webnovel

MENERJANG BADAI

21+ Monica Pertemuan indah dan berkesan tak pernah disangka-sangka kapan akan datangnya. Seorang lelaki dan wanita bertemu dan saling jatuh cinta. Begitulah kisah cintaku dimulai, tetapi tidak seperti cerita dongeng, itu berakhir dengan diriku berdiri di atas kuburan, menyaksikan pangeranku diturunkan ke dalam tanah, bersama dengan semua impian kami. Sekarang dia pergi untuk selamanya dan aku tersesat tanpa arah. Sampai perjalanan dadakan ke rumah pantai keluargaku, membuat aku menghabiskan waktu bersama Roy. Dengan bantuannya, aku belajar untuk hidup seperti sedia kala kembali dan membuat rencana untuk masa depan kami. Roy Dalam perjalanan hidupku, aku merasa seperti ombak di lautan yang mengamuk, menerjang dan memecah bebatuan, tidak pernah menetap sedikitpun. Hingga Monica datang menerjang seperti badai. Menerjang hidup dan hatiku sekaligus. Aku pikir dia akan menjadi kehancuran dalam hidupku, tetapi ternyata dia menjadi ketenangan bagi hatiku. Semakin banyak waktu yang kami habiskan bersama, semakin banyak kehidupan yang dia hirup untuk kami berdua. Tapi waktu berlalu begitu cepat. Waktu yang kita habiskan berdua terasa indah, Monica siap menghadapi masa depannya, masa depan yang tidak bisa aku turuti. Jadi, aku melakukan hal yang mustahil dan berlalu pergi. Tapi hidup itu memang gila, dan cinta tidak mengenal batas sama sekali. Kalian mungkin mengira di sinilah cerita kita berakhir, tetapi kenyataannya adalah... ini merupakan awal permulaan. Bagaimana kisah cinta Monica dan Roy? Jangan lewatkan setiap bab nya...!

aroel_chan · Urban
Not enough ratings
271 Chs

BAB 43

Dengan pantatku yang terlalu dalam, kakiku mencuat lurus—dengan celana dalamku masih melilit dipergelangan kakiku—dan aku mungkin terlihat seperti kura-kura di punggungnya, berjuang untuk membalik.

Dia meraih tanganku dan menarikku ke posisi berdiri. "Apakah kamu baik-baik saja?"

"Selain pantatku basah kuyup oleh air toilet yang kotor, aku baik-baik saja," dengusku, menarik baju piyamaku dan melemparkannya ke keranjang… yang mengingatkanku pada masa itu. "Ngomong-ngomong, kalau kamu tidak tahu, ini penghambat. Pakaian masuk ke dalamnya. " Aku melepas celana dalamku dan menjatuhkannya ke keranjang kain kotor.

Alis Roy berkerut bingung.

"Kau meninggalkan pakaianmu di lantai," aku menjelaskan, nadaku kesal. Tapi astaga, aku sangat lelah sekali. "Aku terpeleset karna itu."

"Dan mendarat di toilet?"

"Tidak," bentakku. "Aku mendarat di toilet karena Kamu meninggalkan kursi." Aku menjentikkan kursi dan itu mengenai porselen dengan suara keras.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com