Plak!!
Jeje merasakan kepala bagian belakangnya nyeri. Baru saja, Jia memukul kepala Jeje dengan keras.
"Kakak! Kakak ini apa-apaan, hah?!" kesal Jeje.
"Bagaimana ceritanya Ryushin bisa jatuh dari ranjang, hah? Apa saja yang kau lakukan, Je? Minggu lalu, Ryushin jatuh dari kursi, dua minggu sebelumnya jatuh dari bak yang terbalik. Kenapa kau tidak bisa menjaga keponakanku yang berharga ini, hah?!" Jia berteriak, kesal.
"Ya ... maaf, Kakak. Aku 'kan tidak bisa mengawasi Ryushin setiap detik. Aku juga butuh mandi, buang air kecil, buang air besar." Jeje
"Tapi ... kenapa kau tidak cerita tentang Ryushin yang jatuh dari ranjang kemarin, Je? Pantas aja di kontrakanmu tidak ada lagi kursi dan ranjang seperti biasanya." Jia masih kesal melihat adiknya yang polos dan terkesan bodoh itu.
"Aku ... aku takut jika kakak marahi seperti saat ini," ucap Jeje sambil tertunduk.
Plak!!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com