webnovel

Kecerobohan

"Apa yang kau lakukan? kau bisa mencelakakan bocah bodoh itu!" bentak seorang wanita bertopi penyihir.

Kemudian dengan inisiatif untuk menolong, wanita bertopi penyihir itu segera menyusul Loria yang terjatuh ke dalam ruang kelas yang mirip dengan langit itu.

Loria terjatuh tanpa hambatan, sangat cepat Loria jatuh ke dalam sana seperti sebuah komet yang meluncur. Loria bisa merasakan kalau tubuhnya terasa semakin panas dan hampir terbakar. Tidak jauh berbeda dari sebuah komet yang jatuh ke bumi.

Loria juga tidak diam saja saat dia terjatuh ke dalam jurang dalam tersebut. Loria menggunakan akal nya untuk menyelamatkan dirinya yang sudah jatuh dari atas langit ke daratan dalam kecepatan tinggi. Tidak dijelaskan dan tidak diberitahukan bahwa tempat Loria jatuh itu adalah dunia yang sebenarnya atau dunia ilusi. Tapi yang jelas-jelas terlihat oleh mata Loria, di bawahnya sekarang adalah dunia nyata. Daratan luas dengan pegunungan dan bebatuan yang keras bersiap untuk menghadang Loria dan membuat Loria hancur berkeping-keping layaknya piring yang pecah terhempas ke lantai.

Pertama-tama yang Loria atur adalah pernafasannya, Loria menarik nafas dan mengeluarkannya secara teratur. Loria tidak bisa berpir jernih bila tidak bernafas dengan tenang, ini adalah salah satu cara bagi Loria untuk menyelesaikan permasalahan dalam waktu singkat.

Loria mengepalkan tangannya, kedua tangan yang berurat dan putih bersih itu dikepalkan. Tangan kanan ditarik Loria ke belakang, bersiap untuk meninju udara yang ada di depannya.

Wushh wushh wushh

Pukulan-pukulan Loria benturkan ke udara, membentuk gelombang tak kasat mata yang cukup memberikan tekanan berbeda arah dengan arah tekanan udara. Entah apa yang ads di pikiran Loria, tapi Loria tidak punya alat lain untuk menunjang keselamatannya yang sedang terjatuh ke daratan tanpa satupun pengaman tersebut.

Semakin lama tangan Loria semakin banyak bergesekan dengan udara kosong, berat dan pegal, itu tidak dirasakan Loria. Aneh sekali, Loria yakin ini adalah ilusi. Kalau memang bukan ilusi, pasti Loria akan merasa berat dan pegal ketika memukul-mukul udara yang berlawanan dengan tubuh Loria yang terhempas tersebut.

Loria menggunakan akal dan sedikit tenaganya, dan beruntung sekali Loria dapat berhasil membuat sebuah keajaiban yang mengejutkan nalar Loria.

Loria tertahan di udara, dibandingkan dorongan kinetik yang dihasilkan dari tekana pukulan Loria, tekanan dari massa tubuh Loria pasti lebih besar. Loria tidak ingin menampik kenyataan ini, tapi masih tetap saja tidak dapat dihitung dari segi sains. Loria menemukan sebuah fenomena yang belum dia temui sebelumnya.

Selama di udara, Loria terus mengeluarkan dorongan kinetik melalui pukulan-pukulan kedua tangannya tersebut, Loria mempertahankan posisi tubuhnya agar tetap di udara dengan cara sederhana tersebut. Cukup cerdas, tapi sekaligus tidak masuk akal.

Belum lama Loria mengidentifikasi jenis dorongan dan tekanan di udara itu, Loria sudah lebih dulu dibawa ke atas lagi oleh seseorang. Perut Loria ditahan dan ditarik pakaiannya sehingga Loria terus menjauh dari pemandangan daratan yang ada di bawahnya tersebut.

"Kau harus menjelaskan hal ini kepada Miss Healthy. Kau harus menemui Miss Healthy setelah ini," ucap sosok orang yang menarik Loria ke atas bagian kelas tersebut.

Loria masih kecewa, dia masih belum puas dengan fenomena mengejutkan yang baru saja dia alami tadi. Tapi tidak ada salahnya bagi Loria untuk lebih bersabar dan menerima penjelasan lebih dulu dari para ahli kekuatan super.

Hanya sekilas Loria mendengar tentang istilah Deform dan Malfoy. Dua istilah baru yang pastinya masih asing bagi orang-orang awam atau penduduk sipil biasa di berbagai negara dunia. Ke-dua istilah ini disematkan pada orang-orang yang memiliki kekuatan super, namun ini bukanlah sebutan untuk orang yang memiliki kekuatan super, melainkan untuk kekuatan super yang dimiliki oleh orang istimewa tersebut.

Masih tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi pada Loria, Loria ternganga dan terperangah dalam kekaguman yang terjadi pada dirinya tadi. Loria sebenarnya tidak sebanding dengan para peserta didik lainnya yang berada di kelas itu, bahkan mereka menganggap situasi yang terjadi tadi bukanlah hal yang menakjubkan.

Tidak hanya memandang rendah pada Loria, para rekn sekelas Loria juga menganggap Loria bukanlah pemilik kekuatan super yang spesial. Orang-orang di sana ingin mengajukan protes terhadap pengidentifikasian yang keliru, identifikasi yang menggolongkan mereka dan Loria dianggap tidak tepat karena mereka yang punya kemampuan super di atas rata-rata dan mengagumkan malah disandingkan dengan Loria yang kekuata supernya sangat minim. Ini adalah bentuk penghinaan secaa tak langsung.

Dalam batin Loria, masih belum terbentuk pola pertahanan mental dan juga rasa waspada pada lingkungan barunya tersebut. Loria masih mengalami syok culture dan juga pengelolaan pemahaman terhadap dirinya yang baru sebagai pengguna kekuatan super. Belum pasti, Loria akan menjadi orang yang memiliki kemampuan super Deform atau Malfoy pada tubuhnya.

"Loria, ikut aku."

Loria melongo ke arah seorang wanita paruh baya perwatak judes yang sedang menatap dan memanggil Loria dengan jutek. Loria yang masih mencerna situasi itu dengan pikirannya hanya bisa menunjuk ke arah dirinya sebagai isyarat pertanyaan kepada wanita tua itu.

"Ya, Loria Hardio. Aku memanggilmu, tidak ada orang selain dirimu yang punya nama Loria di sini," sambar wanita itu dengan intonasi bicara yang sangat datar.

Beranjak dari tempat duduk, Loria tidak mengindahkan keinginan tubuhnya untuk beristirahat. Bukannya mendapatkan kehangatan seperti keluarga, Loria dihantam dengan realita bahwa Loria harus terus menghadapi orang-orang yang tak menyukainya.

"Baik, saya akan ke sana." Loria memenuhi panggilan wanita itu, tidak ingin berlama-lama dan membuat kesal orang-orang di organisasi itu.