webnovel

MENERJANG BADAI

21+ Monica Pertemuan indah dan berkesan tak pernah disangka-sangka kapan akan datangnya. Seorang lelaki dan wanita bertemu dan saling jatuh cinta. Begitulah kisah cintaku dimulai, tetapi tidak seperti cerita dongeng, itu berakhir dengan diriku berdiri di atas kuburan, menyaksikan pangeranku diturunkan ke dalam tanah, bersama dengan semua impian kami. Sekarang dia pergi untuk selamanya dan aku tersesat tanpa arah. Sampai perjalanan dadakan ke rumah pantai keluargaku, membuat aku menghabiskan waktu bersama Roy. Dengan bantuannya, aku belajar untuk hidup seperti sedia kala kembali dan membuat rencana untuk masa depan kami. Roy Dalam perjalanan hidupku, aku merasa seperti ombak di lautan yang mengamuk, menerjang dan memecah bebatuan, tidak pernah menetap sedikitpun. Hingga Monica datang menerjang seperti badai. Menerjang hidup dan hatiku sekaligus. Aku pikir dia akan menjadi kehancuran dalam hidupku, tetapi ternyata dia menjadi ketenangan bagi hatiku. Semakin banyak waktu yang kami habiskan bersama, semakin banyak kehidupan yang dia hirup untuk kami berdua. Tapi waktu berlalu begitu cepat. Waktu yang kita habiskan berdua terasa indah, Monica siap menghadapi masa depannya, masa depan yang tidak bisa aku turuti. Jadi, aku melakukan hal yang mustahil dan berlalu pergi. Tapi hidup itu memang gila, dan cinta tidak mengenal batas sama sekali. Kalian mungkin mengira di sinilah cerita kita berakhir, tetapi kenyataannya adalah... ini merupakan awal permulaan. Bagaimana kisah cinta Monica dan Roy? Jangan lewatkan setiap bab nya...!

aroel_chan · Urban
Not enough ratings
271 Chs

BAB 111

aku mengejek. "Percayalah, itu tidak akan terjadi. Aku dan klub sudah selesai."

Sebelum dia bisa menjawab, ada ketukan di pintu. "Aku akan mendapatkannya."

Semenit kemudian, ibuku berjalan melewati pintuku dengan senyum sedih di wajahnya. "Aku tidak yakin apakah kamu akan bangun, tapi aku bilang pada Jhon aku akan datang dengan semangkok sup..."

"Kamu tidak perlu mencari alasan untuk memeriksaku," kataku padanya. "Kamu ibuku."

"Aku tahu," katanya dengan tawa berair. "Bagaimana perasaanmu?"

"Aku baik-baik saja. tapi agak sedikit pusing dan lelah, tapi aku masih baik-baik saja."

"Kamu," katanya, air mata menusuk matanya. Dia duduk di tepi tempat tidurku dan menarikku ke dalam pelukannya. "Aku sangat takut, Geby. Kamu adalah bayi perempuanku dan jika sesuatu terjadi padamu…"

Jhon masuk dengan nampan pada saat itu dan ibuku menariknya kembali. "Maafkan aku. Aku kira itu hanya benar-benar memukulku. Kami bisa saja kehilanganmu."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com