Saat bel pulang berbunyi semua siswa siswi yang ada di kelas pada membubarkan diri.
Tidak ada dari mereka yang ingin bertanya lagi....
Ya tidak perlu untuk mencari alasannya kenapa?? Tapi bisa kukatakan bahwa semua yang ada di kelas ini mereka semua sudah menyerah dan menerima untuk tinggal di sekolah ini.
Termasuk diriku dan saudara saudaraku.
Aku pun mengambil tas ku yang berada di bawah samping mejaku.... Setelah aku mengambilnya.... Aku berdiri dan ingin memasang sebuah earphones di kuping ku.
Itulah niat awal ku..... Tapi salah satu saudaraku menghampiri ku dan berbicara kepadaku.
"Marday... Mau kemana kamu?
Orang yang berbicara kepadaku adalah Teo Alip... Dia adalah orang yang cukup keren dengan anting yang terpasang di kupingnya serta sarung tangan khusus yang diberikan oleh paman kami.
"Hmm.... Mungkin aku ingin berbelanja untuk kebutuhanku hidup di sekolah ini.
Aku berbicara kepada Alip.
"Kalau begitu izinkan aku ikut denganmu ya.
"Baiklah.
Itu adalah respon alamiku ketika alip berbicara kepadaku.
Setelah kami selesai berbicara.... Kedua saudara kami berdiri dari kursi yang mereka tempatin..... Dan mereka berbicara kepada kami berdua.
"Aku ikut ya saudaraku.
"Aku juga ya.
Tulus dan Daniel berbicara.
Nampaknya mereka menyimak disaat aku dan alip berbicara..... Jadi mereka pun ingin ikut juga bersama kami berdua.
Aku pun berbicara kepada mereka.
"Lakukanlah sesuka kalian.
"Dimengerti.
"Terimakasih saudaraku.
Setelah kami sudah memutuskan tujuan kami.... Kami pun pergi dari kelas menuju ke tempat berbelanjaan yang ada di sekolah ini.
Aku pun memasang earphones ke telinga ku dan menyetel musik yang berjudul "Favorite Girls Yang dinyanyikan oleh Justin Bieber.
Lagu ini berasal dari barat dan lagu ini benar benar bagus jika bisa aku katakan... Mulai dari Liriknya. Intonasi musiknya. Dan Reff dari musik ini.
Dan lagu ini adalah lagu Favorite Dari Teo Alip... Dia selalu mendengarkan lagu ini ketika dia mendapatkan sebuah handphone.
Aku tidak tau bagaimana bisa dia bisa mendapatkan lagu favoritenya dengan cukup cepat.... Padahal di ruangan itu kami bahkan tidak pernah diberikan sebuah Alat komunikasi seperti handphone ini.
Ya itu tidak masalah bagiku.... Asalkan mereka suka itu saja sudah cukup bagiku.
Dan kenapa aku bisa tau bahwa lagu kesukaan Teo Alip adalah lagu itu.... Ya dia sendiri yang mengatakan kepadaku di ruang group chat Whatsapp.
Setelah aku sudah selesai memasang earphones di telinga ku akupun melihat saudara saudaraku.... Nampaknya mereka juga sudah memasang earphones di telinga mereka masing masing ya.
Aku tidak tau apa tujuan mereka memasang sebuah earphones di telinga mereka masing masing.... Selagi mereka tidak mempermasalahkannya... Aku juga akan mempermasalahkan hal tersebut.
Setelah dipastikan bahwa kami memasang earphones di telinga kami masing masing.... Kami pun pergi untuk meninggalkan kelas.
Disaat kami sedang berjalan nampaknya aku menyadari sebuah tatapan dari seorang perempuan yang mengarah ke Teo Alip.
Hmmm.... Kalau tidak salah nama gadis itu adalah. Ayasaka Mei ya.
Setelah alip menyadari ada seseorang yang sedang menatapnya.... Dia pun melihat ke arah orang sedang menatapnya.
Mata mereka saling bertemu....
Dan setelah itu ayasaka Mei yang tadinya sedang menatap Teo alip dia memalingkan wajahnya Dan mengubah arah tatapan matanya ke orang lain.
Aku tidak tau kenapa dia memalingkan wajahnya??.
Tapi yang bisa kukatakan disini dengan jelas... Bahkan setelah Teo Alip saling bertemu matanya dengan mata ayasaka Mei dia sama sekali tidak mengeluarkan ekspresi yang ada di wajahnya.
Setelah itu kamipun berjalan lagi untuk meninggalkan kelas.
Di saat kami sedang berjalan di ruang tengah dari sekolahan... Kami menyadari bahwa semua tatapan di sini mengarah ke arah kami.
Kami mengabaikan saja dan terus berjalan untuk pergi ke tempat berbelanjaan yang ada di sekolah ini.
Di belakang kami. . . Ada sekelompok yang bersama dengan ayasaka Mei dan amelia jeanne.
Kelompok itu terdiri dari 3 orang wanita dan 1 orang pria dengan rambut hitamnya dan juga dia lebih pendek dari aku dan saudara saudaraku.
Kami pun terus berjalan sambil mengabaikan tatapan tatapan yang sedang melihat ke arah kami.
Setelah kami berjalan cukup jauh dari sekolahan kami pun sampai di depan pusat berbelanjaan.
Nama dari pusat berbelanjaan ini bernama indocity.... Dan tidak jauh dari pusat berbelanjaan ini aku bisa menyadari ada sebuah gedung besar disana.
"(Apakah itu sebuah mall ya)??.
"(Jika benar tebakanku aku jadi tidak sabar untuk mengunjunginya).
Aku bergumam sambil berjalan masuk ke dalam pusat berbelanjaan.
Didalamnya cukup ramai juga ya... Banyak siswa siswi yang sedang keluar masuk dari pusat berbelanjaan ini.
Bukan hanya mereka saja.... Nampaknya kelompok dari Amelia Dan Ayasaka juga masuk ke dalam pusat berbelanjaan ini.
"Baiklah dari sini kita akan berpisah untuk membeli kebutuhan kita sendiri sendiri ya.
"Baiklah.
"Ok.
"Siap saudaraku.
"Ah ngomong ngomong..... Tulus kau harus ingat bukan hanya makanan saja yang harus kau beli ya... Tapi kebutuhan mu juga ya.
"Tenang aja saudaraku.... Aku pastikan bahwa aku akan membeli makana.... Ehh salah maksudku kebutuhan ku.... I-itu saja kalau begitu aku pergi duluan ya.. Bye.
Tulus mengatakan itu sambil berlari untuk menuju ke dalam.
"(Tunggu bukankah kau tadi ingin mengucapkan makanan ya... Kenapa kau harus kabur duluan... Padahal aku ingin memperingatkan kamu lagi...).
Aku bergumam sambil menuju ke dalam.
Ya tidak apa apa lah jika dia membeli makanan untuk dia cemil... Tapi jika dia kelewatan batas dan hanya mengambil makanan saja maka aku nanti akan memarahi dia lagi.
Tidak apa apa bagi dia untuk membeli makanan untuk dia cemil tapi jika otak dia hanya digunakan untuk memikirkan makanan saja maka sudah di pastikan bahwa dia tidak akan bertahan di sekolah ini.
Akupun menuju ke tempat peralatan pemandian dan mengambil shampo. Sabun. Sabun cuci. Gosok gigi. Pepsodent. Dan lain lain.
Setelah itu akupun menuju ke tempat minyak dan beras berada... Di tempat itu aku bisa melihat seorang gadis yang sedang bingung untuk memilih minyak mana yang ingin dia ambil.
Gadis tersebut memiliki warna rambut birunya... Akupun langsung menyadari kalau gadis tersebut adalah Amelia Jeanne.
Siswi yang sekelas denganku dan merupakan bunga di kelasku.
Nampaknya dia sedang kebingungan untuk memilih antara minyak yang ingin dia ambil.
"Yang mana ya... Yang harus kupilih.... Yang ini atau yang ini ya.
Amelia mengatakan itu sambil memegang 2 ukuran minyak yang berbeda.
Salah satu dari minyak itu berisi cukup banyak sedangkan yang satunya memiliki isi yang lebih sedikit dari yang dia pegang.... Walaupun minyak itu sama sama berbentuk sebuah botol.
Akupun menghampiri gadis tersebut sambil mengambil beras yang ada di sebelahnya.
"Apa yang sedang kau lakukan.
Tanyaku sambil melihat ke arah Amelia yang nampaknya masih kebingungan.
"E-eh Teo Marday kapan kau ada disini?.
Dia bertanya kepadaku.
"Dari tadi.
Jawabku.
"Eh....bohongkan??.
"Itu kebenaran.
"E-eh.. Itu berarti kamu sudah tau dong tentang aku yang sedang memilih tentang minyak ini.
"Iya.
"Berakhirlah sudah diriku.
Dia mengatakan itu sambil terjatuh ke bawah.
"Jika Kamu kebingungan tentang memilih mau minyak yang mana.... Aku menyarankan kalau minyak yang isinya banyak aja yang kau beli.... Selain dari isinya banyak minyak tersebut juga bisa bertahan cukup lama ketimbang minyak yang satunya.
"Ya walaupun harganya juga lebih mahal dari yang satunya tapi itu setimpal kok.
Aku mengatakan itu sambil berjalan lagi setelah aku berhasil mengambil minyak dan beras yang kumau.
Setelah Amelia jeanne mendengarkan apa yang disarankan dari teo marday dia pun berdiri lagi dan langsung mengambil minyak yang disarankan oleh teo marday.
"Hmm.. Ngomong ngomong Teo marday orangnya dingin sekali ya.
Padahal aku memiliki wajah yang cantik dan banyak dari pria pria yang ada disini memuji penampilanku tapi itu semua tidak berarti di mata teo marday..... Jangankan dipuji aku malah sudah menunjukka sisi terburukku kepadanya tadi.
"Awas saja kau teo marday.... Aku pastikan bahwa kau akan memuji penampilan diriku seperti pria pria yang ada disini.
Amelia menggumamkan hal tersebut sambil melihat teo marday yang sedang berjalan.
••••
Disisi lain dari teo marday yang sedang melanjutkan untuk membeli-membeli kebutuhan lainnya.
Aku teo alip saat ini sedang berjalan menuju ke tempat peralatan pemandian setelah aku membeli kebutuhan lainnya seperti minyak. Beras. Coffe bubuk. Teh. Dan lain lainya.
Pada awalnya setelah aku mendengar peraturan sekolah ini.... Aku cukup terkejut.
Dimulai dari saling berkompetisi. Tinggal di sini. Dan lain lainnya.
Akupun pada saat itu berasa bahwa aku sedang dijebak oleh paman kami yang mengirim kami di sini.
Dia tidak mengatakan kepada kami kalau peraturan sekolah ini akan membuat kami kerepotan.
Sungguh aku tidak percaya kenapa paman kami mengirim kami ke sekolah ini.
Hah.... Tidak usah di pikirkan lagi lah.... Bagaimana pun itu sudah merepotkan dari awalnya.
Disuruh bangun pagi-pagi. Mandi. Membuat sarapan lah..... Hah benar benar merepotkan sekali.
Melakukan hal hal yang begitu benar benar bukan seperti diriku saja ya...
Padahal pada saat di ruangan itu selain aku adalah yang paling tertua kedua.... Aku juga saudara yang paling malas untuk bergerak.
Tapi walaupun aku dibilang cukup malas... Aku juga memahami semua pelajaran yang diajarkan di ruangan itu...
Bahkan kemampuan bertarungku diatas mereka berdua... Tulus dan Daniel.
Namun aku tidak pernah bisa untuk mengalahkan dia.... Marday.
Seseorang yang berumur sama denganku... Dengan kemampuan yang bahkan aku selalu bertanya-tanya "apakah dia sungguh-sungguh seumuran denganku.
Bukan hanya kemampuan bertarungnya saja yang diatas ku.... Namun kemampuan akademik dan non akademiknya selalu berada di atas ku.
Aku selalu bertanya kepadanya "apakah itu semua sudah kemampuan dirimu Mar??. Dia pun menjawab kalau "itu semua masih belum semuanya dari kemampuan yang dia keluarkan.
Saat itulah aku tersadar bahwa diriku.... Tidak akan pernah bisa mengalahkan nya walaupun aku sudah berjuang semampuku.
Tidak perduli menggunakan cara apapun untuk mengalahkannya.... Itu semua sudah pasti tidak akan mampu untuk mengalahkan dia.
Akupun langsung memutuskan untuk diriku sendiri.....
Jika aku tidak bisa mengalahkannya maka aku hanya perlu berada di sisinya untuk mendukungnya.
Itu saja sudah cukup.
Bagaimanapun aku bisa merasakan bahwa dirinya adalah seseorang yang mampu mengalahkan orang orang yang tidak pernah kalah dalam masa hidupnya.
Bahkan aku juga merasakan bahwa berada di dekatnya.... Aku tidak bisa melihat sebuah kekalahan yang ada di dalam dirinya.
Sejujurnya aku sangat menantikan disaat dia memakai semua kemampuannya itu.
Setelah aku mengambil beberapa peralatan pemandian akupun pergi dari tempat itu menuju ke tempat makanan.
Disaat itu aku sedang melihat seorang wanita berambut merah yang sedang kesusahan untuk mengangkat barang berbelanjaannya.
Akupun menghampirinya.
"Hey.. Bisa kubantu?.
Aku bertanya kepada wanita berambut merah itu dan wanita berambut merah pun melihat ke arahku.
Saat itu aku sadar bahwa wanita yang berambut merah ini adalah salah satu siswi di kelasku... Kalau tidak salah namanya ayasaka Mei ya.
"B-boleh kok.
Ayasaka berbicara kepadaku.
Setelah ayasaka Mei sudah mengizinkanku untuk mengangkat barang berbelanjaannya akupun bertanya lagi.
"Ini sudah semua barang yang ingin kamu beli kah?.
Aku bertanya sambil melihat ke arah ayasaka Mei.
Entah karena perbedaan tinggi kami atau akunya yang terlalu tinggi.... Tapi ketika kami berjalan berduaan kami seperti seorang kakak dan adik saja yang sedang berbelanja barengan.
Jika kupikir pikir tinggi badan dari ayasaka ini sekitar 165 ya... Sedangkan aku 175...walaupun dia memiliki tinggi badannya segitu tapi dia memiliki kualitas dadanya yang standar... Tidak ke kecilan dan tidak kebesaran.
Jika aku harus memilih antara yang besar atau yang kecil.... Maka aku akan menjawabnya yang standar saja.
Ya bukannya aku ingin membandingkan atau meributkan tentang hal yang begituan..... Tapi menurutku itu akan merepotkan bagiku untuk meributkan atau membandingkan hal yang begitu.
Bagaimanapun aku tipe orang yang tidak suka dengan hal yang merepotkan.
Saat aku sedang berpikir nampaknya ayasaka menyadari diriku yang sedang menatap ke dadanya itu..... Akupun langsung memalingkan wajahku dan berbicara kepadanya.
"Maaf aku tidak sengaja.
Aku mengatakan itu sambil memalingkan wajahku.
"(Hancur sudah..... Bisa bisanya nanti ayasaka Mei akan berpikir tentang diriku dan mengatakan bahwa aku adalah cowo yang mesum).
Aku bergumam.
"T-tidak apa-apa kok Teo alip.... A-aku juga mengerti kok pasti semua cowok bakalan kayak begitu ketika pertama kali bertemu dengan seorang wanita.
Dia mengatakan itu sambil memalingkan wajahnya juga.
"(Apaa maksudnya itu..... Apakah itu hal yang wajar apa!!!! Dan juga apakah semua cowok bakalan begitu ketika dia ingin bertemu dengan seorang wanita).
"(Aku tidak tau apa yang terjadi tentang dunia ini..... Bagaiamanapun aku dibesarkan di ruangan itu dan tidak mengetahui sudah berapa berkembangnya dunia luar itu) .
Aku bergumam sambil melihat lagi ke arah ayasaka Mei dan bertanya lagi untuk beralih ke topik lainnya.
"Jadi habis ini kamu mau kemana lagi??.
"Boleh kah.... Aku memintamu untuk ke bagian kasir.... Nampaknya aku sudah membeli semua kebutuhan ku untuk tinggal di sekolah ini.
"Baiklah.... Aku akan membawanya.
"Terimakasih.
Ayasaka Mei mengatakan itu sambil tersenyum di wajahnya.
Saat aku melihat senyuman itu aku bisa mengatakan bahwa dia adalah seorang gadis yang cantik.
Setelah itu kamipun berjalan menuju ke arah kasir.... Namun ditengah jalan ayasaka Mei bertanya kepadaku.
"J-jadi bagaiamana menurutmu tentang d-dadaku ini.
Ayasaka mengatakan itu sambil Malu-malu.
Aku yang mendengar itu langsung terkejut sampai sampai aku berhenti di tengah jalan.
Ayasaka yang menyadari ku tiba tiba berhenti di tengah jalan dia pun berhenti juga di depan ku dan berbicara.
"E-eh lupakan saja tentang yang aku katakan tadi.
Dia berkata begitu tapi aku bisa melihat ekspresi kecewanya yang terlukis diwajahnya.
"(Apa maksumu itu ayasaka Mei.... Tadi kau ingin bertanya kepadaku.... Sekarang kau minta aku untuk melupakannya).
"(Mana mungkin aku bisa melupakannya..... Siall).
Aku bergumam.
Saat aku sedang diam di Tengah jalan akupun mulai untuk berbicara.
"Aku menyukai kok tipe yang kayak kamu.
Aku mengatakan itu sambil melihat ke arah ayasaka Mei.
Ketika aku selesai mengatakan itu..... Nampaknya ekspresi dari ayasaka Mei merasa senang dan aku bisa melihat bahwa pipinya memerah seperti warna merah tomat.
"T-terima kasih Teo alip.
Dia mengatakan itu sambil tersipu malu.
"Panggil aku Alip Aja.... Jika kamu memanggilku dengan begitu... Kamu pasti akan kerepotan bukan.
"B-bbaiklah alip..... Kalau begitu kamu juga boleh memanggilku Mei saja.
"Baiklah Mei.
Aku mengatakan itu sambil berjalan ke arah Mei dan terus melanjutkan perjalanan kami ke kasir.
Ngomong ngomong bukannya aku memiliki sesuatu yang dekat dengannya... Tapi menurutku jika dia memanggilku dengan nama Teo alip atau nama lengkapku.... Itu akan merepotkan.... Jadi daripada itu merepotkan baginya lebih baik aku menyuruh dia untuk menyingkat namaku saja.
"Jadi apakah alip tidak menyukai yang besar itu?.
Sebuah pertanyaan dari Mei datang kepadaku..... Aku yang mendengar itu langsung sadar dan berbicara kepadanya.
"Bukannya aku tidak menyukai yang besar tapi bagiku itu akan merepotkan jika aku harus membandingkan dan memperdebatkan tentang hal begitu bukan.
Aku mengatakan itu sambil terus berjalan berdampingan dengan mei.
"Bagiku selagi itu terpasang di seorang wanita itu saja sudah cukup.
Aku berbicara kepadanya.
"(Sudah sudah aku tidak ingin membahasnya lagi..... Itu akan merepotkan jika aku terus membahas tentang hal yang begitu..... Siall aku harus mengalihkan topiknya).
Aku bergumam di dalam diriku.
Setelah selesai aku mengatakan begitu.... Nampaknya aku menyadari bahwa mei tersipu malu di wajahnya.
"Ouh iya.... Aku ingin bertanya kepadamu....kenapa kamu menatapku saat aku ingin keluar dari kelas tadi.
Aku berbicara kepadanya.
Itu benar mending kita tanyakan saja kenapa dia menatap ku saat aku ingin pergi ke luar kelas tadi.
Bukannya aku tidak menyadari tatapan yang dia berikan.... Jika aku tidak menyadari maka aku tidak akan melihat dirinya saat dikelas tadi.
Di ruangan itu kami semua sudah diajarkan tentang segala halnya.... Jadi wajar saja jika aku bisa menyadari tatapan itu.
"I-itu tidak ada apa apa kok.
Mei berbicara kepadaku dan aku langsung tersadar dari alam sadar ku.
Setelah dia mengatakan itu.... Dia pun langsung mempercepat langkah kakinya untuk menuju ke kasir.... Tapi ketika dia ada di depanku.... Aku bisa melihat bahwa pipinya memerah lagi.
"(Apakah dia sakit??).
Aku bergumam sambil terus menyusul Mei yang ada di depanku.
Setelah itu kamipun tiba di tempat kasir berada.... Dan aku langsung menaruh barang belanjaannya di bagian kasir.
Orang yang menjaga kasir adalah seorang wanita yang cukup tua dari kami tapi nampaknya dia masih kelihatan muda dengan mukanya yang terawat dan rambut hitamnya yang seperti ponytail.
"Mohon ditunggu sebentar ya.
Wanita tersebut berbicara kepada kami.
"Baiklah.
Setelah kami menunggu... Wanita itu berbicara lagi.
"Apakah barang yang kamu pegang juga ingin di hitung juga?.
Wanita itu bertanya kepadaku.
Ouh iya aku lupa tentang belanjaan ku... dan aku mengingat bahwa aku masih belum menyelesaikan apa yang ingin kubeli untuk kebutuhanku di sekolah ini.
"Ouh ini tidak usah kak.... Aku masih ada beberapa barang yang belum kubeli tadi.
Aku mengatakan itu.
Mendengar hal itu Mei berbicara kepadaku.
"E-eh kamu belum semuanya membeli beberapa barang yang ingin kamu beli alip?.
Ayasaka berbicara kepadaku.
"Iya tadi aku niatnya ingin mengambil beberapa bahan di tempat dimana aku melihatmu..... Tapi ketika melihat mu kesusahan makanya aku langsung membantumu... Dan melupakan tentang barang yang ingin kuambil tadi.
"Eh-serius?.
"Iya.
"Maaf ya gegara aku...kamu sampai melupakan barang yang ingin kamu beli.
"Tidak apa apa kok.
Ketika kami sedang sibuk berbicara berduaan..... Wanita yang dikasir itu berbicara kepada kami.
"Wahhh.... Enaknya punya pacar yang pengertian ya.
Wanita itu berbicara kepada kami.
Saat wanita itu mengatakan tentang itu.... Kami berdua pun langsung berbicara.
"T-tttiidaak kami tidak pacaran kok.
Mei mengatakan itu sambil memalingkan wajahnya.
"Ya itu benar kami tidak pacaran kok.
Aku mengatakan.
Setalah itu akupun langsung pergi untuk mengambil barang yang kubutuhkan.
"Kalau begitu aku pergi dulu ya.
Aku berbicara kepada mei.
"O-oke dah.
Sebelum aku pergi jauh dari bagian kasir... Aku bisa mendengar bahwa wanita yang ada dikasir itu berbicara kepada Mei.
"Apakah benar kalian tidak pacaran.
"T-ttttentu saja.
"Heehh.
Setelah itu akupun langsung mempercepat langkah kakiku untuk pergi ke barang yang ingin aku beli.
Ngomong ngomong tentang topik pacaran.... Saat aku berada di ruangan itu aku selalu mendengar tentang topik ini... Ya bagaimana juga yang menceritakan ini adalah paman kami.
Dia mengatakan kepada kami... Kalau pacaran ini dilakukan oleh 2 lawan jenis... Baik itu perempuan maupun pria.
Dia juga mengatakan kepadaku kalau orang yang benar-benar berpacaran.... Pada dasarnya mereka saling mencintai satu sama lain dan selalu menerima baik itu kekurangan dan kelebihan dari pasangannya itu.
Tapi paman kami juga menjelaskan kepada kami..... Jika kalian ingin memiliki pacar maka pilihlah pacar yang benar-benar menyukaimu dan orang yang selalu ada disaat kamu sedang terjatuh.
Jangan memilih seorang wanita dari wajahnya saja.
Jika pria bisa menipu wanita dengan kekayaannya Maka.....
Wanita bisa menipu seorang pria dengan wajahnya....
Paman itu mengatakan kepada kami begitu.....
Tapi kami tidak memperdulikannya dan asyik mengobrol satu sama lain waktu itu.
"(Sial aku malah mengingat kenangan saat aku dan saudara saudaraku di ruangan itu).
"(Tapi bagaimana pun di ruangan itu tidak ada kenangan buruk yang terjadi..... Jadi tidak masalah dah untuk mengingatnya sedikit).
Aku bergumam sambil tersenyum tipis.
Dan terus melanjutkan untuk membeli sisa sisa barang yang ingin kubeli.
••••
Setelah Alip dan marday terus berbelanja untuk membeli barang yang dia inginkan.
Disisi lain dari mereka..... Aku Teo Tulus saat ini sedang berada di tempat dimana makanan berada.
"Wow makanan ini.... Aku akan mengambil nya lah.
"Ini.... Ini juga lahh.
Teo tulus terus mengambil makanan yang ada disana.... Dia bahkan tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh saudara tertuanya yaitu teo marday.
"Ouh iya..... Ngomong ngomong tadi marday ngomong apa ya???... Aku lupa dah..... Bodoh lah mendingan kita ambil makanan yang ini dan yang itu juga yang di sebelahnya.
Teo tulus berbicara sambil mengambil beberapa makanan untuk dimasukin ke dalam keranjang berbelanjaannya.
Akhirnya dia terus mengambil makanan sampai lupa untuk membeli kebutuhan sehari harinya.
••••
Tidak mau kalah dari mereka bertiga... Salah satu dari mereka pun berbelanja selayaknya orang yang biasa.
Ya dia adalah Teo Daniel... Aku yang saat ini sedang memilih barang-barang yang ingin ku beli mengingat apa yang saudara tertua ku katakan kepada Saudara ketigaku yaitu tulus.
"(Apakah Tulus mengingat apa yang dikatakan marday ya..... Jika tidak bisa bahaya nanti baginya).
"(Bagaimanapun Marday adalah orang yang menurutku dingin tapi ketika salah satu saudaranya ada yang merasa tersakiti dan ketika saudaranya tidak mendengarkan apa yang dia katakan.... Dia akan marah kepada orang tersebut).
"(Ya saudara kedua ku juga begitu.... Dia pasti akan marah juga ketika omongannya tidak di dengarkan).
"(Ketika melihat marday dan alip yang sedang marah..... Biasanya kami hanya diam saja dan hanya perlu mematuhinya.... Bagaimanapun mereka memarahi kami untuk kebaikan diri kita sendiri).
Aku bergumam sambil mengambil beberapa pelaratan mandi yang ada di dalam tempat berbelanjaan tersebut.
••••
Setelah mereka sudah selesai membeli beberapa barang yang mereka inginkan.... Aku dan saudara saudaraku akhirnya mengantri di tempat kasir.
Didepan ku saat ini ada seorang siswa laki laki yang sedang ingin membayar beberapa barangnya.... Dan sebelum giliran ku untuk membayarnya aku melihat punya saudara saudaraku dan nampaknya dari mereka tidak ada yang salah beli... Kecuali satu orang yaitu tulus.
Akupun terkejut melihat apa yang dia beli..... Bagaimana tidak???. Soalnya dia membeli makanan cemilan saja ketimbang kebutuhan sehari harinya.
Akupun berbicara kepadanya.
"Tulus apakah kau sudah melupakan apa yang aku katakan tadi?.
Aku mengatakan itu sambil mengerutkan kedua alis mata ku.
"E-eh i-ini maaf aku lupa saudaraku.
Tulus menjawab.
"Baiklah kalau begitu. Kamu jangan ke kasir dulu untuk membayar Barang-barang mu.
"Tukar dulu barang barang yang saat ini kamu beli dengan yang lainnya.
"B-baiklah.
"Kalau begitu Alip.... Kau temani tulus untuk menukar barang barangnya.
Aku berbicara kepada alip.
"E-eh Aku??.
"Apakah ada masalah?.
"T-tidak.
"Baiklah kalau begitu kau temanin tulus untuk menukar barang barangnya terlebih dahulu sebelum kamu membayar barang barang mu.
"Baiklah.
Alip menjawab perkataanku.
Setelah itu mereka berdua.... Tulus dan alipp pergi dari tempat kasir menuju ke tempat yang dibutuhkan oleh tulus.
Saat itu setelah mereka pergi jauh dari ku.... Nampaknya orang yang ada di depan ku sudah kelar membayar barang barangnya..... Dan sekarang giliran ku untuk untuk membayar barang barangku.
Setelah beberapa menit barang barangku sudah terhitung. .. Harga dari barang barang ku kini sudah kelihatan.
"Total semua pembelanjaannya adalah 300ribu....silahkan untuk membayarnya lewat scan Qr yang ada di samping ini kak.
Wanita yang berada di kasir itu berbicara sambil menunjuk sebuah scan Qr yang ada di kasir tersebut.
Akupun mengikuti apa yang dikatakan wanita itu dan tidak lama sejumlah uang yang kupunya berkurang setidaknya 300ribu.
"(Jadi begini sistemnya).
"(Aku tidak percaya bahwa hanya men scan saja semuanya sudah dibayar).
"(Benar benar praktis ya).
Aku bergumam.
Setelah aku sudah selesai membayar akupun menunggu para saudara saudara ku di luar dari toko pembelanjaan ini.
Sambil menunggu aku melihat sisa uang di Aplikasi DDS.
Jadi sisa uangku 4.7 JT ya.
Setelah beberapa menit aku menunggu... Para saudara saudaraku akhirnya sudah selesai membayar dan langsung menghampiriku.
"Jadi habis ini kita mau kemana?.
Alip bertanya kepadaku.
"Aku ingin ke Asrama terlebih dahulu untuk menaruh barang barang ini.
Aku berbicara.
Setelah aku mengatakan hal itu.... Nampaknya para saudara saudaraku juga ingin ikut ke Asrama.
"Aku juga ikut ya.
"Tidak masalah kita ke Asrama dulu.... Setelah itu mari kita beli cicipi makanan yang ada disini.
Daniel dan tulus berbicara begitu kepadaku... Dan aku hanya menjawab.
"Baiklah.
Setelah itu kamipun pergi dari toko pembelanjaan dan menuju ke Asrama.
Kalau tidak salah asramanya di dekat sekolahan bukan.
Kalau begitu mari kita melihat Asrama tersebut.
Ditengah perjalanan aku berbicara begitu di dalam hatiku dan aku melihat bahwa saudara saudara yang ada di depan ku nampaknya mereka sedang kelihatan bahagia sama sekali.
Bahkan aku bisa melihat..... Alip yang tersenyum saat dia sedang bercanda dengan tulus dan Daniel.
"(Nampaknya tidak buruk juga ya).
Aku bergumam seperti itu sambil melihat mereka berada di depan ku sambil mengeluarkan senyum tipis di wajahku.
Setelah beberapa kami berjalan.... Kami akhirnya tiba di dalam Asrama bertingkat 10 lantai.
"(Asrama ini cukup besar juga ya).
Aku bberguma.
Setelah itu kami memasuki Asrama tersebut dan melihat ada dua orang yang sedang berjaga di Asrama tersebut.
Satu orang seorang laki laki yang mungkin berusia 30 tahun dengan baju tuxedo yang dia pakai serta ada kumis yang terlihat di wajahnya... Sedangkan yang satunya seorang wanita dengan usia mungkin sekitar 25 tahun dengan baju kemeja putih serta jas hitam yang dia pakai.
Dan juga mungkin dia memakai rok di bagian bawahnya.
Bagaiamanapun aku tidak bisa melihatnya karena wanita itu sedang berada di meja resepsionis.
Kamipun pergi kesana dan berbicara kepada mereka berdua.
"Apa benar kamu orang yang menjaga Asrama ini.
Aku berbicara kepada mereka.
"Ouh... Kalian pasti siswa baru ya.... Pertama tama selamat datang ke sekolah ini.... Dan ya benar kami yang menjaga Asrama ini.
Mereka berdua berbicara begitu kepada kami.
"Kalau begitu bisakah kami mendapatkan sebuah kamar untuk tinggal di sekolah ini.
"Mohon ditunggu ya.... Pertama tama bisakah kalian menunjukkan identitas kalian dari aplikasi DDS.
"Baiklah.
Setelah itu kami mengikuti saran dari dua orang tersebut dan membuka aplikasi DDS itu.
Setelah mereka berdua sudah melihat identitas kami... Mereka berdua berbicara.
"Baiklah tidak ada yang salah dari identitas kalian.
Wanita yang menjaga tersebut berbicara kepada kami.
Sedangkan pria yang satunya dia lagi sibuk bermain komputer.... Ya mungkin dia ingin melihat apakah nama kami terdaftar di sekolah ini atau tidak ya.
Setelah itu wanita tersebut memberikan sebuah kunci yang bernomor kepada kami.
Mungkin kunci ini adalah.... Tempat kamar tinggal kami ya.
"Untuk kamar kalian berada di lantai 4 ya.... Silahkan pergi untuk melihat kamar kalian.
"Terimakasih.
"Sama-sama.
Setelah itu kamipun pergi dari tempat resepsionis ke lift yang berada di sebelah meja resepsionis.
Dan setelah kami menunggu lif pun tiba. .. Dan kami memasukkin lift tersebut sambi memencet tombol no 4 yang ada di lift tersebut.
Setelah kami tiba di lantai 4....aku mencari no yang sama dari kunciku.
"(Hmm.... Nomorku adalah no 31 ya).
Setelah kami berjalan tidak jauh dari lift aku menemukan kamar ku dan begitu juga para saudara saudaraku.
Akupun memasuki kamarku dan betapa terkejutnya diriku.
Di dalam kamar itu nampaknya cukup luas dengan toilet yang ada serta ruang tamu dan juga ada kasur di sebelah jendela... Serta dapur dengan peralatan yang sudah tersedia.
Setelah itu akupun menaruh barang berbelanjaanku di dapur.
Dan segera mencoba kasur yang ada di dalam kamarku....
"(Nampaknya kasur ini tidak terlalu buruk ya).
Aku juga bisa melihat bahwa ada TV. Komputer. AC . Meja belajar. Bangku. Lemari pakaian. Rak sepatu dan lain lainnya.
Setelah itu akupun merebahkan diriku ke dalam kasur sambil bermain handphone yang saat ini sedang ku genggam.