sekeras apapun hatinya berteriak, nyatanya kakinya tidak pernah mengindahkan. Ia terus berjalan sembari memasang senyum indah di wajahnya. Senyum yang menampakkan beribu-ribu kepalsuan. Senyum yang Ia gunakan sebagai topeng penutup penderitaannya.

Tubuhnya kaku, seolah menolak untuk di ajak bersikap baik-baik saja tatkala Ia berdiri tepat di samping mempelai perempuan. Perempuan itu cantik seperti biasanya. Ditambah senyum manis yang menghiasi bibirnya seakan menambah lipat ganda kecantikannya.

Namun, ketika Ia melirik pada sosok pria yang juga berdiri di samping perempuan itu, Ia hanya bisa menelan kepahitan. Sekali lagi dalam hatinya berujar 'seharusnya aku yang disana'.

"Semoga keluarga kalian menjadi keluarga yang bahagia, ya." Ucapnya tulus walau di hati menyimpan segala luka.

"Jadi istri yang sholeha. Aku selalu bahagia jika kamu bahagia." Ucapnya membohongi diri sendiri. Karena nyatanya sekarang, Ia tidak merasa bahagia saat melihat perempuan bergaun putih ini bahagia.

"Siap boss!" Jawab perempuan itu yang membuatnya tersenyum di tengah-tengah keperihan hatinya. Langkahnya kini membawanya ke arah si pengantin pria, menjabat tangan pria itu seolah menyerahkan segalanya. "Jaga sahabat Gue, kak. Sekarang dia tanggung jawab Lo."

Pengantin pria itu tersenyum, lantas menariknya untuk memberikan pelukan.

"Jangan buat dia terluka. Dia sangat berharga buat Gue."

Pengantin pria itu mengangguk mantap "Pasti."

Dan setelah mendengar jawaban itu Syam langsung melepas pelukannya dan memilih berpamit untuk kembali.

**

"Gue pulang dulu ya.. capek." Syam mengambil sapu tangan untuk mengelap wajahnya yang basah akan keringat.

Ia berjalan mendekati beberapa temannya sembari menyampirkan tas di pundaknya. "Gue pulang."

"Baru juga jam 8, Syam." Rendi yang masih asik memainkan bola menatap Syam yang sudah siap untuk pulang.

"Besok gue ada meeting pagi. Dan malam ini gue harus prepare dulu." Jelas Syam.

"Oh. Ya sudah sono kalau lo mau pulang. Gue masih mau main."

"Terserah lo sih. Ya sudah ya, gue pulang dulu."  Syam melangkahkan kakinya menuju pintu keluar lapangan futsal, meninggalkan teman-temannya yang tampaknya masih  akan melanjutkan permainan.

Selain hobi, untuk saat ini futsal menjadi salah satu pelampiasan Syam agar dirinya tidak terus menerus terjebak dalam kesedihan setelah penikahan Ara. Bagaimanapun Ara adalah sahabat baiknya.

Seharusnya, Syam bahagia karena akhirnya sahabatnya menemukan pendamping hidup. Tapi bagi Syam, pernikahan Ara adalah sebuah kesedihan, karena siapa sih yang tidak sedih jika orang yang kita cintai menikah dengan orang lain?. Tentu sakit bukan?. Begitu pula Syam. Terlebih saat Ia mengingat hari di mana Ia menyatakan perasaan namun ternyata sahabatnya itu memilih orang lain.

Sakit, Sedih, Hancur, semua bergabung menjadi satu. Tapi di saat itu juga, Syam tidak bisa menyalahkan Ara. Terlebih saat Ia tahu bahwa dulu Ara sempat mencintainya dan Ia malah menyia-nyiakan Ara. Rasa sakit dan kecewa itu kian bertambah besar, terutama kecewa terhadap dirinya sendiri. Syam membelokkan mobilnya menuju taman kecil yang letaknya tidak jauh dari kompleks rumahnya, sebuah taman yang sejak dulu menjadi tempat Ia bermain serta tempat pelarian saat Ia ingin menenangkan pikiran. Mendadak Syam membutuhkan ketenangan, mungkin dengan menghirup udara malam, pikirannya bisa sedikit jernih dan perihal meeting masih bisa Ia urus nanti.

Setelah memarkirkan mobil, Syam duduk di sebuah bangku yang menghadap ke sebuah gedung perkantoran. Lalu kepalanya mendongak menatap langit malam yang malam ini tampak suram karena tidak ada satupun bintang yang terlihat. Berbicara masalah bintang, Syam jadi rindu. Rindu pada seseorang yang dulu selalu menemaninya menatap bintang.

"Kamu tau dari sekian banyak benda langit, kenapa aku paling suka lihat bintang?" Tanya seorang gadis berjilbab hitam yang tengah menengadahkan kepalanya menatap bintang.  Syam yang saat itu masih berseragam putih abu-abu pun menggeleng.

"Kenapa?"

Gadis berjilbab itu tersenyum sembari menatap Syam. Gadis itu masih terlihat lugu, sangat ceria dan selalu membuat Syam nyaman.

"Kenapa, Ra? Sudah ditungguin, nih." tagih Syam karena Ara tidak kunjung memberi tahu alasannya.

Gadis itu tampak tersipu. "Karena.. apa ya? Mungkin karena aku lihatnya bareng kamu. Jadi aku punya teman buat lihat bintang."

"Lah, enggak jelas banget alasannya."  Syam tergelak mendengar alasan lucu sahabatnya.

"ahh.. aku tahu.. atau jangan-jangan sebenarnya kamu suka kan, berdua sama aku? Bintangnya cuma sebagai alasan??" Syam menggoda Ara, Ia bisa melihat Ara yang tetsipu dan salah tingkah. Pemandangan itu sangatlah lucu bagi Syam.

"Ngarang banget! Siapa yang bilang kayak gitu?"

"Aku yang bilang, barusan."

"Ih.. Kamu tuh bisa nggak sih, nggak usah kepedean gitu?. Siapa juga yang suka sama kamu. Udah keringetan. Bau, belum mandi pula." Cibirnya yang membuat Syam tertawa. Malam itu memang Syam belum mandi selepas selesai sparing futsal.

"Tapi kamu suka kan?" Godanya lagi. Entahlah sejak kecil Syam memang senang sekali menggoda Ara. Bagi Syam, Ara akan terlihat sangat lucu dan cukup manis ketika salah tingkah. Pipinya mendadak akan berubah menjadi merah yang menjadi penanda jelas bahwa dia salah tingkah.

"apa sih.. sana kamu mandi dulu yang wangi. Baru nanti aku pikirin mau suka atau enggak. Kalo kamu jelek gini yaaa aku sih ogah lah." Ucapnya lalu mengusir Syam. Mendorong jauh-jauh Syam yang terus mencoba menggodanya.

Syam tersenyum mengingat kejadian itu. Kejadian dimana saat Ia dan Ara masih duduk di bangku kelas 2 SMA. Saat itu belum pernah terpikirkan akan sebuah rasa yang tiba-tiba hadir dalam persahabatan mereka. Semua berjalan apa adanya. Indah dan menyenangkan yang tanpa sadar membuat Syam merasa rindu. Rindu dengan Ara juga rindu dengan kenangannya.

Syam menghela nafasnya tatkala tersadar bahwa ia telah kembali terjebak dalam kenangan masa lalu. Masa lalu yang terus membayanginya hingga saat ini. Syam beristrigfar, Ia mencoba untuk mengingatkan dirinya sendiri agar tidak terus mengingat masa lalu tentang persahabatannya dengan Ara. Karena dengan Ia mengingat, sama saja Ia telah menambah luka dalam hatinya.

***

You May Also Like

Queen Of Mafia

Vol. 2 NADI : The Rhythm of Love From a Cold Heart (187-sekarang) Jadwal Update : Senin 5 tahun lamanya, Dimas Lawrence jatuh dalam keadaan koma. Suatu hari dia terbangun begitu tiba-tiba tanpa ada yang menduganya. Itu sebuah keajaiban di atas segala ketidakmungkinan. Namun, keajaiban tersebut justru memberikan luka baru untuk orang lain yang selama ini menantikannya. Dimas sudah terbangun dari tidur panjangnya. Tapi, dia melupakan segala hal. Ingatannya hanya sampai pada nama, keluarga, dan kepintarannya. Segala penderitaan yang dia lalui bersama seseorang, telah dia lupakan untuk kesekian kalinya. Natalie Jhonson, gadis malang yang mendampingi Dimas selama lima tahun terakhir dengan penuh kesabaran dan harapan bahwa pria itu akan bangun suatu hari nanti. Akhirnya, harapannya terwujud. Sayang seribu sayang, Dimas bangun dari koma hanya untuk melupakan segalanya termasuk kisah cinta mereka. Natalie marah, bingung, dan sedih karena dilupakan dengan begitu mudahnya. Dimas bahkan menanyakan identitas dirinya saat melihat Natalie menangis untuknya ketika pria itu terbangun dari koma. Dimas tak mengenal siapapun. Sifatnya bukan lagi Dimas yang penakut dan idiot. Dia layaknya seorang Tuan Muda dari keluarga bergengsi. Sikapnya yang dingin dan acuh tak acuh terhadap reaksi orang-orang memberikan perasaan asing tersendiri pada Natalie. Hal pertama yang Dimas cari yaitu ayahnya, Christian Lawrence, yang dulu membuangnya di jalanan layaknya sampah yang manis sepah dibuang. Dia tak mengingat Natalie, pujaan hatinya. Yang dia ingat justru bajingan yang membuangnya, tapi begitu dia hormati seolah Christian tidak melakukan hal apapun yang merugikannya. "Begitu mudahnya kamu melupakanku. Apa kamu sangat senang mempermainkan rasa cinta ini layaknya sesuatu yang tak berharga?" - Natalie Jhonson "Aku sudah berkali-kali mencoba mengingat. Tapi, aku masih tak tahu siapa dirimu. Siapa kalian yang mengatakan bahwa aku orang terdekat kalian?! Aku bahkan meragukan apa kalian cuma bermimpi saja selama ini!" - Dimas Lawrence *** Vol. 1 Queen Of Mafia (1-185) Black Angel, nama Organisasi Mafia yang bergerak dalam dunia bisnis dengan menawarkan jasa bodyguard dengan bayaran puluhan hingga ratusan juta rupiah. Pemimpin Black Angel mempunyai seorang putri yang dia sembunyikan dengan rapat di rumahnya tanpa memberikan izin publik untuk mengetahui informasi sedikitpun. Lalu, bagaimana jika putri yang selama ini disembunyikan oleh Pemimpin Black Angel melangkah keluar dari sangkar emas yang mengurungnya? Tentu saja banyak pihak yang terkejut, terutama para siswa-siswi SMA Merpati. Dirandra Angelina, Putri dari Pemimpin Black Angel yang selama ini disembunyikan akhirnya terungkap ke publik. Sikapnya yang angkuh, kasar, dan sombong membuatnya terlibat konflik dengan seseorang. Di hari pertamanya, dia melempar bola ke wajah seorang pria yang tentunya membuat kesan buruk untuk dirinya sendiri. Azkara Ranendra, pria yang memiliki fobia perempuan dan akan muntah-muntah jika bersentuhan dengan perempuan adalah pria yang terlibat konflik dengan Dira. Tindakan tak masuk akal Azka pada Dira membuatnya berada dalam masalah.

LidiaCntys10 · Teen
5.0
314 Chs

Was My Sweet Badboy

WARNING !! [cerita ini hanyalah fiktif belaka, semua setting tempat adalah fiktif! kesamaan nama tokoh, tempat, sekolah maupun scene dalam novel ini adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan!] ------------------------------------------------- Bimo namanya, anak baru pindahan dari Bandung yang tiba-tiba memberiku surat, isinya dia minta izin untuk menyukaiku. hah?! 'kenapa suka aku?' kuputuskan untuk tanya hal ini. lalu dia jawab begini ; 'aku tidak punya alasan, tidak paham juga kenapa bisa suka, hanya mataku tidak bisa berhenti melihat kemanapun kamu pergi, aku tidak bisa menahan senyumku dan rasa senangku kalau sedang dekat denganmu, aku suka lihat kamu ketawa dan tidak senang lihat kamu nangis, aku benci orang-orang yang bikin kamu sedih sampai-sampai ingin ku tendang pantat mereka biar sampai ke pluto, aku mau pegang tanganmu dan bilang pada cowok-cowok yang suka padamu untuk tidak lagi mengganggumu.' ku baca tulisannya yang panjang itu. aku deg-degan, sumpah kalau dia bisa dengar jantungku, itu seperti ada drum band di dalamnya. Dia orang yang unik, dan punya pendekatan berbeda padaku, orang yang percaya diri dengan bagaimana kepribadiannya, tidak kasar, berusaha dengar perkataanku, tapi sebenarnya dia juga adalah orang yang keras pada idealisnya, suka naik gunung bahkan bikin jantungku sering ingin lompat karena khawatir setiap kali dia melakukan hobinya itu. Bimoku... Elangku yang selalu terbang bebas tanpa peduli apapun.. Elangku yang selalu terbang menerjang badai... ini, adalah kisahku saat itu, saat dia bersamaku.. -------------------------------------------- VOLUME 2 : Menggapai kembali Ketika masa lalu menyesak masuk saat kau telah mulai lari darinya. Seseorang yang tetap berdiri di persimpangan hidup mereka. Yang tetap tegak di persimpangan waktumu dengannya. Kini persimpangan itu mempertemukan mereka kembali. Dengan segala keajaiban-keajaiban yang kau kira telah tiada. Dia berusaha menggapaimu sekali lagi. Berlari dari masa lalu, mengejarmu yang telah lama tertatih untuk bisa berdiri di titik ini. Mencoba meraihmu dengan senyumnya lagi. "Kamu masih punya hutang jawaban sama aku." "Apa?" "Yang mau kamu jawab 10 tahun lagi sejak waktu itu." "Hahah, kamu pikir itu masih akan berlaku?" "Tentu! Ray, marry me please ..." POV 3 ---------------------------------- Volume 3 : Langit dan Rindu Kisah si kembar buah hati Bimo dan Raya, akankan kisah mereka semanis kisah remaja kedua orang tuanya? Bagaimana jika Langit Khatulistiwa punya kecenderungan sister complex dan juga tsundere akut terhadap adik kembarnya? Intip yuk ... ---------------------------------------------- [karya ini bergenre romance-komedi, harap bijak dalam membaca, jika sekiranya tidak sesuai selera, silahkan close, gak usah masukin koleksi] [mengandung kata kasar, dan diksi tidak serius dalam penceritaan!] Credit cover : Pinterst cover bukan milik pribadi

MORAN94 · Teen
4.9
425 Chs
Table of Contents
Volume 1

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
WoW! You would be the first reviewer if you leave your reviews right now!

SUPPORT