webnovel

mencintaimu sampai akhir

WARNING!!21+ kirana,seorang gadis yang sangat cantik juga cerdas,putri sulung dari sebuah keluarga yang sederhana, kecelakaan kecil yang tiba- tiba mengubah hidupnya, tiba- tiba ziyad melamarnya untuk dijadikan istrinya,dalam waktu satu minggu kirana telah sah menjadi istri ziyad,meski menikah tanpa didasari rasa cinta,tetapi kehidupan mereka sangat bahagia,ziyad memboyongnya ke mesir hingga mereka memiliki sepasang anak kembar yang jenius, kehidupan rumah tangga mereka benar- benar sangat bahagia, setelah sikembar berusia empat tahun,mereka kembali ketanah air,mereka memulai dari awal kehidupan mereka dengan merintis sebuah pesantren tahfidz,,usaha kirana dan ziyad sukses,hanya dalam beberapa tahun saja pesantren mereka mengalami peningkatan pesat,hidup mereka semakin sempurna,tetapi ternyata takdir berkata lain,,ziyad tiba- tiba meninggal dan membuat kirana dan sikembar merasa sedih dan sangat kehilangan, saat itu sangat sulit bagi kirana untuk merelakan kepergian suami tercintanya,maka untuk membantunya mengurus pesantrennya habib mustofa,ayah angkat kirana dan ziyad meminta hanan yang merupakan keponakannya untuk membantu kirana,hanan sangat tampan,sarjana qur'an seperti ziyad, dan pengusaha muda yang kaya raya, saat bertemu dengan kirana,hanan jatuh cinta pada pandangan pertama,tetapi kirana telah menutup hatinya,hanan sendiri tidak pernah menyatakan cintanya,tetapi pada akhirnya hanan berhasil menikahi kirana,bagaimana kehidupan hanan dan kirana selanjutnya? ikuti terus ceritanya y

Sholikhatin_Nikmah · History
Not enough ratings
506 Chs

Bab 6 Backing Vocal

Malam hari Kirana mulai ikut mengaji ditempat neneknya, ada banyak anak- anak yang seusianya, dan juga teman masa kecil Kirana, meski saat liburan kadang Kirana pulang kampung tetapi karena jangka waktunya setahun sekali bahkan kadang tiga tahun baru pulang jadi Kirana agak malu bertemu teman- temannya, rasanya tidak enak mau menyapa makanya Kirana hanya diam saja dan fokus pada Al- Qur'annya.

"Mmm..., kamu Kirana kan...? " tanya Ifa yang juga mengaji ditempat nenek.

"Iya..., kamu Ifa kan...? yang rumahnya diujung jalan sana, kalau tidak salah kita dulu temen TK ya...?" Kirana mengingat- ingat dengan tangan berada didagunya.

"Iya Kiran..., betul...!" Ifa tersenyum bahagia karena Kirana masih mengingatnya.

"Tapi kok kalau dulu pas liburan aku pulang,aku nggak pernah lihat kamu." Kirana agak heran.

"Iyalah..., aku sekolah sambil mondok dipesantren di jogja, ya mana bisa ketemu." Ifa lagi- lagi tersenyum.

"Waah..., kamu pasti senang bisa sekolah sambil mondok, aku juga sebenernya pingin, tapi biayanya mahal." Kirana merasa sedih.

"Ya senang, karena dipesantren kita bisa belajar mandiri, terutama dalam hal agama." Ifa lalu bercerita pengalamannya saat di pesantren.

"Oh iya Kiran..., katanya kamu mau sekolah disini ya...? mau daftar kemana...? bareng yuk..."

Ifa sangat antusias ingin mendaftar sekolah bareng Kirana

"Iya..., aku mau daftar di sma negeri biar agak ringan biayanya, lagian pakdhe ku yang sudah mendaftarkan, tinggal tunggu pengumuman tapi kata pakdhe ku sih aku pasti masuk..." Kirana bercerita bahwa segala sesuatunya sudah di urus pakdhenya...

"Kayaknya pendaftaran terakhir gelombang pertama itu besok..., jadi coba daftar...siapa tahu masih bisa." Kirana menyarankan Ifa untuk mendaftar, biar Kirana punya teman.

"Oke...aku besok daftar...anterin ya?" bujuk Ifa.

"Siap"... jawab Kirana dan keduanya langsung tertawa bersama.

"Kiran...habis ngaji ikut aku yuk..." Ifa menawarkan sesuatu pada Kiran.

"Kemana..?" tanya Kirana

"Latihan rebana dengan remaja masjid anak kampung sini.." Ifa ingin Kirana ikut, biar bisa cepat beradaptasi di kampung ini.

"Boleh...aku ijin ke nenek dulu ya.." Kirana menunggu sampai nenek selesai mengajar ngaji dan ternyata diperbolehkan.

***

"Assalamu'alaikum..." Ifa dan Kirana mengucapkan salam saat tiba di masjid.

"Wa'alaikum salam..." serentak semua yang ada di masjid menjawab salam dari Ifa dan Kirana.

Penabuh rebana rata- rata laki- laki,,,Ifa backing vocal dan vokal utama juga laki- laki, Wahid namanya tapi usianya dibawah Kirana. Saat ini Wahid masih kelas sembilan. Diantara penabuh rebana ada Eko, yang tadi siang bertabrakan dengan Kirana.

"Hai...kamu Kirana ya...kamu tadi siang menabrakku dijalan,,,ingat..?" Eko mencoba mengingatkan Kirana.

"Iya mas...aku ingat...maaf ya...tadi aku menabrakmu." Kirana menundukkan kepalanya.

"Temen- temen, kenalin ini Kirana...mulai hari ini dia akan bergabung dengan kita, ikut di backing vokal bareng aku.." Ifa memperkenalkan kirana pada semuanya.

"Halo semua...aku Kirana..." Kirana memperkenalkan diri

"Oke...nanti ngobrolnya dilanjut lagi, sekarang kita mulai latihan ya..." Eko memberi kode pada teman- temannya untuk segera mulai latihan.

"Wahid tadi kemana? tanya Eko yang tidak melihat keberadaan Wahid.

"Tadi menerima telepon..." Ghufron bantu menjawab.Tiba- tiba Wahid berlari menghampiri semua orang yang sedang menunggunya.

"Maaf teman- teman...aku ijin dulu...mau pulang...ayahku kecelakaan..." Wahid sampai ngos- ngosan, tanpa mendengar persetujuan teman - temannya Wahid langsung berlari untuk menyusul ibunya yang sudah berangkat ke RS.

"Terus kita latihannya bagaimana? padahal kita akan mengikuti lomba besok lusa." Eko menjadi bingung.

"Mmm...begini saja...untuk sementara Kirana menggantikan vokal dan aku tetap jadi backing vokalnya, yang penting para penabuh rebana bisa latihan, kalau Wahid aku yakin bisa menyesuaikan dengan mudah, oke?" tanya Ifa dengan percaya diri.

"Mm..kalau aku baik- baik saja...tetapi sebelumnya aku mohon maaf kalau nanti suaraku tidak sesuai dengan harapan kalian semua.." Kirana meminta pengertian mereka karena dia masih baru, jadi butuh penyesuaian.

"Itu nggak masalah Kiran...ayo kita mulai sekarang...keburu malem..." Eko mengkomando teman- temannya.

"Oke...kirana...ada sholawat yang kamu hafal? " tanya Eko.

"Mmm sholawat punya Syubanul Muslimin ya...yang lagi hits...itu lho cinta dalam istikhoroh...bisa ga Kiran?" tanya Ifa

"Oke...kita coba..." seru Kirana mengambil mic dan mulai mendengarkan dan bersiap- siap masuk ke lirik.

"Jangan turuti nafsu, tanamkan dihati iman yang kokoh...pacaran tidak perlu, temukan cinta dalam istokhoroh.

Cinta itu anugrah, pelihara serta kuasailah...

Cinta dijalan Allah menghindarkanmu dari segala fitnah...

Bila kau jatuh cinta...ingin memilikinya,inta restu orang tua...datangi lah rumahnya..." Kirana kemudian berhenti bersenandung karena suara musik berhenti, dia langsung celingukan melihat teman- temannya bengong.

"Lho...kenapa...maaf ya...suaraku jelek ya...?" Kirana merasa bersalah dan meminta maaf, Ifa kemudian menghampiri dan memeluknya.

"Ya ampun Kiran...suara kamu itu bagus banget,,sumpah..." semua orang mengangguk setuju dengan Ifa.

"Masa sih..." Kirana menunduk malu.

"Beneran Kiran..." Eko dan semuanya yang berada dimasjid menyatakan suara Kirana sangat bagus.

"Makasih...bisa kita mulai lagi..?" tanya Kirana

"Bisa dong.. ayo kita mulai" ..Ifa sangat bersemangat.Kirana tanpa sadar menyenandungkan beberapa sholawat saat mereka selesai ternyata sudah banyak orang diserambi masjid yang menonton latihan mereka, semuanya penasaran karena mendengar suara Kirana yang sangat merdu terutama pada nada- nada tinggi Kirana jagonya.semua orang bertepuk tangan untuk Kirana.

"Oke..latihan kali ini cukup...besok kita lanjut lagi,sekarang semua boleh pulang." Eko membubarkan grub rebana mereka, semuanya bergegas pulang.