webnovel

14.Menikah

"Makasih, kamu keluar ,aku mau mandi" usir Fely. Andrea tertawa.

"Iya aku keluar, tapi disini juga enggak papa lah , kan bentar lagi sah" goda Andrea. Lihatlah sekarang pipi Fely macam kepiting rebus. Andrea tertawa melihatnya.

"Cie blushing " Andrea mencubit pipi Fely lalu keluar kamar mandi.

"Ih nyebelin" ucap Fely kesal , Andrea masih bisa mendengar ucapan Fely, Andrea tertawa sendiri didalam kamar Fely.

Beberapa menit kemudian Fely keluar dengan menggunakan baju mandinya, berjalan tertatih menuju tempat tidurnya karena kakinya sedikit sakit dan ia tidak melihat Andrea ada di kamar nya.

"Mungkin lagi dibawah" batin Fely.

Fely duduk dipinggir tempat tidurnya melamun.

"Kenapa melamun?" tanya Andrea tiba-tiba muncul. Fely sedikit terkejut hampir saja ia teriak kalo Andrea tidak menyadarkan Fely.

"Kamu kenapa kaget, jangan takut aku Andrea sayang" Andrea mendekati Fely sambil membawa nampan berisi makan dan susu.

"Kamu man ya ,aku suapin" Andrea meletakan nampannya diatas kasur dan mengambil makanannya menyuapi Fely. Awalnya Fely menolak tapi terus dipaksa oleh Andrea ,akhirnya Fely menurut.

15 menit kemudian Fely selesai makan, Andrea kesulitan menyuapi Fely karena ia selalu menolak. Setelah Andrea terus membujuknya Fely sedikit demi sedikit mulai mau makan.

"Gini kan enak" ucap Andrea meletakkan piringnya diatas nampan dan memberikan segelas susu pada Fely.

"Ni minum, biar cepet sehat "Andrea memberikan segelas susu itu pada Fely dan Fely meminumnya.

"Kamu harus cepet sehat, dua hari lagi kita menikah" ucap Andrea membuat Fely tiba tiba tersedak.

Uhuk,uhuk, Fely tersedak.

"Hati-hati dong" Andrea menggosok gosok pundak Fely.

"Apa menikah?" tanya Fely memastikan.

"Iya , 2 hari lagi " ucap Andrea.

"Aku enggak mau, gimana sama Esta?" ucap Fely membuat Andrea geram, bisa-bisanya gadisnya ini masih memikirkan orang yg sudah mencelakainya.

"Kenapa kamu masih mikirin orang yang udah jahat sama kamu sih sayang, dia udah dipenjara, aku enggak mau kamu kenapa - kenapa kalo kamu belum disamping aku" ucap Andrea pada Fely.

"Tapi ini terlalu cepat Andrea, gimana kuliahku. Aku juga enggak mungkin menghianati papa alldric, papa sudah menjodohkan kamu sama Esta" ucap Fely tidak yakin dengan pilihan Andrea.

"Dia udah jahat sama kamu sayang" Andrea serius. "Aku enggak mau penolakan, ini demi kebaikan kamu" lanjut Andrea.

Fely ingin menikah dengan Andrea, tapi ia tidak mau dicap sebagai perebut calon suami saudaranya sendiri .  Fely sudah dibesarkan dikeluarga mereka, Fely ingin balas budi pada mereka.

"Ayolah sayang, aku sudah bilang pada kakekku, persiapan pernikahan sudah 80% , jangan memikirkan orang yang sudah jahat padamu, aku khawatir Sama kamu" ucap Andrea memeluk Fely.

"Tapi kamu enggak akan dapat restu dari Papa" ucap Fely.

"Aku tidak buruh restu darinya, besok aku akan meminta restu dari orang tua kandungmu". Ucap Andrea.

Fely menghela nafas panjang.

"Tidurlah" Andrea melepas pelukannya.

"Aku tidak mengantuk, aku ingin turun kebawah" ucap Fely yakin.

"Kamu belum sehat sayang, ngapain kebawah" tolak Andrea.

"Aku bosan disini terus " rengek Fely. Andrea pasar dan akhirnya menggendong Fely dan membawanya keruang tamu, disana para pekerja rumah tangga Fely ada disana sedang menonton televisi. Bibi yang melihat nona nya datang dan digendong oleh Andrea bicara.

"Non kok kebawah, tidak istirahat saja dikamar" ucap bibi dan membuat semua orang disana melihat kearah Fely.

Andrea menurunkan Fely diatas sofa dan duduk disebelah Fely "Fely bosan dikamar bi" Fely menyenderkan kepalanya kesofa, ia sedikit pusing.

"Apa non butuh sesuatu? Biar bibi bikin kan" tawar bibi tapi Fely menolak.

"Enggak bi, Fely enggak mau apa-apa" ucap Fely sedikit memejamkan matanya karena kepalanya sakit. Andrea yang melihat Fely terpejam khawatir.

"Sayang ,sakit lagi ya? Kita kekamar aja ya, kamu istirahat" ucap Andrea ,Fely menggeleng. Fely memang sangat kekeh dengan keinginannya, sangat sulit membuju Fely.

Andrea menyenderkan kepala Fely kedadanya. Fely tidak membuka matanya, seolah nyaman dengan yang terjadi sekarang.

2 hari kemudian

Sekarang tiba dimana hari pernikahan Andrea dan Fely. Mereka hanya mengundang teman dekat dan saudara saja, bahkan orang tua angkat Fely tidak diundang oleh Andrea, ia hanya tidak ingin calon istrinya kenapa-kenapa. Saat Fely sakit Andrea memang sudah menyiapakan semua yang untuk pernikahan. Andrea menggelar pernikahannya dirumah karena Fely menolah akan saat Andrea akan menyewa gedung.

Fely sedang dirias dikamarnya. Fely sangat cantik hari ini. Hari ini Fely akan melepas masa mudanya , beberapa jam lagi ia bukan gadis tapi ia sudah sah menjadi istri seorang Andrea Abilio Javier. Fely sangat takut , ia takut sahabatnya marah dan juga orang tua angkatnya. Fely sudah meminta pada Andrea angår menggundang orang tuanya tapi Andrea tidak mengizinkan dengan alasan takut mereka mencelakai Fely.

Tokk.tokk.

Seseorang mengetuk pintu lalu pemake up Fely datang untuk kembukakan pintu.

"Sudah siap?" tanya orang diluar pintu. Dia adalah paman Andrea

"Sudah pak, " ucap pemake up dan datang pada Fely.

"Mari non , saya bantu turun" perias membantu Fely mengangkat gaunnya. Fely turun menuju altar pernikahan nya dengan Andrea. Andrea memperhatikan ke arah tangga, melihat calon istrinya bercalan kearahnya.

"Cantik" gumam Andrea tidak berkedip.

Sekarang Fely sudah duduk disebelah Andrea, ia sangat gugup. Prosesi acara berjalan lancar, janji suci sudah mereka ucapkan, mereka sudah resmi menjadi suami istri sekarang. Setelah acara selesai Andrea dan Fely masuk kedalam kamar Fely. Ralat kamar Mereka maksudnya.

Fely berjalan lebih dulu, Andrea masih mengobrol dengan kakeknya. Ya benar kakeknya datang kemari tapi haru pulang ,karena saudara Andrea tidak ikut.

Fely sangat lelah hari ini, sedari pagi ia berdiri menyalami para tamu. Fely memasuki kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya ke kasur .

Ditempat lain , Andrea sedang mengobrol dengan kakeknya.

"Kamu jadi pindah keluar negeri?" tanya kakek Andrea.

"Iya, Andre gak mau Fely kenapa-kenapa disini " ucap Andrea.

"Lalu, kamu sudha bicarakan dengan istrimu? Kamu kan tau dia nggak mau naik pesawat" ucap kakek lagi.

"Andre tau, nanti Andrea cari cara buat bujuk Fely"

"Ya udah , udah malam , kakek mau istirahat capek " ucap kakek berjalan meninggalkan Andrea , baru beberapa langkah kakek berbalik " susul istrimu sana, buatkan cicit untuk kakek" ucap kakek dan Andrea langsung menuju kamarnya. Saat dijalan ia bertemu nenek Fely yang akan memasuki kamarnya.

"Loh, nenek belum tidurm" tanya Andrea, karena neneknya baru akan memasuki kamar.

"Ini nenek baru mau tidur, kok kamu masih disini ? Fely enggak lupa minum obat kan nak?" tanya nenek. Andrea mengingat ngingat tadi siang Fely minum obatnya atau tidak. Tidak , itulah yang diingat Andrea karena sedari tadi Fely berdiri dialtar bersamanya.

Andrea langsung berlari menuju kamarnya ,sebelumnya ia berpamitan pada nenek. Andrea masuk kedalam kamarnya dan melihat Fely tertidur diatas kasurnya dan masih menggunakan gaun pengantin.

Andrea mendekati Fely yang tertidur. Membenarkan posisi Fely yang miring , badannya menindih tangan Fely yang patah.

Next chapter