webnovel

Part 6 :Menjenguk Shaka dan mbak Andin

Malam hari jam 7,di Jakarta

"Rindu banget gue dengan rumah" Kata Alisha lalu sandaran di sofa rumahnya.

"Bagus banget rumahmu, Alisha" Puji Jaehyuk dan disetujui oleh Heesung dan Sungchan ketika mereka duduk di sofa.

"Rindu ya nak? Mama dan papa juga kangen kamu di sini mana kamu anak tunggal" Kata mamanya sambil tersenyum

"Lagian kenapa tidak buat adek untuk aku ma, pa?" Kata Alisha dengan cemberut. Mendengar itu, Jaehyuk dan kedua orang tuanya terkejut.

"Mama dan papa sudah tua mana bisa memberikanmu adik" Jawab mamanya dengan malu sambil memberikan minuman dan makanan kecil untuk mereka.

"Iya nak. Lagi pula kita ini sibuk kerja di tanah abang dan jualan kebab, makanya kita tidak sempat berikan adik untukmu. Dan untunglah ada keluarga sebelah yang menjadikan kita keluarga mereka" Kata bapaknya sambil menghela napas lelah lalu minum kopi.

"Iya juga sih. Aku mungkin tidak kesepian karena aku dulu sering bermain dengan Alice dan Shaka" Kata Alisha.

"Iya nak dan sekarang pasangan itu sudah tidak ada, mama jadi khawatir dengan Shaka yang jadi yatim piatu sekarang" Kata mama Alisha dengan sendu.

"Doakan saja semoga Shaka berada di lindungan Allah dan jadi anak sholeh untuk ortunya kelak" Kata Alisha sambil mengelus tangan mamanya dengan lembut.

"Iya nak" Balas mamanya sambil mengelus tangan anaknya.

Jaehyuk, Heesung dan Sungchan yang melihat itu tersenyum tipis dan mereka merasa kasihan dengan keluarga sebelah yang kehilangan anak dan menantunya.

Diceritakan papa Dery dan papa Retno teman masa SMA dan mereka merintis usaha bareng dari nol sampai menjadi bos di tanah abang dan dilanjutkan dengan ibu Wiwik dan mama Alisha yang bernama mama Yani membuat usaha butik dan dilanjutkan dengan kebab. Sebelum bang Ali dan kak Dinda meninggal dunia, mama Yani juga turut membantu mereka merintis usaha kebab dan sampai sekarang sukses. Usaha kebab masih dikerjakan dengan bang Alfin, anak kedua dari ibu Wiwik. Saking dekatnya, para orang tua ingin menjodohkan Alisha dengan bang Ares tapi bang Ares sudah punya pacar cantik. Jadi mau tak mau mereka terima saja dan doakan saja yang terbaik untuk anak-anaknya itu.

Mama Yani juga dekat dengan kak Dinda dan bang Ali. Beliau bahkan tahu tentang mereka sebelum menikah bahkan merestui hubungan itu walaupun orang tua dari bang Ali tidak merestui hubungan itu. Karena beliau yakin kak Dinda itu wanita baik dan penyayang tapi kurang kasih sayang dari keluarga kandungnya. Ketika pasangan itu dikabarkan sudah meninggal dunia, hati mama Yani hancur dan hampir pingsan. Dan  juga mama Yuni sudah menganggap kak Dinda seperti anak kandungnya sendiri atau bisa juga jadi kakak untuk Alisha.

Sedangkan papa Dery juga syok mendengar kabar meninggalnya kedua pasangan itu lalu menangis di samping peti sambil memeluk istrinya. Bahkan beliau tidak menyangka pasangan itu yang mereka anggap seperti anak sendiri sudah meninggal dunia. Dan sekarang mereka hanya menangis dan berdoa untuk Shaka, cucu angkat mereka dan menyarankan memberi kasih sayang untuk Shaka bersama pak Retno dan ibu Wiwik.

Sekarang ini Alisha, Jaehyuk, Heesung dan Sungchan menginap di Indonesia selama seminggu di rumah Alisha. Dan untungnya orang tuanya memperbolehkan ketiga cowok itu untuk menginap dan tidur bertiga di kamar di sebelah Alisha. Dosen di universitas mereka sudah memperbolehkan mereka untuk mengizinkan mereka bertiga dengan alasan karena ada acara berduka.

Dan tak lupa sorenya jam 4 Alisha, Alice dan bang Ares mengunjungi Shaka dan pengasuhnya di rumah sakit di Surabaya. Alisha sengaja tidak membawa ketiga temannya dari korsel karena tahu mereka bertiga kelelahan habis ikut pemakaman. Mereka melihat keadaan balita 1 tahun yang masih di gendong oleh wanita cantik berambut cokelat. Balita itu memiliki luka di matanya akibat kecelakaan tragis. Dan balita ganteng itu sadar dan memanggil tantenya Alice dengan sebutan "tilic(onty lic)". Dan membuat air mata Alice tidak terbendung lagi lalu menggendong balita itu.

Kata dokter, anak itu hanya menangis memanggil mamanya dan tidak mau digendong oleh siapapun. Tapi ketika digendong oleh Alice, anak balita itu tidak rewel dan senang walaupun Alice menahan air matanya. Begitupun dengan Alisha dan bang Ares, mereka menjadi terharu melihat Shaka baik-baik saja. Mereka bertiga menemani Shaka di rumah sakit dan tak lupa mereka melihat keadaan mbak Andin, pengasuh Shaka yang terlibat dalam kecelakaan tragis.

Keadaan mbak Andin terluka sebagian giginya yang tanggal dan memiliki trauma mendalam membuatnya dia tidak mau menceritakan tentang kejadian tragis. Dan untungnya polisi tidak memaksanya apalagi Alice, bang Ares, dan Alisha. Mereka akan menunggu waktu yang tepat untuk Andin. Yang sekarang mereka akan mendoakan yang terbaik untuk mereka berdua.

Jam 10 pagi, Shaka dan mbak Andin diperbolehkan pulang ke Jakarta. Mbak Andin akan dipulangkan ke rumahnya yang berada di Jakarta juga untuk diliburkan untuk sementara. Sedangkan Shaka berasa di rumah kontrakan milik orang tuanya untuk sementara.

Sebelum pulang, mereka diserbu wartawan di rumah sakit dan untungnya Alisha disuruh pulang duluan sambil membawa Shaka dan mbak Andin karena akan berpengaruh pada mentalnya. Jadi Alice dan bang Ares yang akan mengurus pertanyaan dari wartawan. Dan untungnya mereka menjawab ya dengan lancar.

Sedangkan di dalam mobil, Alisha menggendong Shaka yang ketiduran di dadanya. Melihat Shaka, air mata gadis itu jatuh tapi ditahan. Gadis itu hanya mengelus rambut balita itu dengan lembut. Selain itu, gadis itu menggenggam erat tangan mbak Andin untuk menguatkannya. Hati gadis itu menjadi sakit karena kehilangan 2 angkatnya ditambah dengan bayi 1 tahun yang memiliki luka dan mbak Andin yang memiliki trauma dan akan diistirahatkan untuk sementara.

Dan kembali lagi dengan Alice dan bang Ares. Untungnya mereka bisa menghindari wartawan dengan cepat dan menuju mobil taksi. Di dalam mobil, Alice menghubungi Alisha yang katanya masih dijalan.

"Assalamu'alaikum kak ini gue baru pergi nih sama bang Ares, lo dimana?"

"Waalaikum salam lic ini gue baru sampai di Jakarta dan sudah mengantarkan mbak Andin. Gimana dengan kalian berdua?" Tanyanya sambil merangkul Shaka yang masih tertidur dengan lelap di perutnya.

"Iya alhamdulillah kalo begitu. Nanti gue dan bang Ares otw. Assalamu'alaikum" Kata Alice sambil mengakhiri percakapan di telepon.

"Iya waalaikum salam" Balas Alisha. Setelah mengakhiri teleponnya dan meletakkan hpnya di dalam tas kecilnya dengan hati-hati supaya Shaka tidak terbangun. Setelah meletakkan hpnya kedalam tas itu, Alisha menatap tas kecilnya dan membatin "kak Dinda, aku sekarang memakai tas pemberian kakak walaupun aku dibully di kampus tapi dengan melihat ini, aku mengenang ini sebagai hadiah yang paling berkesan walaupun aku dan Alice tidak menyukainya" Lalu menangis sesegukan tapi ditahan setelah sampai di rumah Alice untuk mengantarkan Shaka ke rumah itu.

Sampai di rumahnya, Shaka masih tertidur dengan lelap di bahunya dan di sana ada Jaehyuk yang membantu Alisha membawa barang balita itu.

"Biar aku saja" Tawarnya sambil berlari kecil ke Alisha

"Oh terima kasih Jaehyuk" Balas Alisha dengan tersenyum manis lalu memberikan kopernya dan masuk bersama Jaehyuk.

"Assalamu'alaikum" Salam Alisha

"Waalaikum salam, eh ada Alisha, silahkan masuk nak!" Balas ibu Wiwik lalu menggendong Shaka dengan hati-hati.

Bukan hanya ada Jaehyuk, Sungchan dan Heesung serta tetangga dan sahabat almarhum dan almarhumah. Tak lupa pula ada orang tua Alisha.

Mereka di sana akan mengadakan pengajian atas kepergian pasangan itu. Walaupun Heesung, Jaehyuk dan Sungchan non-muslim, tapi mereka ikut dengan sukarela tanpa ada rasa mengeluh. Padahal mama Yani sudah menyuruh mereka istirahat tapi dengan kompak 3 cowok korsel tampan ikut dengan sukarela. Mama Yani dan papa Dery terenyuh. Padahal mereka pikir orang Korea tidak peduli alias cuek tapi mereka tidak. Akhirnya mereka berlima pergi dengan jalan kaki karena jarak rumah Alice dengan rumah Shaka dekat.

Karena trio korsel itu tidak ikut mengaji, mereka menawarkan untuk menemani Shaka yang telah bangun untuk bermain. Walaupun Shaka masih asing dengan orang baru dan ketakutan tapi trio itu dengan sabar dan untungnya Shaka mau diajak main dengan mereka bertiga dan senang. Alisha juga melihat keadaan itu dengan tersenyum bahagia dan membatin "alhamdulillah gue kira mereka tidak bisa mengurus balita, tapi malah bisa"

Dan tak lama kemudian, datang Alice dan bang Ares ke rumah dan di sambut dengan Shaka yang masih bermain dengan trio korsel itu. Shaka langsung minta peluk dan bermain dengan Alice. Alice tak lupa berterima kasih dengan Alisha dan trio korsel itu. Acara mendoa dimulai.

Next part 7